Jaring diangkat, pencarian buaya Grogol dihentikan sementara
Merdeka.com - Kepala Seksi Wilayah 2 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Bambang Yudi menegaskan pencarian kawanan buaya di wilayah Kali Grogol, Jakarta Barat dihentikan untuk sementara. Sore tadi, jaring untuk menghalau buaya yang dipasang di Kali Grogol sudah diangkat petugas.
"Dihentikan dulu untuk sementara, supaya keadaan tenang dulu," kata Bambang Yudi saat dikonfirmasi, Sabtu (30/6/2018).
Meski pemburuan buaya dihentikan, Bambang memastikan Kali tersebut tetap dipantau oleh petugas. "Tetap kita pantau, enggak dibiarkan begitu saja," katanya.
-
Kapan buaya bisa membeku? Saat danau atau habitat buaya membeku, hewan ini bisa menembus lapisan es dengan moncongnya dan bernapas melalui celah tersebut.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Dimana buaya nil tinggal? Dengan berat mencapai 500 pon dan mendiami daerah tepi sungai di sekitar Sungai Nil, buaya Nil dianggap sebagai spesies buaya paling mematikan di dunia.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
"Petugas grup satu menyisir sampai perbatasan Citraland itu sudah berlumpur semua di situ, jadi enggak mungkin ada buaya di situ. Sedangkan menyusuri di perbatasan Jelambar, di sana ada pintu air turun air, petugas bilang tidak pernah temukan buaya," kata Bambang.
Bambang menduga buaya sudah pergi dari Kali Grogol dan menuju laut atau muara.
"Pada petugas saya tanya apakah ada turab atau pintu air yang menutup yang menghalangi buaya pergi dari situ. Nah ternyata memang tidak ada batas, jadi los, sampai jauh, yang satu ke muara angke. Jadi dimungkinkan ke laut," jelasnya.
Menurut Bambang, setelah ditelusuri beberapa ini buaya yang dicari tidak juga menampakkan diri. Petugas akan menunggu beberapa hari lagi sambil terus memantau keberadaan buaya.
"Kalau dalam 4-12 hari tidak muncul berarti sudah berpindah buayanya," ucapnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga sekitar Yogi Prihantoro melihat ular melingkar di saluran air
Baca Selengkapnya