Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Gebrakan transparansi Ahok dengan sistem online

5 Gebrakan transparansi Ahok dengan sistem online ahok naik reog. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan wakilnya Ahok berjanji untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan antikorupsi. Mereka melakukan beberapa terobosan untuk memerangi korupsi.

Tak mudah untuk menghilangkan mental korupsi para birokrat dan anggota dewan. Tapi Jokowi bertekad melawannya di Jakarta.

Saat pertama kali dinyatakan menang, Jokowi-Ahok berjanji untuk tidak korupsi. Menurut mereka membenahi etos, mempercepat kerja dan transparansi akan menghindarkan dari korupsi. Berikut 5 gebrakan Ahok dalam birokrasi agar lebih transparan:

Timbangan sampah online

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin timbangan untuk angkut sampah kebersihan berbentuk digital dan online. Hal ini untuk meminimalisir praktik kecurangan di lapangan. "Kita pengen supaya semua timbangan itu digital dan online dan semua bisa tahu. Kan semua digital dan online bisa lihat CCTV jadi biar ketahuan siapa yang bohong, dia cuma angkut sekali tapi bilang dua kali itu kan semua ada catatannya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/11). Namun, Ahok menilai sistem yang dijalankan Dinas Kebersihan selama 2-3 bulan terakhir sudah bagus. Sehingga, mengerti apa yang diharapkan oleh Pemimpin DKI Jakarta yang baru."Jadi mereka ngerti apa yg diharapkan. Jadi sepertinya semua orang di Jakarta ini pintar-pintar, ngerti semua," jelas dia. Timbangan digital dan online ini nanti akan bekerjasama deng PT Telkom Indonesia. Sebab, layanan menggunakan Telkom gratis bagi Pemprov DKI Jakarta. "Telkom gratis, karena CCTV dan wifi kan gratis juga," kata dia.

CCTV online

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar CCTV juga dipasang di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Jakarta. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. "Pemakaian CCTV untuk melihat sejauh mana kesiapan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Jakarta. Kami harapkan tahun depan selesai semua," kata Ahok.Untuk mengawali rencana tersebut, Ahok akan mengandeng perusahaan nasional di bidang telekomunikasi. "Sementara perusahaan telekomunikasi (Telkom) bisa diajak kerjasama untuk menyediakan jaringan. Kita pasangan wifinya beri jaringannya," ujarnya. Ahok melanjutkan, pemasangan CCTV tidak membutuhkan anggaran yang tinggi, karena disetiap kantor pemerintahan sudah tersedia fasilitas jaringan internet."Pemprov DKI hanya tinggal menyiapkan kamera. Pemerintah menargetkan pemasangan perangkat itu selesai hingga akhir tahun," imbuhnya. Rencananya CCTV akan dipasang di 44 kecamatan, 267 kelurahan, dan 340 Puskesmas di Jakarta. Dengan perangkat itu, semua aktivitas yang ada di tempat pelayanan masyarakat terkoneksi secara online langsung ke kantor gubernur dan wakilnya di Balai Kota.

Jamkesda online

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu dengan PT Asuransi Kesehatan. Ahok mengaku ingin belajar managemen, sebab, PT Askes sudah menggunakan sistem online. "Kita ingin belajar dari managemen dari PT Askes karena PT Askes itu semua sudah online ya bila perlu kita kerjasama, kerja sama online," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/11).Mantan Bupati Belitung Timur mengatakan Jamkesda nantinya kerja sama dengan Askes. Kerja sama ini lebih kepada bagaimana menghitung prime asuransi lebih murah, sehingga anggaran yang ada cukup digunakan. "Kerja samanya bagaimana menghitung lebih murah, inventaris gimana supaya uangnya cukup karena selama ini Jamkesda uangnya selalu tak cukup. Tiap tahun selalu ngutang kan jadi sistem rujukannya tidak ada sistem," jelasnya. Pembahasan tersebut, menurut Ahok masih ada sangkut pautnya dengan KJS. Di mana dengan dana yang dianggap mencukupi, sehingga dihitung untuk preminya Rp 23 ribu hingga Rp 30 ribu untuk satu orang."Kita hitung antara Rp 23 ribu sampai Rp 30 ribu premi satu orang, Undang-undang BPJS Rp 27 ribu nah kita memutuskan Rp 23 ribu sampai Rp 30 ribu. Prinsip asuransi semakin besar semakin murah. BPJS tahun 2013 belum jalan, kita baru coba di Jakarta," jelasnya.

IMB online

Ahok berencana agar pendaftaran atau pengurusan IMB di Dinas Penataan dan Pangawasan Bangunan Pemprov DKI Jakarta bisa dilakukan dengan cara online. Selain penghematan, cara ini juga mengurangi kemacetan. "Meng-apply IMB dari tiap kecamatan sampai Sudin itu bisa dilihat bisa diputuskan (dengan cara online) untuk menghemat masyarakat ke kantor-kantor dan akan mengurangi kemacetan," kata Ahok usai pertemuan dengan Telkom, Senin (29/10).

Pajak online

Ada sekitar 10951 Wajib Pajak Hotel dan Restoran yang akan masuk dalam pembayaran pajak menggunakan sistem online. Penggunaan sistem online ini atas permintaan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Pak Wagub bilang nanti semua bank itu untuk mengkoordinir lap keuangan WP, ya kita kan ada program online sistem, pengelolaan sistem Online ini akan kita kerjasamakan dengan pihak bank memanfaatkan cash management bank," ujar Kepala Dinas Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/12). Secara teknis, Iwan menjelaskan pembayaran pajak via online yakni setiap penerimaan WP yang mempunyai rekening di bank maka akan dipotong secara otomatis 10 persen tiap bulannya untuk bayar pajak. Pemotongan ini atas perintah WP untuk mendebet pajak ke kas yang ada di Bank DKI. "Pajak restoran itu kan 10 persen, kalau omset dia misalnya X maka 10 persen dikalikan X itu harus ditransfer setiap tanggal 15, ke rekening kas Pemda DKI yang ada di bank DKI,"jelasnya.Fungsi dari dinas pajak nantinya tetap akan mengurusi pembayaran pajak lainnya. Sebab, tahun depan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akan masuk ke dalam pajak daerah. Sehingga, dengan adanya sistem online, petugas pajak akan dialihfungsikan untuk kepentingan lainnya. "Ya tetep kan masih ada pajak-pajak lainnya yang harus digarap. PBB kan nanti tahun depan akan masuk dalam pajak daerah.Namun, bila nantinya bank dari WP belum terkoneksi sistem online, Iwan mengatakan dapat menggunakan teknologi bank semacam kartu debet. Selain itu, secara manual dapat menyetor langsung uang pembayaran pajak kepada bank yang ditunjuk. "Itu dengan cara itu pakai kartu, Ada teknologi bank, kalau kita seperti kartu debet. Atau dia manual, bawa uang dari restoran ini kemudian disetor ke bank itu boleh," jelasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia
VIDEO: Keras! Luhut Blak-blakan Korupsi Tak Mungkin Hilang dari Indonesia

Menko Luhut Binsar Panjaitan blak-blakan bahwa praktik korupsi tak mungkin bisa hilang dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir

Jokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.

Baca Selengkapnya
Buru Bandar Judi Online, Menko Polhukam Blokir 5.000 Rekening
Buru Bandar Judi Online, Menko Polhukam Blokir 5.000 Rekening

Pemblokiran tersebut dilakukan dalam rangka memberantas praktik judi online yang semakin marak di masyarakat

Baca Selengkapnya
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa

"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menko Luhut Keras Sebut OTT KPK Drama dan Kampungan!
VIDEO: Menko Luhut Keras Sebut OTT KPK Drama dan Kampungan!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sistem digitalisasi harus digencarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total

Perlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN: Pemberantasan Korupsi Butuh Political Will Presiden
Tim Hukum AMIN: Pemberantasan Korupsi Butuh Political Will Presiden

Pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Diperlukan terobosan kebijakan dan langkah politik serius

Baca Selengkapnya
Politikus Gerindra Habiburokhman: Saya dengar DPR Hingga DPRD juga Terpapar Judi Online
Politikus Gerindra Habiburokhman: Saya dengar DPR Hingga DPRD juga Terpapar Judi Online

Politikus Partai Gerindra itu meminta agar kasus anggota polisi bermain judi online diselesaikan secara internal.

Baca Selengkapnya
Atasi Ancaman Siber & Judol, Langkah Tepat Kemenko Polkam Jaga Stabilitas Nasional
Atasi Ancaman Siber & Judol, Langkah Tepat Kemenko Polkam Jaga Stabilitas Nasional

Ia optimistis Menko Polkam yang baru, Budi Gunawan, mampu mengorkrestasi sejumlah permasalahan tersebut

Baca Selengkapnya
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah

Karena itu, perlu kerja-kerja efektif dalam pencegahan dan pemberantasan judi online

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya