Jadi wagub DKI, Djarot mau rajin blusukan seperti Jokowi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan akan meniru kebiasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi gubernur DKI, yaitu blusukan. Tetapi, Djarot ingin sedikit berbeda dengan lebih mengupayakan dialog dengan warga.
"Kita ingin mengedepankan dialog sama warga terutama bagaimana membuat Jakarta layak dihuni, otaknya pintar, perutnya kenyang dan dompetnya terisi," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (17/12).
Dalam menjalankan kinerjanya, Djarot mengaku tidak akan banyak menghabiskan waktu di kantor. Dia akan keluar masuk kampung untuk membuat Jakarta lebih baik lagi.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
"Karena saya badannya sudah hitam, saya akan bikin lebih hitam," ungkap dia.
Di samping itu, dia akan berusaha mendekati kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi target program pemerintah provinsi. Hal ini dimaksudkan agar program yang dibuat pemprov dapat tepat sasaran.
"Saya akan turun ke bawah bukan sekadar blusukan dan melihat-lihat, no! Saya akan berdialog, saya akan berbicara kepada kelompok sasaran agar program-program DKI bisa kita laksanakan di sana," katanya.
Lebih lanjut, Djarot mengakui peran media dan masyarakat akan sangat membantu terwujudnya Jakarta baru. Meski demikian, dia tidak akan memberitahu media jika sedang blusukan.
"Jangan kaget kalau ketemu saya naik motor ke kampung-kampung tanpa pemberitahuan kepada media, karena kalau ada pemberitahuan malah kita enggak bisa berdialog sama warga," terangnya. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaPDIP akan lebih banyak menghadirkan sosok Jokowi pada diri Ganjar Pranowo di tengah-tengah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, sama dengan Pilpres, Jokowi akan cawe-cawe kembali.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru soal Blusukan Gibran Keluar Masuk Kampung Jakarta
Baca SelengkapnyaGibran mengaku sudah meminta izin kepada Pj Gubernur DKI Jakarta sebelum blusukan.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan tidak ada figur lain selain kader PDIP yang bisa mengklaim blusukan.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid membalas ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut hanya Presiden Jokowi saja yang bisa blusukan
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membantah pasangan nomor urut 2 tidak bisa blusukan
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaTidak ada figur lain selain kader PDIP yang bisa mengklaim blusukan.
Baca Selengkapnya