Curhat Pemilik Apotek Usai Obat Sirop Dilarang Beredar Sementara
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghentikan sementara penjualan obat sirop atau cair. Penghentian ini dilakukan karena adanya lonjakan kasus ginjal akut misterius pada anak di Indonesia. Adapun aturan ini tertuang dalam surat edaran bernomor SR.01.05/III/3461/2022.
"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk sirop kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi surat tersebut.
Salah satu Apotek di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang hanya bisa pasrah dengan kebijakan tersebut. Terlebih, stok obat sirop di tempatnya masih sangat banyak.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Kenapa terlalu sering minum obat bisa bahaya untuk ginjal? 'Terlalu sering konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu juga bisa memperbesar risiko terjadinya batu ginjal,' jelasnya.
-
Gimana cegah gagal ginjal pada anak? Mencegah gagal ginjal pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perhatian terhadap kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal pada anak? Untuk mencegah gagal ginjal pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua, antara lain: Rutin berolahraga. Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan ginjal dengan cara meningkatkan sirkulasi sel-sel kekebalan. Olahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah anak, yang merupakan faktor risiko gagal ginjal. Memenuhi kebutuhan cairan. Air sangat penting untuk fungsi ginjal. Cairan tersebut membantu membuang limbah dan racun di dalam tubuh melalui urine. Pastikan anak memenuhi kebutuhan cairannya, terutama saat mereka berkegiatan aktif atau saat cuaca sedang terik. Hindari minuman manis, soda, jus, dan minuman kemasan lainnya yang mengandung gula berlebih. Membatasi asupan gula, garam, dan natrium. Gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes dan membebani fungsi ginjal. Garam dan natrium berlebih dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani organ-organ tubuh, termasuk pembuluh darah dan ginjal. Tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal seiring bertambahnya usia anak-anak. Menghindari paparan infeksi. Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian dari ginjal yang bertugas menyaring darah dan mengeluarkan urine. Untuk mencegah infeksi, pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit. Menggunakan obat secara rasional. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba jika digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran dokter. Beberapa contoh obat yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut pada anak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat antikejang, obat antibiotik, obat antijamur, obat antimalaria, obat antiviral, obat kemoterapi, dan obat kontrasepsi. Konsultasi seputar masalah genetik. Beberapa penyakit ginjal pada anak disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan, seperti penyakit ginjal polikistik, penyakit ginjal multikistik, asidosis tubulus ginjal, dan sindrom Alport. Jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
-
Kenapa makanan asin dilarang? Mengonsumsi makanan tinggi garam dapat memengaruhi keseimbangan tubuh dan memicu terjadinya atau memperburuk gejala vertigo. Garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan retensi cairan, yang dapat memengaruhi sistem vestibular di dalam telinga bagian dalam yang bertanggung jawab untuk keseimbangan. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari makanan dengan kandungan garam yang tinggi.
-
Kenapa anak bahaya minum obat dewasa? Anak-anak memiliki sistem pencernaan, metabolisme, dan fungsi hati yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka mungkin tidak dapat memetabolisme obat dengan efisiensi yang sama seperti orang dewasa.
Namun, sang pemilik mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengikuti prosedur dan kebijakan Kemenkes. Dia tidak menjual obat tersebut ke konsumen.
"Itu dia yang galau. Barangnya ada banyak. Kalau enggak jual pasti ruginya ratusan (juta). Ujung-ujungnya enggak bisa putar modal. Seram banget," kata pemilik apotek tersebut saat dikunjungi merdeka.com, Kamis (20/10).
Di lain tempat, di Rawa Belong, Jakarta Barat, salah satu penjaga apotek mengatakan, akan menanyakan kepada calon pembeli terkait aturan yang baru berlaku tersebut.
"Kalau ada yang mau beli obat sirop pakai surat dokter, saya tanya lagi, 'Dokternya tahu enggak aturan itu?' tapi tetap saya nggak kasih sih," kata Apoteker itu.
Hingga kini, penyebab gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak masih diteliti.
"Penyebab sedang dalam proses penelitian. Jadi, kalau ada edaran terkait (penarikan obat) cairan dan sebagainya itu adalah salah satu faktor yang patut diduga menjadi pemicu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat ditemui di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Rawasari Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).
Widyastuti berharap, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dapat mengendalikan penyakit ini dari pemicunya.
"Jadi belum sesuatu yang 100 persen (penyebabnya) tapi mitigasi harus terus dilakukan. Kita ingin mitigasi supaya bisa dikendalikan dari hulunya. Kita masih terus melakukan koordinasi dengan tim Kemenkes untuk mengetahui lebih jauh sebenarnya apa penyebab (gagal ginjal akut pada anak ini)," jelas Widyastuti.
Hingga kini, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab yang membuat anak-anak mengalami gangguan ginjal.
"Belum bisa ditetapkan salah satu faktor. Jadi ini adalah salah satu upaya mitigasi yang patut diduga sebagai pemicu," kata Widyastuti.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaPenjual yang melanggar peraturan akan dicabut izin berjualan di sekolah atau denda.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaAnak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaApakah penarikan dua obat sirop di atas berkaitan dengan cemaran Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG)?
Baca SelengkapnyaDia menilai aturan tersebut sebagai masalah besar karena menitikberatkan pelarangan hanya kepada pelaku usaha perseorangan.
Baca SelengkapnyaSelama ini pembeli rokok dari para peritel adalah para konsumen dewasa yang berada di sekitar kawasan koperasi maupun pedagang ritel.
Baca SelengkapnyaKetua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman memandang, bahwa aturan ini seakan-akan menjadikan gula sebagai barang haram.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaPemerintah melarang pedagang untuk menjual rokok secara eceran per batang.
Baca Selengkapnya