Cerita Istri Petugas PPSU 'Terpaku' saat Banjir Masuk Rumah Dini Hari
Merdeka.com - Rabu, 1 Januari 2020 menjadi hari mengejutkan bagi Evi. Ia tidak menyangka pukul 03.00 WIB air dengan deras mengalir masuk ke rumahnya, Jalan Baiduri Bulan, Bidara Cina, Jakarta Timur.
Dengan suara parau, Evi bercerita saat perayaan jelang pergantian tahun, ia dan keluarganya hanya di rumah. Hujan sudah tak sederas Selasa, 31 Desember 2019, sore.
Ia dan sekeluarga kemudian tidur pulas, tanpa ada prediksi kemungkinan banjir menerjang wilayahnya, Rabu dini hari. Namun, suara ketuk pintu tiba-tiba membangunkan Evi dan keluarganya.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa yang ditemukan di banjir? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sang tetangga mengabarkan bahwa banjir akan terus meninggi. Segera Evi dan sang suami bebenah mengangkut barang-barang namun itu sia-sia saja. Sebab saat sang tetangga membangunkannya air sudah deras masuk ke rumahnya.
"Keluarga selamat, tapi barang-barang enggak ada yang selamat," kata Evi sembari tersedu, Sabtu (4/1).
Ia dan keluarga memutuskan untuk tidak lagi mengamankan barang, karena Evi tiba-tiba sudah tak sanggup bergerak. Kedinginan, hingga membuat badannya kaku.
"Pak, udah pak badan saya sudah kaku," pinta Evi ke sang suami.
Suami yang bekerja sebagai PPSU itu langsung membopong Evi ke tempat yang aman. Saat itu banjir terus meninggi sekitar 50 cm. Hingga pukul 05.00 WIB hujan deras masih mengguyur. Ketinggian banjir pun terus bertambah hingga mencapai plafon rumah.
Warga sekitar kemudian berpencar mencari tempat mengungsi.
Evi dan keluarga akhirnya mengungsi ke graha Karang Taruna Baiduri Bulan, Bidara Cina. Meski sudah berada di tempat yang lebih tinggi, Evi dan para pengungsi masih harus merasakan kesulitan. Tanpa ada perbekalan, Evi kelaparan, kedinginan, sekujur badannya ngilu.
Andai kata ada peringatan banjir akan datang, Evi dan keluarga langsung mengemas barang yang diperlukan selama mengungsi. Sebab warga Bidara Cina sudah menjadi wilayah langganan banjir.
"Pernah alami banjir, tiap tahun. Saya sudah hampir 10 tahun. Tapi kemarin enggak ada info sama sekali. (Di pengungsian) kami lapar, karena tanggal merah jarang ada (toko) yang buka. Kami juga kedinginan, karena enggak bawa apa-apa," cerita Evi.
"Sekarang Alhamdulillah, sudah tercukupi. Tinggal kami butuh kasur lantai dan karpet," ujar Evi mengakhiri cerita.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini baru mendapatkan ijazah pada penghujung 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaIa begitu terkejut melihat rumahnya yang sudah terendam banjir. Terlebih ia begitu menyayangkan saat barang-barang pentingnya jadi korban.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBanjir Kendari, Puluhan Warga Dievakuasi dan 1 Anggota TNI Meninggal Tersengat Listrik
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca Selengkapnya