Sisa Kegemilangan Bioskop Jadul Karawang, Primadona Era 80an
Merdeka.com - Empat papan besi reklame poster film masing terpajang di bangunan tua ini. Warna putih catnya mulai memudar, besi-besinya mulai berwarna kekuningan. Berkarat tertimpa hujan dan terik panas matahari.
Gemerlap lampu dulunya menyinari tempat ini, namun kini lampunya sudah padam. Poster film tak akan nampak lagi. Karawang Theatre meninggalkan sisa kegemilangannya.
Bioskop yang didirikan 31 Maret 1988 ini dulunya bak primadona di Karawang. Letaknya yang strategis berada di Jawa Barat berbatasan dengan Bekasi, membuat bioskop ini laris manis. Kursi-kursinya selalu penuh. Antrean penonton terlihat mengular. Kini, bangunan tua ini kosong tak bertuan.
-
Di mana bioskop pertama di Indonesia? Rumah seorang pengusaha ini dialihfungsikan sebagai bioskop dengan nama 'The Royal Bioscoope'.
-
Apa nama bioskop pertama di Medan? Bioskop tersebut bernama De Oranje Bioscoop yang pada saat itu masih menayangkan film-film bisu yang menceritakan kisah orang-orang Belanda maupun Eropa.
-
Kenapa bioskop pertama di Medan dibangun? Pada saat itu, orang-orang yang datang ke bioskop adalah dari kelompok masyarakat kalangan elite yang tinggal di Kota Medan, sekaligus para pejabat pemerintahan Hindia-Belanda.
-
Kapan bioskop pertama di Medan dibangun? Di Medan, pada tahun 1889 telah dibangun bioskop pertama yang didirikan oleh seorang Belanda bernama Michael.
-
Apa bangunan termahal yang terbengkalai? Mendominasi cakrawala Pyongyang seperti menara raksasa yang suram, Hotel Ryugyong adalah bukti ambisi besar Korea Utara di era 1980-an.
-
Apa yang roboh di Alun-alun Pataraksa? Netizen Indonesia dikejutkan dengan video Alun-alun Pataraksa di Kabupaten Cirebon yang roboh.
Hadirnya bioskop yang baru membuat bangunan yang ada di Jalan Tuparev, Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini mulai tertinggal. Karawang Theatre secara perlahan tergerus oleh hadirnya bioskop lain. Tulisan 'Segera', 'Hari Ini' yang tersemat di dinding tak lagi bermakna.
Terseok-seok bertahan, hingga akhirnya bioskop jadul ini memutuskan untuk tutup. Karawang Theatre memutar film terakhir pada 6 Februari 2019. Film terakhir yang diputar ialah Terlalu Tampan dan Tembang Lingsir. Bak mengucapkan perpisahan, penonton terakhir bioskop itu mencapai 371 orang.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoPiagam penanda bangunan ini berdiri terpajang di dinding bata berwarna putih. Bangunan diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang, Sumarno Suradi pada tahun 1988.
Meski kini kosong, namun Kusdi seorang penjaga gedung seringkali membersihkan seputar bioskop. Memotong rumput yang mulai panjang. Pria 61 tahun ini pegawai terlama dari manajemen bioskop.
Dulunya Ia hanya pegawai yang bekerja di lapangan bagian ekspedisi. Mondar-mandir Jakarta dan Karawang untuk kebutuhan pemutaran filem yang akan berlangsung. Tahun 1997 Ia bergabung dengan manajemen bioskop, dan setia menjaga gedung hingga kini.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoProyektor putar dan layar besar untuk menampilkan film masih terpampang di bangunan ini. Atap plafon-nya beberapa berlubang. Cat dinding berwarna putih yang mengelilingi sudah mulai terkelupas.
Debu tebal memenuhi Karawang Theatre. Sebuah loket antrean film masih ada di bangunan ini. Di dalamnya masih tersimpan 700 bangku penonton di 2 studio.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoBangunan yang kini berusia 30 tahun ini kosong. Lahan kosong di sekitar bioskop menjadi lahan parkir kendaraan roda empat. Sebuah coretan di dinding menambah kesan bangunan tua ini tak lagi di huni.
Beberapa orang yang melewati bagian depan bioskop mungkin akan merasakan rindu. Karawang Theatre meninggalkan sebuah cerita dan kenangan manis bagi mantan para pelanggannya. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pecinta sinetron tanah air pasti tidak asing dengan rumah merah Genta Buana, Lewat TikTok, @afdhalyusmann membeberkan transformasi dramatis rumah ini.
Baca Selengkapnyaenta Buana berhasil meraih kesuksesan dimasanya. Sinetron ini menjalani syuting di sebuah lokasi yang sangat luas.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah mewah putih langganan syuting sinetron ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa bangunan besar ini dulunya dimiliki oleh seorang artis terkenal dan sudah ditinggalkan sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, Banda Aceh memiliki kisah dan sejarah panjang tentang lahirnya bioskop dan perfilman di Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral Rumah yang dulunya dipakai syuting Genta Buana tak terurus. Penampakan rumah ini pun curi perhatian.
Baca SelengkapnyaAl Hambra adalah bioskop pertama di Jogja. Pada awal kemunculannya, bioskop ini dibagi menjadi dua kelas berdasarkan status sosial masyarakat pada saat itu.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaTak terawat dan usang, begini kondisi rumah mewah putih legendaris yang dulu dijadikan lokasi syuting Indosiar.
Baca SelengkapnyaPesona Ibukota Jakarta sudah tersaji sejak dahulu kala. Meski sudah banyak perubahan saat ini, namun suasana klasik zaman dulu mampu membangkitkan nostalgia
Baca SelengkapnyaRumah mendiang Advent Bangun dibiarkan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaLama tak digunakan, seperti ini poret kampung artis yang sudah terbengkalai bertahun-tahun.
Baca Selengkapnya