4 Anak Tewas di Jagakarsa Tewas Sejak 3-5 Hari Lalu Dalam Waktu Bersamaan
Keempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari TKP.
Ayahnya diduga pelaku pembunuhan keempat anak tersebut.
4 Anak Tewas di Jagakarsa Tewas Sejak 3-5 Hari Lalu Dalam Waktu Bersamaan
RS Polri Kramat Jati mengungkap sejumlah hasil sementara dari autopsi yang dilakukan terhadap empat anak tewas membusuk di dalam kontrakan kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut kalau dari hasil autopsi diperkirakan korban sudah meninggal 3-5 hari yang lalu, sejak ditemukan Rabu (6/12).
"Perkiraan (kematian) 3 sampai 5 hari. Karena kan sudah ada pembusukan," kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (7/12).
Waktu itu didapatkan dari hasil kondisi pembusukan keempat anak. Diperkirakan tewas dalam waktu yang hampir bersamaan satu dengan yang lainnya.
"Jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ujarnya.
Diketahui kalau empat jasad anak itu yakni, inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun. Mereka ditemukan berjejer di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh lebam-lebam membusuk.
Keempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari tempat kejadian perkara (TKP).
Naik Penyidikan
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan memutuskan menaikan kasus tewasnya empat anak yang ditemukan dalam kamar kontrakan di di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan.
"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12).
Keputusan itu diambil, setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Dengan penyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
“Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.
Sementara dalam kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca (40) ayah dari keempat anak terhadap istrinya D selaku korban masih dalam tahap penyelidikan. Sebab, D sampai saat ini belum bisa diminta keterangan, karena masih dirawat di RS Pasar Minggu.
"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya.
Adapun dalam kasus ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar rumah kontrakan.