Ahok: Ahmad Dhani gak kenal aku, aku lugu, lucu dan belagu
Merdeka.com - Menjelang Pemilihan Gubernur DKI 2017, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama mulai mendapat serangan dari sejumlah bakal cagub. Salah satunya dari musisi senior Ahmad Dhani yang menyebut Ahok dibekingi empat konglomerat.
Ahok yang mendapat serangan, menyikapi enteng pernyataan Dhani tersebut. Menurutnya, pentolan grup band Dewa 19 itu tidak mengenal dirinya.
"Ahmad Dhani itu enggak kenal aku. Aku ini bukan belagu, cuma lugu. (Yakni) Lucu belagu," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (22/3).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kapan Ahmad Dhani dan Once Mekel dilantik? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Sebelumnya, Ahmad Dhani menyebutkan kekuatan calon Petahana Basuki T Purnama terletak pada dukungan sejumlah konglomerat. Saat ini dia mengaku telah mengantongi 4 nama konglomerat yang membeking Ahok untuk kembali duduk di kursi DKI 1.
"Silakan tanya Ahok, pergi ke mana dia saat Imlek. Salah satu bosnya adalah yang didatangi Ahok pada saat Imlek. Itu salah satu konglomerat yang saya maksud," ungkap Dhani kepada wartawan di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3).
Saat ditanya nama-nama konglomerat yang membekingi Ahok, Dhani enggan menyebutkan. Kata dia, belum saatnya untuk menyebut nama konglomerat yang dimaksud. Menurut dia konglomerat inilah yang membuat posisi Ahok kuat. Karena itu Dhani menyebut Ahok tidak independen.
"Terlampau kuat orang-orang di belakang Ahok. Tapi Ahmad Dhani akan terus mengawal proses demokrasi ini," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAl Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani mengunjungi rumah buyutnya di Surabaya.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi seorang maestro pencipta banyak masterpiece, Ahmad Dhani dulunya adalah seorang pemuda asal Surabaya yang tampan.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaPentolan Dewa 19, Ahmad Dhani curhat di depan Presiden dan Menhan ia di-blacklist TNI AU karena kampanyekan Prabowo Gibran saat konser.
Baca SelengkapnyaYang menarik, ada seorang mantan pejabat top yang turut hadir yang berjoget kala Rhoma tengah bernyanyi.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca Selengkapnya