Dua penadah minyak goreng dibekuk polisi di Cakung
Merdeka.com - Dua orang penadah minyak curah dibekuk anggota Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya. Kedua pelaku yakni KS seorang sopir, dan TA yang merupakan penadah ditangkap saat membawa 15.540 kilogram minyak curah menggunakan truk di Jalan Cakung-Cilincing, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (13/3) lalu.
"Saat ditangkap, pelaku hendak menyelundupkan 200 kilogram minyak hasil menadah dari sejumlah truk," kata Direktur Krimsus Kombes Wahyu Hadiningrat di Polda Metro Jaya, Jumat (21/4).
Wahyu menjelaskan, modus yang dilakukan pelaku yakni dengan mengurangi muatan minyak goreng dengan merusak segel pabrik. Pelaku KS, lantas menjual kepada TA dengan memanfaatkan tempat parkir truk di rest area.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan Pertamina dan Polri? PT Pertamina (Persero) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) jalin sinergi publikasi sebagai sumber informasi yang mengedukasi masyarakat melalui kanal pemberitaan maupun media sosial, dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat mengenai informasi publik.
"Minyak goreng itu dikirim ke agen di daerah Bandung dan sekitarnya. TA membeli minyak itu dengan harga murah yakni Rp 6.500 per kilogramnya dan dijual Rp 9.000 sehingga dia mendapatkan keuntungan sebanyak Rp 2.500 per kilogram," katanya.
"Padahal, minyak goreng di pasaran dijual dengan harga Rp 11 sampai 15 ribu per kilogram. Dalam dua bulan, tersangka ini bisa mengumpulkan minyak goreng sekitar 10 ton," sambungnya.
Wahyu mengatakan, dalam pemeriksaan pelaku mengaku baru dua tahun beroperasi. Selama itu, pelaku mendapatkan keuntungan hingga miliaran rupiah.
Lanjut Wahyu, minyak goreng curah seharusnya didistribusi langsung ke masyarakat, karena harganya yang murah dan bisa dinikmati seluruh lapisan. Namun, atas ulah pelaku minyak tersebut menjadi langka dan mahal.
"Karena masyarakat kalau yang namanya minyak goreng curah ini, kan tidak kemasan. Jadi masyarakat bisa beli sesuai dengan kemampuan. Itu tujuannya. Jadi bukan yang sudah dikemas, 1 liter gitu ya. Dia bisa beli. Dengan kejadian seperti ini, tentunya yang bisa didistribusikan langsung ke masyarakat itu, bisa berkurang. (Apalagi) Sebentar lagi kan ada Ramadhan. Sehingga dari sekarang kita melihat di pasar kondisinya seperti apa distribusi ini," beber mantan Kapolres Jakarta Selatan ini.
Wahyu melanjutkan, penyidiknya akan mengembangkan terkait adanya pelaku dan bos dari pengepul minyak curah ini. Di mana pabrik ini berada di Marunda, Jakarta Utara.
"Pabriknya ada di Marunda. Kami masih mengembangkan untuk menangkap tersangka lainnya. Tersangka KS dijerat dengan pasal 374 jo Pasal 372 KUHP UU RI No 20 tahun 1981 tentang Metrologi legal dan pasal 62 ayat 1 UU RI No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, ancaman kurungannya maksimal 5 tahun. Sementara TA yang merupakan penadah ini dijerat pasal 480 KUHP dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaTabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan pengeroyokan terhadap Nasril dan Andi Gunawan, penjaga parkir minimarket menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaKronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaBegini modus emak-emak bergaya elit bermobil curi sembako.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya