Jadi korban pengeroyokan, begini kondisi relawan Ahok-Djarot di RS
Merdeka.com - Kondisi Widodo, saat ini sudah mulai membaik setelah dikeroyok sejumlah orang di depan rumahnya kawasan Jelambar Utama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/1) malam. Widodo harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, karena wajahnya lebam akibat pengeroyokan tersebut.
"Kondisi sudah sadar dan masih dalam tahap observasi, terutama yang kita khawatirkan jangan sampai ada pendarahan otak. Jadi ini masih di cek, sama matanya juga masih tertutup karena bengkak. Lalu hidung sama tulang rusuknya. Jadi kalau napas agak sakit gitu ya. Mungkin di sini agak lama. Jadi kita minta dia istirahat dulu lah sampai betul-betul sembuh," kata Djarot usai menjenguk Widodo, di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1).
Djarot menyesalkan aksi pengeroyokan terhadap pengurus ranting PDIP itu. Dia meyakini pengeroyokan itu terkait Pilkada lantaran korban yang juga relawan Ahok-Djarot hadir dalam kampanyenya di Jelambar, Jumat (6/1).
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Apa yang dialami ojol saat dikeroyok? Akibat pengeroyok itu, pria lansia tersebut mengalami sejumlah luka di bagian wajah, mata, kening, badan dan dada.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
"Makanya waktu di Jelambar itu saya sampaikan bahwa di dalam demokrasi Pilkada ini kita harus saling menghargai siapapun kandidatnya. Tidak boleh ada intimidasi, pemaksaan kehendak, ujaran kebencian. Karena pada saat saya masuk ke wilayah itu, ada posko bersama nomor 1 dan nomor 3. Tapi saya tetap lewat tidak ada masalah," ujar Djarot.
Djarot jenguk relawan di RS Sumber Waras ©2017 Merdeka.com"Marilah dalam demokrasi ini kita dewasa. Katanya setiap kandidat setiap pendukungnya siap untuk betul-betul hargai pendapat masing-masing. Kalau beda pilihan nanti tanggal 15 Januari. Tidak dengan pukul-pukulan seperti ini. Ini demokrasi barbar kalau seperti ini, demokrasi anarkis dan ini sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila. Tidak dibolehkan," imbuhnya.
Dia pun mendesak polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut. "Makanya saya minta pihak kepolisian itu betul-betul usut secara tuntas. Siapapun tidak ada yang kebal hukum, organisasi apapun. Karena dia ngomong itu anggota salah satu organisasi," kata Ahok.
Diketahui, Widodo, babak belur usai dikeroyok orang tak dikenal di depan rumahnya di Jalan Jelambar Utama, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat (6/1) malam. Korban mengalami luka di bagain wajahnya akibat pengeroyokan tersebut.
Kejadian itu dialami Widodo saat duduk di warung dekat rumahnya. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan usai mengalami pengeroyokan tersebut.
Korban sempat menjalani visum di Rumah Sakit Sumber Waras hingga akhirnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Polisi masih menyelidiki kasus pengeroyokan tersebut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca Selengkapnya22 Pesilat PSHT diduga menjadi pelaku pengeroyokan untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
Baca SelengkapnyaRirin Rosyidah harus dirawat di rumah sakit usai dianiaya oleh tetangganya
Baca SelengkapnyaAda korban yang terkena dahan pohon yang tumbang hingga sesak napas.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku sudah ditangkap terkait pengeroyokan ini.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan korban, mereka dianiaya tanpa peringatan
Baca Selengkapnya