Warga Keluhkan Harga Minyak Goreng di Garut Masih Lebih dari Rp14 Ribu, Ini Alasannya
Merdeka.com - Masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan harga minyak goreng yang dijual di pasar tradisional setempat masih tinggi di atas Rp14 ribu.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana mengatakan, pihaknya belum bisa mengikuti aturan pemerintah karena barang yang dijual di Garut merupakan stok lama.
"Harga jual minyak goreng Rp14 ribu per liter itu belum bisa dilakukan di pasar tradisional karena kalau diberlakukan kasihan pedagang rugi," kata Nia di Garut, Kamis (27/1), mengutip ANTARA.
-
Kenapa kolang kaling dari Garut banyak dijual di pasar? Bukan tanpa alasan kolang kaling yang dipilih berasal dari Garut. Sebab, tekstur buahnya cenderung lebih kenyal dan kering, dibanding buah kolang kaling dari daerah lainnya. Ukuran kolang kaling dari Garut juga cenderung besar-besar, sehingga akan disukai konsumen untuk kebutuhan menu kolak, manisan dan kudapan lainnya sebagai sajian berbuka puasa.
-
Dimana nenek Niah berjualan? Ia berjualan rujak yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur Nomor 70 Surabaya, sekitar wisata religi Sunan Ampel.
-
Kenapa pedagang menagih janji ke Bupati Blora? Salah seorang pedagang mengatakan dulu Presiden Jokowi pernah datang ke pasar itu bersama Bupati Blora Arief Rohman. Mereka menagih janji agar pasar tersebut segera direnovasi.
-
Dimana ia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa penjual di Pasar Kaget, Wamena? Pasar ini terkenal karena mayoritas pedagangnya berasal dari Suku Dani, salah satu suku asli Papua.
-
Apa yang diperdagangkan di Pariaman? Di Pariaman, dulunya wilayah ini cukup terkenal dengan aktivitas perdagangan komoditas berupa lada, emas, dan berbagai hasil perkebunan dari pelosok daerah.
Harga Stok Lama Sudah Mahal
Shutterstock/Aleksandrs Samuilovs
Nia menjelaskan, ketetapan harga tertinggi Rp14 ribu baru bisa diterapkan di mini market dan swalayan Kabupaten Garut, lantaran pengelolaannya terpusat dan diatur oleh manajemen. Sayangnya, hal tersebut belum bisa di pasar tradisional karena harga beli sebelumnya sudah mahal, dan menimbulkan selisih cukup besar.
"Untuk di supermarket, minimarket itu saya pastikan harga minyak Rp14 ribu karena penjualannya terpusat ada manajemen, mudah mengaturnya, kalau pasar tradisional belum bisa seperti itu," terangnya.
Penjualan dengan harga Rp14 ribu, jika dipaksakan oleh pedagang di pasar tradisional, maka harus ada ganti rugi atau subsidi dari pemerintah.
"Memang siapa yang akan mengganti kerugiannya, kalau pun harus disubsidi kami tidak ada anggarannya, jadi harga minyak di pasar tradisional belum bisa mengikuti sesuai kebijakan pemerintah," lanjut Nia.
Ia memastikan, harga penjualan tertinggi di pasar modern tetap sesuai dengan aturan pemerintah dan jika lebih dari itu akan dijatuhkan sanksi teguran.
Dikeluhkan Pedagang dan Pembeli
Ketimpangan harga ini turut dikeluhkan seorang pedagang sembako di Kecamatan Samarang, Garut, Yatno. Menurutnya, minyak goreng yang dijualnya tidak bisa bersaing dengan harga di pasar modern karena masih tinggi di angka Rp38 ribu per kemasan 2 liter.
Ia mengaku tak berani menjual Rp14 ribu per liter, karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar. Untuk bertahan, ia terpaksa tetap menjual di harga tersebut.
"Saya masih jual minyak dengan harga masih tinggi, saya ambil untung cuma Rp2 ribu," kata Yatno.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga asal Tarogong Kaler, Sumartini mengeluh karena minyak goreng murah di ritel modern selalu ludes dalam waktu singkat.
Mau tak mau, ia harus membeli minyak goreng yang dijual di warung eceran dengan harga cukup tinggi hampir Rp40 ribu untuk kemasan 2 liter.
"Mau beli ke minimarket, minyak goreng sudah habis, terpaksa beli ke warung biarpun mahal Rp38 ribu," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo telah menyiapkan tiga strategi untuk menurunkan harga bahan pokok.
Baca SelengkapnyaTotal ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dibanderol murah meriah, siapa sangka jika ada gorengan 'sultan' yang justru memiliki harga fantastis di ibu kota.
Baca Selengkapnya