Jakarta Alokasi Rp18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan, Heru: Besarnya Luar Biasa
"Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa Rp 18,96 triliun," kata Heru
Jakarta Alokasi Rp18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan, Heru: Besarnya Luar Biasa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengalokasikan Rp18,96 triliun untuk program pengentasan kemiskinan. Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan alokasi dana sebesar itu tak ditemukan di kota lain di Indonesia.
"Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa Rp 18,96 triliun," kata Heru dalam International Mayors Forum (IMF) 2024. Jakarta menjadi tuan rumah IMF 2024 yang digelar di Grand Hyatt Hotel Jakarta, Jakarta Pusat. Selasa (2/7).
Menurut Heru, pengentasan kemiskinan menjadi salah satu aksi nyata yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan Agenda 2030.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini menyebut, program pengentasan kemiskinan tersebut meliputi subsidi transportasi umum dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak.
Termasuk juga dukungan finansial untuk pendidikan, serta dukungan kesehatan
melalui Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Selain pengentasan kemiskinan, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jakarta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan agenda 2030 ialah berkomitmen mengurangi kelaparan.
"Mengurangi kelaparan dengan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif," ucap Heru.
Dengan menerapkan praktik pertanian perkotaan (urban farming), menjaga stok pangan melalui peranan BUMD Food Station Tjipinang Jaya, dan melaksanakan program sembako murah di berbagai kelurahan di Jakarta dengan bersinergi bersama pihak swasta.
Kemudian, ujar Heru pihaknya juga terus berupaya menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan dengan melakukan berbagai program seperti penataan kampung kumuh hingga membangun rumah susun sederhana.
"Dan konsolidasi tanah vertikal bagi masyarakat prasejahtera untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Heru.