Serunya Rengkong Hatong, Tradisi Petani Sunda untuk Ungkapan Rasa Bahagia saat Panen
Merdeka.com - Rengkong Hatong menjadi salah satu kesenian yang melekat dengan masyarakat agraris di tatar Pasundan. Kesenian tersebut dulunya dimainkan oleh petani, sebagai ungkapan bahagia usai melaksanakan panen. Kini Rengkong Hatong masih terus dilestarikan, seperti di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Para petani akan mementaskan Rengkong Hatong dengan memanggul bambu, sembari membawa hasil panen. Ketika itu, mereka akan menari sembari berjalan dengan suasana yang bahagia.
Pelaku kesenian Rengkong Hatong di Kampung Kandangsapi, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, Suhanda mengatakan jika hal ini merupakan bentuk syukur atas panen baik yang dicapai.
-
Bagaimana Tari Melinting diiringi? Tari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
-
Bagaimana Artis Tanam Benang? Dengan menggunakan benang khusus yang larut dalam tubuh, tanam benang bertujuan untuk mengencangkan dan mengangkat kulit wajah secara efektif.
-
Apa yang dilakukan Artis Tanam Benang? Tanam benang, juga dikenal sebagai 'thread lift' atau 'thread lifting', telah menjadi rahasia kecantikan kulit wajah para penyanyi ternama di Tanah Air.
-
Kenapa Artis Tanam Benang? Dengan menggunakan benang khusus yang larut dalam tubuh, tanam benang bertujuan untuk mengencangkan dan mengangkat kulit wajah secara efektif.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
-
Kenapa petani Pangandaran makan daun? 'Biasanya kang Syarif ini memanfaatkan yang ada di hutan ya kayak papaya hutan, kacang-kacangan juga,' kata kreator video, Jerry saat mengikuti Syarif berburu makan siang.
“Karena saking bahagianya dibuatkan rengkong atau bambu untuk membawa padi dari saung sebagai hiburannya” terang, Suhanda, melansir dari YouTube Dinni Nurfajrin, Jumat (17/6).
Bentuk Rengkong Hatong
Kesenian Rengkong Hatong di Cianjur
©2022 Youtube Dinni Nurfajrin/Merdeka.com
Dari bentuknya, Rengkong Hatong dibuat dengan menggunakan tiga bahan utama yakni bambu, tali ijuk serta padi. Mulanya bambu berukuran besar sedang dan sedikit panjang diberi tambahan bambu yang lebih kecil secara vertikal di masing-masing ujungnya.
Kemudian untuk mengikatnya digunakan tali ijuk yang sudah dirangkai menyerupai tali. Pada bambu kecil vertikal itu di bagian bawahnya diikatkan batang-batang padi, dengan berat mencapai 7,5 kilogram di kedua sisinya.
Untuk memainkannya, seseorang tersebut akan memanggul bambu yang sisi depan dan belakangnya telah diikatkan padi.
Punya Suara Seperti Katak saat Dimainkan
Salah satu yang membuat kesenian Rengkong Hatong dinantikan adalah munculnya suara mirip katak dengan cukup nyaring saat dimainkan. Suara tersebut muncul akibat gesekan dari tali ijuk yang dipasangkan di bambu dan bergerak.
Para pemainnya merupakan pria dewasa sebanyak 5-6 orang dan akan menggerakkan bambu ke kanan dan ke kiri sembari berjalan.
Untuk memainkan ini, mereka akan mengenakan pakaian adat Kasepuhan Sunda yang dikenal dengan nama baju kampret. Kemudian dilengkapi juga dengan celana pangsi hitam, sembari bagian kepala dihiasi dengan iket atau totopong yang merupakan tutup kepala khas Sunda.
Makna Rengkong Hatong
Seni Rengkong Hatong menurut Suhanda memiliki filosofi tersendiri sebagai bentuk keyakinan terhadap agama.
Dari bambu yang melintang saat pemain memanggulnya memiliki arti lurus kepada Tuhan, dan tusuk dari bambu kecil di dalamnya bermakna tegak dan benar saat menjalankan kehidupan.
“Bambu yang dipinggul itu artinya dalam, yakni lurus kepada Allah SWT, dan tusuknya yang di dalam bermakna tegak dan benar saat hidup, walaupun keadaan sedang tidak baik-baik saja,” lanjutnya.
Terkenal Juga di Bogor, Jawa Barat
Mengutip Instagram Napak Jagat Pasundan, kesenian Rengkong Hatong juga populer di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Kesenian asli Sunda ini lahir dari budaya masyarakat agraris yang pernah hidup di daerah Bogor awal 1900-an. Nama Rengkong diambil dari nama alat yang dahulu digunakan untuk memanggul beras. Rengkong terbuat dari bambu jenis gombang yang saat itu banyak ditemukan di wilayah setempat.
Hatong merupakan alat musik utama yang digunakan sebagai pengiring kesenian Rengkong dengan cara ditiup. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam memperingati Hari Tari Sedunia, mesin pencari Google menetapkan Tari Rangkuk Alu sebagai Google Doodle pada hari ini, Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional ini menggambarkan kehidupan masyarakat Padang Panjang yang bekerja sebagai petani.
Baca SelengkapnyaKesenian ini berkembang di Pangandaran dan Cianjur selatan sejak 1992.
Baca SelengkapnyaRatiban merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Baca SelengkapnyaKesenian banyak ditemukan di daerah Kalimantan Timur dari suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung sebagai lambang kegembiraan dan juga ramah tamah.
Baca SelengkapnyaPerkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Jambi terdapat sebuah kesenian tradisional sebagai ungkapan rasa syukur kepada nenek moyang yang telah dilakukan turun-temurun.
Baca SelengkapnyaProvinsi Aceh memiliki ragam jenis alat musik tradisional, salah satunya Bangsi Alas yang tumbuh dan berkembang di Lembah Alas, Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaPara pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Baca SelengkapnyaRitual adat Dayak Ngampar Bide dalam kemeriahan Pekan Gawai Dayak
Baca Selengkapnya