Kisah Ahok akhirnya pilih partai usai gagal lewat independen di 2012
Merdeka.com - Lima tahun lalu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukanlah siapa-siapa. Meski menjabat sebagai anggota DPR dan pernah menjadi Bupati Belitung Timur, Ahok kala itu belum banyak dikenal warga Jakarta.
Namun, berbekal modal politik itu, Ahok bertekad ingin maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012.
Tapi sayang, Partai Golkar, tempat Ahok berkarier politik saat itu, tidak meliriknya. Kala itu partai beringin lebih memilih Alex Noerdin yang masih menjabat Gubernur Sumsel, sebagai calon DKI-1.
-
Bagaimana calon tidak memenuhi syarat? Namun pada akhir masa verifikasi 8 pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pilkada 2024.
-
Siapa yang gagal lolos jadi Anggota DPR RI? Kris Dayanti, yang juga merupakan penyanyi kondang, gagal lolos menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
Ditolak oleh partainya sendiri, Ahok lantas memilih jalur independen. Namun, dia juga gagal memanfaatkan jalur non-parpol ini karena jumlah dukungan KTP yang dikumpulkannya tidak memenuhi syarat minimal.
"Saya batal mencalonkan diri menjadi Cagub DKI, karena KTP yang dikumpulkan tidak mencukupi. Bahkan tidak mencapai 50 persen sesuai aturan KPUD, yaitu dukungan harus lebih dari 500.000 penduduk DKI," kata Ahok di Jakarta kala itu.
Beruntung keputusan KPU DKI soal calon independen dilakukan lebih awal, sehingga masih ada kesempatan bagi Ahok untuk bisa menjajal jalur parpol, sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ditutup.
Pada jeda waktu inilah, Ahok bertemu dengan Partai Gerindra yang akhirnya menduetkannya dengan Joko Widodo (Jokowi), yang diusung PDI Perjuangan. Singkat cerita, Jokowi-Ahok akhirnya keluar menjadi pemenang Pilgub DKI 2012.
Hampir lima tahun sudah berlalu, Ahok kini memutuskan kembali menjajal jalur independen untuk Pilgub DKI 2017. Dia lebih memilih 'meninggalkan' PDI Perjuangan yang disebut-sebut sudah siap mencalonkannya.
Kendati jalur independen dulu pernah menggagalkannya, Ahok tidak kapok. Sebab, dia kini punya modal lebih sebagai inkumben dan memiliki relawan yang lebih terorganisir: Teman Ahok.
Teman Ahok bertekad akan mengumpulkan 1 juta KTP untuk Ahok, kendati yang dibutuhkan cuma setengahnya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota, syarat jumlah dukungan minimal KTP yang harus terkumpul untuk calon perseorangan/independen di daerah yang memiliki penduduk 6-12 juta adalah 7,5 persen.
Namun pasal ini dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam putusannya pada 29 September lalu, MK mengatur bahwa syarat dukungan calon perseorangan harus menggunakan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya, bukan jumlah keseluruhan masyarakat di suatu daerah.
Nah, DPT terakhir pada Pilkada 2012 adalah 7 juta. Maka, jumlah KTP yang harus dikumpulkan Ahok adalah 7 juta dikali 7,5 persen. Jadi kira-kira KTP yang dibutuhkan Ahok sekitar 525 ribu lembar.
Barangkali 525 ribu KTP sudah di tangah Ahok. Namun, politikus PDIP yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mengingatkan Ahok mesti berhati-hati karena calon independen sangat rawan untuk dijegal baik belum hingga setelah Pilgub.
"Saya harus sampaikan pada Pak Ahok. Hati-hati loh. Jalur independen, rawan untuk digagalkan. Sangat rawan. Hati-hati loh," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, kemarin.
Tantangan berat lainnya, kata Djarot, bila Ahok memang menang di Pilgub DKI 2017 nanti. Sebab, pemenang dari jalur independen tidak bisa berjalan sendiri dan pasti membutuhkan bantuan lembaga lain, termasuk partai politik guna dukungan terhadap pemerintah.
"Ketika pun misalnya menang jalur independen, kan bukan hanya sekadar menang. Pasti selalu berhubungan dengan lembaga yang lain. tidak bisa sendiri," katanya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan angka golput di Pilkada Jakarta 2024 naik pasca dirinya gagal mencalonkan.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJalan Anies Baswedan menuju Pilkada 2024 akhirnya kandas.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaJalan Anies Baswedan 'berlayar' menuju Pilkada 2024 dipastikan kandas. Setelah 3 hari terakhir Anies terombang ambing mencari tiket maju Pilkada dari PDIP.
Baca Selengkapnya