Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tata Cara Aqiqah pada Orang Dewasa, Penting Diketahui

Tata Cara Aqiqah pada Orang Dewasa, Penting Diketahui ilustrasi kambing. gotomeeting.com

Merdeka.com - Dalam Islam, anak yang baru lahir akan diaqiqahkan sebagai bagian dari sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Amalan ini dilakukan dengan menyembelih kambing pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun, melakukan aqiqah di hari lain juga tidak mengapa.

Menurut Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, aqiqah dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran sang buah hati. Dalam pelaksanaannya, aqiqah untuk bayi laki-laki adalah 2 ekor kambing, sedangkan untuk bayi perempuan adalah 1 ekor kambing.

Baca juga: Boleh Atau Tidak, Hukum Berkurban Idul Adha Untuk Orang Yang Sudah Meninggal

Selain menjadi ungkapan rasa syukur, aqiqah yang dilakukan juga untuk mengumumkan kelahiran si bayi. Tujuan lainnya adalah mengundang anggota keluarga, tetangga, dan teman untuk merayakan keberkahan tersebut. Dan akan lebih baik, untuk mengundang orang-orang kurang mampu di sekitar.

Aqiqah yang dilakukan identik dengan bayi yang baru lahir. Lalu, bagaimana dengan orang dewasa, yang belum sempat diaqiqahkan ketika masih bayi? Bagaimana tata cara aqiqah untuk orang dewasa?

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang tata cara aqiqah untuk orang dewasa yang dikutip dari beberapa sumber.

Dalil Aqiqah

Sebelum masuk ke pembahasan tentang tata cara aqiqah pada orang dewasa, akan lebih baik jika Anda mengenal terlebih dulu dalil tentang anjuran aqiqah.

Menurut rumaysho.com, aqiqah secara bahasa adalah sebutan untuk rambut yang ada di kepala bayi ketika ia lahir. Sedangkan secara istilah, aqiqah memiliki arti sesuatu yang disembelih ketika menggundul kepala si bayi.

Salah satu dalil pensyariatan aqiqah adalah hadis dari Salman bin ‘Amir, yang artinya:

“Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhabbi, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada (setiap) anak laki-laki (yang lahir) harus diaqiqahi, maka sembelihlah (aqiqah) untuknya dan hilangkan gangguan darinya.” (HR. Bukhari).

Kemudian hadis dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah, Ahmad).

Dan terakhir hadis dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengaqiqahi Al Hasan dan Al Husain, masing-masing satu ekor gibas (domba jantan).” (HR. Abu Daud).

Aqiqah ketika Dewasa

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan terkait seseorang yang hendak aqiqah ketika dewasa,

“Hukum aqiqah adalah sunah mu’akkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila mencukupkan diri dengan seekor kambing bagi anak laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi tanggung jawab ayah (yang menanggung nafkah anak). Apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran), orang tua dalam keadaan fakir (tidak mampu), maka ia tidak diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah kepada Allah semampu kalian” (QS. At Taghobun: 16). Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi perintah bagi ayah, bukan ibu dan bukan pula anaknya.” (Liqo-at Al Bab Al Maftuh, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin).

Aqiqah sendiri bukanlah amalan yang memaksa. Dan aqiqah bisa gugur jika tidak ada kemampuan dari orang tua untuk mengaqiqahi anaknya. Dan mengakikahi diri sendiri ketika dewasa juga bukan hal yang wajib, ditambah aqiqah merupakan tanggung jawab orang tua dan bukan anak.

Jika ingin beraqiqah ketika dewasa, maka hal ini tetap jadi tanggungan dari orang tua. Dilihat apakah saat kelahiran, orang tua dalam keadaan mampu atau tidak. Jika saat itu tidak mampu, maka tidak perlu ada aqiqah karena aqiqah. Tapi jika mampu saat itu, maka hendaknya orang tua menunaikan aqiqah untuk anaknya.

Tata Cara Aqiqah untuk Orang Dewasa

Tapi jika Anda tetap ingin aqiqah ketika dewasa, maka tidak mengapa. Aqiqah ketika dewasa bisa berasal dari orang tua atau anak itu sendiri. Tata cara aqiqah untuk orang dewasa juga tidak berbeda jauh dari tata cara aqiqah pada bayi.

Ketika seorang ayah ingin mengaqiqahi anaknya yang sudah balig atau sudah dewasa, maka tata cara aqiqah untuk orang dewasa yang bisa ia lakukan adalah membeli kambing atau memberi uang kepada anaknya untuk dipakai membeli kambing yang akan disembelih.

Aqiqah akan lebih baik jika ditunaikan oleh ayahnya, karena amalan ini adalah tanggungan dari ayah.

Dikutip dari konsultasisyariah.com, Imam Ahmad menjelaskan ketika ditanya tentang masalah ini, ia menjawab, “Itu adalah kewajiban orang tua, artinya tidak wajib mengakikahi diri sendiri. Karena yang lebih sesuai sunah adalah dibebankan kepada orang lain (bapak).

Sementara Imam Atha dan Hasan Al-Bashri menjelaskan, “Dia boleh mengakikahi diri sendiri, karena akikah itu dianjurkan baginya, dan dia tergadaikan dengan akikahnya. Karena itu, dia dianjurkan untuk membebaskan dirinya.” (mdk/ank)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha, Pahami Hukumnya
Tata Cara Aqiqah saat Idul Adha, Pahami Hukumnya

Aqiqah adalah tradisi yang dilakukan umat muslim sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang bayi.

Baca Selengkapnya
Aqiqah adalah Tradisi Potong Ternak sebagai Bentuk Syukur pada Allah SWT, Ini Penjelasannya
Aqiqah adalah Tradisi Potong Ternak sebagai Bentuk Syukur pada Allah SWT, Ini Penjelasannya

Aqiqah merupakan amalan sunah yang telah menjadi tradisi bagi kaum Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bunyi Hadits soal Hukum Puasa Setengah Hari, Ini Golongan Orang yang Diperbolehkan
Bunyi Hadits soal Hukum Puasa Setengah Hari, Ini Golongan Orang yang Diperbolehkan

Apabila ditafsirkan, penanda datangnya malam merupakan ketika matahari tenggelam

Baca Selengkapnya
Doa Cukur Rambut Bayi dalam Islam saat Aqiqah Lengkap dengan Tata Caranya
Doa Cukur Rambut Bayi dalam Islam saat Aqiqah Lengkap dengan Tata Caranya

Merdeka.com merangkum informasi tentang doa cukur rambut bayi dalam Islam saat aqiqah lengkap dengan tata caranya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Hukum Qurban Atas Nama Anak dalam Islam, Simak Ulasannya Agar Tak Salah
Hukum Qurban Atas Nama Anak dalam Islam, Simak Ulasannya Agar Tak Salah

Kebiasaan qurban bergilir marak di kalangan masyarakat Indonesia. Tradisi ini terbilang unik sebab belum pernah ditemukan dalam kitab-kitab fikih.

Baca Selengkapnya
Doa Menyembelih Hewan Kurban, Lengkap Beserta Artinya
Doa Menyembelih Hewan Kurban, Lengkap Beserta Artinya

Doa menyembelih hewan kurban penting diketahui setiap muslim.

Baca Selengkapnya
Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?
Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?

Orangtua perlu mengetahui apakah sebenarnya ada usia terbaik atau ideal bagi anak untuk dikhitan?

Baca Selengkapnya
5 Syarat Kambing Kurban Idul Adha, Perhatikan Umur dan Kondisi Fisik
5 Syarat Kambing Kurban Idul Adha, Perhatikan Umur dan Kondisi Fisik

Hewan kurban perlu dipilih dengan kondisi baik dan memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya
Bacaan Niat Sholat Jumat Beserta Tata Caranya yang Benar, Buat Imam & Makmum
Bacaan Niat Sholat Jumat Beserta Tata Caranya yang Benar, Buat Imam & Makmum

Berikut bacaan niat sholat jumat beserta tata caranya yang benar buat iman dan makmum.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak
Menelusuri Manulangi Natuatua, Tradisi Balas Budi kepada Orang Tua Ala Masyarakat Batak

Dalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.

Baca Selengkapnya