Kadis Dukcapil DKI sebut posko di TMII hanya untuk perekaman
Merdeka.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menepis adanya pencetakan e-KTP di posko yang dibuat Kemendagri dan Pemprov DKI Jakarta di kawasan Taman Mini Indonesia Indah. Sebab beredar informasi yang menyebutkan stand tersebut bisa mencetak e-KTP.
"Itu bukan layanan (e-KTP) instan. Kan sebenarnya untuk pelayanan perekaman," kata Edison di Kawasan Argowisata Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/10).
Hasilnya, terjadi antrean panjang warga yang ingin mencetak e-KTP. Warga yang mengantre pun datang dari berbagai wilayah. Tak hanya dari sekitaran Jakarta. Padahal, posko itu dibuat hanya untuk perekaman data e-KTP.
-
Bagaimana Medan siapkan e-KTP? Hal yang dilakukan, ungkapnya, menghadirkan pelayanan jemput bola di area-area publik. 'Kita hadirkan layanan di sekolah-sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, rumah tahanan, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat publik lainnya. Selain itu, melakukan sosialisasi intensif terhadap masyarakat terkait pentingnya memiliki e-KTP, ' ujarnya seraya memaparkan langkah dan upaya lainnya.
-
Bagaimana Pemprov DKI cek penerima KJMU? Selanjutnya, terhadap sisa 18.271 penerima KJMU juga bakal dilakukan verifikasi langsung di lapangan. 'Terhadap sisa plus minus 18.271 orang akan dilakukan verifikasi lapangan bersama dengan tim gabungan, baik dari Disdik, Dinsos, juga kewilayahan, untuk memastikan ketepatan sasaran. Jadi tadi berdasarkan data, kami akan cek langsung ke lapangan,' terangnya.
-
Kemenkumham melayani berapa pemohon paspor per hari? Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sendiri menyiapkan 25 booth pelayanan paspor, yang mampu melayani 1.000 pemohon paspor per harinya.
-
Bagaimana Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Pemprov DKI Jakarta menggunakan tiga parameter dalam melakukan pemadanan data, yaitu padanan dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat, padanan dengan data hasil penataan dan penertiban dokumen kepedudukan sesuai domisili, serta padanan berdasarkan pekerjaan Kepala Keluarga penerima KJMU.
-
Kenapa Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Selain itu, upaya ini juga bagian dari proses pemadanan data untuk memastikan penerima KJMU adalah warga yang benar-benar layak atau membutuhkan bantuan.
-
Apa saja yang sudah mendaftar? Tiga OTA itu ialah Airbnb.com, Agoda.com, dan Booking.com. Ketiga lainnya; Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id sejauh ini belum mendaftar.
Setidaknya ada 1.863 warga yang datang di hari pertama. Namun dari jumlah tersebut hanya 638 warga yang bisa langsung mencetak e-KTP. Sebab sisanya hanya melakukan perekaman data dan belum melakukan uji ketunggalan data di Kementerian Dalam Negeri.
"Sisanya belum turun uji ketunggalan datanya," ucap dia.
Edison menuturkan banyak warga yang datang membawa surat keterangan pengganti KTP berharap pulang membawa e-KTP. Padahal bila telah memiliki Suket, e-KTP bisa diambil di kelurahan masing-masing wilayah.
Blanko e-KTP pun sudah didistribusikan ke setiap wilayah. Hanya saja memang distribusi ke setiap kelurahan dibatasi sebanyak 100 buah.
Bila jumlah tersebut kurang, bisa diajukan permohonan kembali. Sebab Pemda memiliki ratusan ribu stok blanko KTP elektronik. Ini dilakukan untuk menghindari hilangnya blanko e-KTP bila disimpan di setiap kelurahan.
"Kalau kita kasih ribuan bagaimana nanti kalau hilang? Blanko ini akan kami perketat terus," kata Edison.
Hingga saat ini hanya tinggal 0,51 persen atau 39.000 warga DKI yang belum melakukan perekaman data. Ada banyak alasan, mulai dari warga yang tak tinggal di Jakarta atau berada di luar negeri hingga tengah menjalani perawatan di rumah sakit atau di rumah.
Untuk mengantisipasi warga Jakarta yang belum melakukan perekaman data, pihaknya telah menyediakan layanan jemput bola. Pihak keluarga hanya tinggal memberi tahu ada warga yang tak bisa datang ke kelurahan lantaran sakit. Nantinya akan ada petugas yang datang dan melakukan perekaman data.
Sementara kepada warga yang baru melakukan perekaman data diharapkan untuk bersabar. Lantaran proses memiliki e-KTP menjadi lama karena harus melalui proses uji ketunggalan data yang diproses di Kementerian Dalam Negeri.
Bila proses uji ketunggalan data bisa dilakukan selama sehari maka prosesnya pun akan cepat. Pun bila prosesnya memakan waktu lama, maka akan berpengaruh juga dengan proses pencetakan.
Salah satu faktornya banyaknya data yang harus diuji yakni 32 jenis. Namun dalam kasus KTP rusak, hilang atau terjadi perubahan identitas prosesnya cenderung lebih singkat.
Untuk itu dia mengingatkan kepada warga yang memiliki KTP ganda untuk segera memproses. Sebab warga yang memiliki KTP ganda prosesnya akan lebih lama di perkara uji ketunggalan data.
"Jadi orang yang memanipulasi buat identitas jangan harap cepat KTP-nya," kata dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaJumlah DPT tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran data diplenokan saat rapat pada Minggu (3/3) malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaDukcapil mengakui Ketersediaan blangko e-KTP terbatas.
Baca SelengkapnyaMemastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP
Baca SelengkapnyaKetersedian blangko sangat diperlukan untuk pemilih pemula agar terakomodir dalam Daftar Pemilih Tetap.
Baca SelengkapnyaKemendagri terus melakukan pembenahan akan keamanan data untuk mengantisipasi maraknya kejahatan digital.
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta Timur daerah pemilihan DKI Jakarta 6 telah memulai pelipatan surat suara DPRD Provinsi DKI untuk Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAdapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya29.315 petugas pantarlih yang telah resmi dilantik oleh KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca SelengkapnyaMasyarakat belum memiliki KTP tetapi sudah didata dapat menggunakan surat keterangan bahwa mereka telah melakukan perekaman bisa digunakan saat Pemilu
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca Selengkapnya