Aktivis dari Koalisi Pejalan Kaki menggelar aksi di kawasan Halte Tugu Tani, Jakarta, Senin (22/1/2024). Mereka beraksi membawa dan membentangkan poster berwarna kuning dan berorasi di kawasan tersebut. ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Aksi ini digelar sebagai peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional untuk mengenang kejadian nahas kecelakaan yang menyebabkan pejalan kaki tertabrak. ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Kejadian kecelakaan nahas tersebut telah menyebabkan 12 pejalan kaki tertabrak hingga meninggal dunia di trotoar serta merusak halte bus. ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.15 WIB pada tanggal 22 januari 2012. ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Para aktivis juga mengkritisi baliho partai peserta pemilu yang berada di trotoar sehingga merenggut hak pejalan kaki. ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Aktivis dari Koalisi Pejalan Kaki menggelar aksi saat memperingati Hari Pejalan Kaki Nasional di Halte Tugu Tani, Jakarta, Senin (22/1/2024). ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Para aktivis Koalisi Pejalan Kaki saat menggelar aksinya dalam peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional di Halte Tugu Tani, Jakarta, Senin (22/1/2024). ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Aktivis dari Koalisi Pejalan Kaki menggelar aksi saat memperingati Hari Pejalan Kaki Nasional di Halte Tugu Tani, Jakarta, Senin (22/1/2024). ( Foto Liputan6.com / Herman Zakharia )
Aksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Dalam aksinya meminta enam tuntutan yakni mencabut omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan meminta pemerintah menurunkan harga beras, telur dan sembako.
