Viral Air Terjun Coklat di Gunung Salak Ternyata Banjir Bandang, Ini Faktanya
Merdeka.com - Tingginya curah hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat meninggalkan dampak luapan sungai di Gunung Salak. Saking derasnya, dari kejauhan air bah itu seketika menjadi banjir bandang hingga tampak seperti air terjun. Banyak akun media sosial yang membagikannya hingga viral.
Seperti terlihat di unggahan akun TikTok @user05gilangshakka, limpahan air besar berwarna kecoklatan itu sangat deras. Banyak warga di kaki Gunung Salak yang khawatir akan limpahan air dari hulu itu.
“Eta cai caah, tadi mah leutik (itu airnya banjir dari sana, tadinya itu kecil),” kata warga di unggahan tersebut, dirujuk Merdeka Sabtu (6/5).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Akibat Hujan Deras di Gunung Salak
©2023 TikTok @user05gilangshakka/ Merdeka.com
Dikutip dari Liputan6, kondisi ini bermula dari turunnya hujan dengan intensitas deras di kawasan Gunung Salak. Setelah hujan mereda, terdengar suara gemuruh dan air dari sela-sela lereng tampak mengalir dengan deras ke bawah.
Kejadiannya berlangsung pada Kamis (4/5) sore, dengan kondisi hujan deras yang juga mengguyur di wilayah lainnya di Bogor raya.
Walau demikian, belum ada informasi terkait dampak dari banjir bandang tersebut, baik korban maupun kerusakan bangunan.
Air Terjun Berasal dari Hulu Sungai Citiis
Dikonfirmasi Kepala Resort PTN Wilayah Gunung Salak 2, Sukirman, hujan deras pada Kamis sore lalu memang menimbulkan dampak limpahan air besar yang mirip dengan air terjun.
Namun ia memastikan jika fenomena mirip curug dan viral di media sosial itu berasal dari hulu Sungai Citiis. Kondisi tersebut terjadi karena keberadaan hulu sungai yang terletak di lereng pegunungan.
"Itu hulu Sungai Citiis. Mungkin karena letaknya di atas dan meluap saat hujan deras jadi dilihat dari bawah mirip air terjun," katanya, mengutip Liputan6
Menurut dia, di hari-hari biasanya debit air tak pernah sebesar itu dan ia juga menegaskan jika daerah tersebut bukan kawasan wisata.
Banjir Bandang Terjang Sungai Ciapus
Tak berapa lama usai video mirip air terjun viral di Gunung Salak, muncul juga video air bah yang menerjang Sungai Ciapus. Terlihat momen warga merekam kejadian mengerikan itu.
“Banjir bandang. Uhh naik, naik, naik (airnya),” kata warga yang merekamnya, dikutip dari Instagram Bogor 24 Update.
Lalu video juga mengabadikan kondisi banjir di Jembatan Ragasi, arah Cileueur tepatnya di atas Sungai Ciapus, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
“Banjir Jembatan Ragasi nih, arah Cileeur, warga menonton dari atas jembatan, arah ke Lebakjaya,” kata warga lagi. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terekam suasana yang cukup menegangkan saat air dari dalam pipa mengalir deras di jalanan.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaCurug Walet di Pamijahan Kabupaten Bogor ini tengah jadi perbincangan. Ini 6 faktanya.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaSaking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca SelengkapnyaRupanya beberapa cerita ini membuat bukit itu disebut Gunung Bohong. Salah satunya dulu dikabarkan pernah pura-pura meletus.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaPos jaga Bendung Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan debit tinggi muka air (TMA) hingga siaga 2.
Baca Selengkapnya