Renyahnya Dorokdok, Kerupuk Kulit Kerbau Khas Garut yang Bisa Jadi Oleh-Oleh Selain Dodol
Gurih renyah dorokdok nikmat jadi alternatif oleh-oleh khas Garut
Gurih renyah dorokdok nikmat jadi alternatif oleh-oleh khas Garut
Renyahnya Dorokdok, Kerupuk Kulit Kerbau Khas Garut yang Bisa Jadi Oleh-Oleh Selain Dodol
Dodol telah lama menjadi oleh-oleh andalan khas Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Penganan manis ini selalu diburu di musim liburan oleh para wisatawan. Namun sebenarnya kota ini memiliki oleh-oleh khas lainnya bernama dorokdok.
Mungkin dorokdok masih asing di telinga banyak orang. Panganan ini memiliki rasa yang tak kalah lezat.
Dorokdok merupakan kerupuk renyah berbahan kulit kerbau yang punya rasa gurih serta sedikit pedas.
-
Kerupuk banjur itu apa? Mengutip Instagram Budaya Jabar, Senin (18/9), kerupuk banjur merupakan kudapan tradisional khas masyarakat Sunda di wilayah Bandung, Jawa Barat.Kerupuk yang digunakan merupakan kerupuk mi berwarna kuning yang besar dan renyah. Kemudian kerupuk disiram dengan kuah bumbu oncom yang menggugah selera.
-
Apa itu dongkrek? Dongkrek adalah seni pertunjukan rakyat yang hidup dan berkembang di Kota Madiun.
-
Kenapa kerupuk banjur disebut nenek moyang seblak? Tak heran jika kerupuk banjur atau kerupuk siram ini disebut sebagai nenek moyangnya seblak, karena karakter, rasa, dan aroma yang serupa.
-
Di mana dongkrek berasal? Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, dongkrek adalah seni pertunjukan rakyat yang hidup dan berkembang di Kota Madiun.
-
Dimana kerupuk banjur dijual? Biasanya makanan ini banyak dijual di pinggir-pinggir jalan, termasuk pasar tradisional wilayah Cililin.
-
Kenapa kerupuk dulu jadi makanan pokok? Ketika terjadi defisit pangan akibat perang dan tanam paksa, tepung singkong yang diolah menjadi kerupuk kemudian dimanfaatkan sebagai lauk.
Dorokdok sendiri akan sangat nikmat jika disantap langsung maupun dijadikan teman makan makanan berkuah seperti sup hingga mi instan.
Dibuat dari Kulit Kerbau Muda
Dilansir dari budaya-indonesia.org, orang Garut telah mengenal dorokdok sejak lama. Kerupuk ini bahkan sempat jadi kuliner istimewa, karena terbuat dari unsur hewan yang di masa itu sulit didapat.
Sejak dahulu, dorokdok selalu dibuat renyah dan lezat untuk dikonsumsi. Kuncinya ada di kulit kerbau muda yang tidak alot, sehingga bisa sangat renyah dan hancur seketika saat dikunyah.
Makanan ini bisa didapatkan di banyak toko oleh-oleh Garut, dengan harga yang terjangkau per bungkusnya.
Proses Membuat Dorokdok
Makanan ini tidak bisa dibuat sembarangan. Pemilihan kulit yang muda dan sehat, jadi kunci renyah dan lezatnya dorokdok.
Langkah pertama pada pembuatan darokdok, kulit kerbau muda harus didiamkan di dalam air garam selama satu atau dua hari. Kemudian kulit tersebut dibilas sampai bersih hingga menjadi tawar. Langkah selanjutnya kulit dibakar hingga bulu-bulu yang menempel rontok.
Kemudian kulit kembali direndam selama satu malam penuh, kemudian ditiriskan. Setelahnya kulit diberi bumbu seperti bawang, garam, rempah hingga gula merah sesuai takaran.
Dorokdok setelahnya dipotong kecil-kecil dan dijemur hingga kering. Selepas ini, dorokdok bisa digoreng hingga kering mengembang dan renyah.
Dinamakan Dorokdok
Terkait asal usul nama dorokdok, menurut pembuatnya ini berasal dari bunyi dorokdok-dorokdok-dorokdok saat digigit. Ini karena tekstur kerupuk yang mengembang, dengan menyisakan ruang yang saat hancur digigit memunculkan suara demikian.
Kerupuk ini akan sangat renyah ketika dikonsumsi, bahkan tak jarang menempel di langit-langit mulut. Namun inilah ciri khasnya saat mengonsumsi dorokdok.
Pembeli bisa mendapatkan dorokdok yang dijual lewat bungkusan-bungkusan berbagai ukuran. Harganya pun tergantung besaran dorokdok yang dibeli.
Ada Dua Rasa
Terdapat dua varian rasa dorokdok yang umum dijumpai di Kabupaten Garut, yakni asin dan pedas.
Untuk yang asin merupakan rasa original kerupuk dorokdok dengan rasa gurih, dan sedikit rempah ketumbar dan kunyit. Sedangkan yang pedas, biasanya akan ditaburi bubuk cabai sehingga rasanya lebih nendang.
Untuk satu plastiknya, dorokdok dijual mulai dari Rp17 ribu sampai Rp40 ribu.