BMKG Prediksi Jakarta akan Diguyur Hujan Disertai Kilat
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang yang diprediksi terjadi di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Sabtu (11/1).
Berdasarkan laman resmi BMKG, kondisi yang patut diwaspadai tersebut akan terjadi pada Sabtu (11/1) petang.
Seluruh wilayah ibu kota mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, hingga Kepulauan Seribu diperkirakan akan diguyur hujan ringan sejak pagi hari dengan suhu berkisar 23 hingga 31 derajat celcius dan kelembapan udara 80 hingga 100 persen.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Dimana angin monsun bertiup? Angin ini bertiup dari Australia menuju Asia, melintasi wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia.
-
Bagaimana angin monsun mempengaruhi hujan di Bogor? Disampaikan Ahli Meteorologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sonni Setiawan, faktor pertama Bogor disebut sebagai kota hujan karena aktivitas angin monsun yang tinggi. Mengutip laman Humas Jabar, angin monsun sama dengan angin muson. Di langit Bogor, angin ini beraktivitas lebih tinggi sehingga berpengaruh secara signifikan terhadap penguapan air. Proses ini yang kemudian merupakan cikal bakal terciptanya air hujan.
-
Kapan angin kencang di Jogja berpotensi terjadi? Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG DIY memprakirakan potensi angin kencang untuk 17 Oktober 2023 terjadi di Sleman bagian Utara, Kulon Progo bagian Selatan, Bantul bagian Timur dan Selatan, dan Gunungkidul pada siang-sore hari.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
Kondisi tersebut sudah diinformasikan sebelumnya oleh BMKG dimana berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, aktivitas monsun Asia masih signifikan dan gelombang atmosfer (MJO) di wilayah Indonesia masih aktif.
Seperti dilansir dari Antara, hasil analisis dinamika atmosfer itu juga menunjukkan pola konvergensi angin yang memanjang mulai dari Provinsi Banten bagian utara hingga Provinsi Nusa Tenggara sebagai akibat dari adanya pusat tekanan rendah di Barat Laut Australia dan Bibit Siklon Tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia.
Kondisi itu berpotensi secara signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaWaspada potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang terjadi pada sore hari
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dari siang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaMengingat hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah, masyarakat diminta waspada bencana hindro meteorlogi.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya