Aliansi pemuda DKI bentuk posko pengaduan bagi korban persekusi
Merdeka.com - Sejumlah aliansi pemuda se-DKI Jakarta membentuk posko pengaduan korban persekusi. Dibentuknya posko tersebut menyusul beredarnya video seorang remaja berinisial PMA yang dipersekusi oleh kelompok ormas yang tidak senang dengan postingan remaja tersebut di akun Facebook pribadinya.
Anwar Sjani, salah satu pengurus posko tersebut mengatakan, tindakan persekusi yang dialami PMA dianggap telah melanggar hukum. Pasalnya, ujar Anwar, tindakan persekusi diduga tidak hanya kali ini saja terjadi.
"Kami tidak tinggal diam atas aksi persekusi, intimidasi, dan teror yang dilakukan oleh oknum ataupun ormas. Kami mengedepankan penegakan hukum ketimbang aksi main hakim sendiri," ujar Anwar, saat melakukan konferensi di kantor PWNU Jakarta, Jumat (2/5).
-
Siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan? Keenam orang yang ditetapkan tersangka adalah, I, T, S, L, A, dan Y yang mengeroyok korban dengan memukul, menendang, sampai menyabet menggunakan seutas kabel.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Di mana kejadian penikaman terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kenapa preman tersebut menantang ke Polsek Palmerah? Saat diajak, sang preman justru menantang. “Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,“ imbuhnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Dimana polisi melakukan pelecehan? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam“Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,“ kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Dia juga meminta, Polri bergerak cepat dalam menuntaskan aksi persekusi yang sekarang ini marak terjadi. Menurutnya, agar tidak ada lagi korban persekusi.
Sementara itu, menanggapi video persekusi yang menjadi viral saat ini, Anwar meminta agar masyarakat tidak mengunggah atau memposting ujaran yang berpotensi menyinggung kelompok tertentu.
"Kita juga membentuk tim reaksi cepat di 44 kecamatan di DKI Jakarta untuk respon cepat atas reaksi persekusi dan intimidasi dan teror," tandasnya.
Atas beredarnya video viral tersebut, Polda Metro Jaya pun telah mengamankan dua pelaku kekerasan yang diduga dari Front Pembela Islam (FPI), yakni berinisial M dan U. Keduanya ditangkap lantaran terekam video aksi persekusi terhadap remaja PMA (15) yang viral di media sosial.
"Saya akan bawa ke safe house. Yang kami rahasiakan untuk kepentingan korban. Berapa lamanya sampai kasus ini selesai dan keluarga merasa nyaman dan tak ada gangguan lagi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/6) malam.
Polisi juga masih mendalami kasus intimidasi atau yang belakangan dikenal dengan sebutan persekusi terhadap PMA. Beberapa orang sudah ditangkap dan langsung dimintai keterangan.
"Pemeriksaan terhadap tersangka. Sudah ada tiga orang yang kami periksa. Dan terus kami kembangkan. Siapa yang bertanggungjawab harus kita tindak tegas," ucapnya.
Polisi mengingatkan semua pihak agar tidak bertindak melanggar aturan hukum. Sebab, aparat keamanan tidak akan segan melakukan penindakan.
"Dan saya minta kepada masyarakat untuk jangan coba-coba melakukan hal-hal ini yang dilakukan kelompok tertentu ini. Dan janji saya akan tindak tegas," tegasnya.
Sebelumnya, video seorang remaja pria sedang diintimidasi belasan orang beredar di media sosial. PMA (15) diduga mengalami kekerasan karena menghina pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab lewat statusnya di Facebook.
Peristiwa itu terjadi di RW 03 Cipinang Muara, Jakarta Timur. Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 19 detik terlihat PMA sedang diinterogasi oleh belasan orang dari FPI. Ada juga pria yang menampar wajah PMA. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.
Baca Selengkapnya"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaMenurut Sigit, aparat penegak hukum di Polri, Kejaksaan, KPK memiliki ruang yang sama untuk menagani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJalan menuju kantor KPU ditutup untuk umum, dan hanya diperuntukan bagi tamu undangan.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan setiap partai memiliki jagoan masing-masing di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca Selengkapnya