Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekstasi, di Belanda Rp 3.000, di Indonesia Rp 300 ribu

Ekstasi, di Belanda Rp 3.000, di Indonesia Rp 300 ribu ekstasi. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Peredaran narkoba di Indonesia semakin menjamur beberapa tahun belakangan ini. Beberapa negara seperti Belanda dan Iran pun menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama penjualan barang haram tersebut.

"Indonesia saat ini sudah menjadi sasaran utama ekspor untuk negara-negara yang banyak terdapat produsen narkoba seperti ekstasi dari Belanda dan sabu dari Iran," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/10).

Dikatakan Nugroho, salah satu faktor yang menjadikan Indonesia sebagai sasaran empuk penjualan narkoba lantaran populasi penduduknya yang membludak. Berdasarkan catatan Yayasan Kesatuan Peduli Masyarakat (Kelima) DKI Jakarta jumlah pengguna narkotika dan obat terlarang di Indonesia pada 2012 ini sekitar 5 juta orang, sebanyak 250.000 orang di antaranya ada di Jakarta.

"Impor narkoba masuk ke Indonesia juga terjadi karena diberantasnya sejumlah industri rumahan pembuatan narkotika segala jenis. Industri-industri rumahan itu sudah ketangkap semua. Akhirnya para pengedar ini beralih dan mendapatkan barang dari luar negeri," papar Nugroho.

Di samping itu, faktor lainnya dikarenakan harga jual di Indonesia termasuk tinggi. Contohnya, lanjut Nugroho, harga 1 butir ekstasi di Belanda hanya sekitar Rp 3.000. Ekstasi itu kemudian diselundupkan ke Malaysia dan harganya meningkat menjadi Rp 30.000. Dari negeri jiran itu, ekstasi pun tiba ke Indonesia dan harganya melejit menjadi Rp 300.000 per butir.

Sementara untuk sabu dari Iran, di negara asalnya hanya Rp 100 juta per kilogram. Sabu itu kemudian diselundupkan ke Malaysia harganya menjadi Rp 300 juta. Tiba di Indonesia, harga sabu itu menjadi Rp 1,5 miliar. Dengan tawaran keuntungan yang menggiurkan itu tak heran Indonesia menjadi salah satu tujuan para eksportir dari Belanda dan Iran.

"Narkoba masuk ke Indonesia lebih banyak memakai jalur laut melalui Selat Malaka. Karena tempat-tempat itu banyak terdapat pantai-pantai yang diramaikan oleh penduduk setempat sehingga para distributor narkotika ini bisa melakukan kamuflasenya dengan baik untuk memasukkan narkoba ke Sumatera. Dari Sumatera, narkotika diantar ke Jawa memakai jalur darat," terang Nugroho.

"Penjualan di Indonesia paling mahal dibandingkan Malaysia. Tapi sayangnya, hukuman di Indonesia masih sangat ringan dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura," pungkas Nugroho.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog

Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh
Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Jamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.

Baca Selengkapnya
Bebek Jenis Ini Punya Bulu Paling Mahal di Dunia, Harganya Mencapai Puluhan Juta
Bebek Jenis Ini Punya Bulu Paling Mahal di Dunia, Harganya Mencapai Puluhan Juta

Bebek ini disebut punya bulu paling mahal di dunia saat dijual, harganya mencapai Rp72 juta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia

Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000
FOTO: Harga Beras Melesat Dalam Waktu Sepekan Membuat Penggilingan Padi di Bogor Naikkan Tarif Rp 2000

Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.

Baca Selengkapnya
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg
Survei BI: Harga Beras Paling Tinggi di Kalteng, Hampir Rp19.000 per Kg

Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Tas Wanita Lokal, Harga Terjangkau dan Berkualitas
Cara Memilih Tas Wanita Lokal, Harga Terjangkau dan Berkualitas

Beberapa cara memilih tas wanita lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah

Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.

Baca Selengkapnya