Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Ahok akhirnya pilih partai usai gagal lewat independen di 2012

Kisah Ahok akhirnya pilih partai usai gagal lewat independen di 2012 Aksi Teman Ahok. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Lima tahun lalu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukanlah siapa-siapa. Meski menjabat sebagai anggota DPR dan pernah menjadi Bupati Belitung Timur, Ahok kala itu belum banyak dikenal warga Jakarta.

Namun, berbekal modal politik itu, Ahok bertekad ingin maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012.

Tapi sayang, Partai Golkar, tempat Ahok berkarier politik saat itu, tidak meliriknya. Kala itu partai beringin lebih memilih Alex Noerdin yang masih menjabat Gubernur Sumsel, sebagai calon DKI-1.

Ditolak oleh partainya sendiri, Ahok lantas memilih jalur independen. Namun, dia juga gagal memanfaatkan jalur non-parpol ini karena jumlah dukungan KTP yang dikumpulkannya tidak memenuhi syarat minimal.

"Saya batal mencalonkan diri menjadi Cagub DKI, karena KTP yang dikumpulkan tidak mencukupi. Bahkan tidak mencapai 50 persen sesuai aturan KPUD, yaitu dukungan harus lebih dari 500.000 penduduk DKI," kata Ahok di Jakarta kala itu.

Beruntung keputusan KPU DKI soal calon independen dilakukan lebih awal, sehingga masih ada kesempatan bagi Ahok untuk bisa menjajal jalur parpol, sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur ditutup.

Pada jeda waktu inilah, Ahok bertemu dengan Partai Gerindra yang akhirnya menduetkannya dengan Joko Widodo (Jokowi), yang diusung PDI Perjuangan. Singkat cerita, Jokowi-Ahok akhirnya keluar menjadi pemenang Pilgub DKI 2012.

Hampir lima tahun sudah berlalu, Ahok kini memutuskan kembali menjajal jalur independen untuk Pilgub DKI 2017. Dia lebih memilih 'meninggalkan' PDI Perjuangan yang disebut-sebut sudah siap mencalonkannya.

Kendati jalur independen dulu pernah menggagalkannya, Ahok tidak kapok. Sebab, dia kini punya modal lebih sebagai inkumben dan memiliki relawan yang lebih terorganisir: Teman Ahok.

Teman Ahok bertekad akan mengumpulkan 1 juta KTP untuk Ahok, kendati yang dibutuhkan cuma setengahnya.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota, syarat jumlah dukungan minimal KTP yang harus terkumpul untuk calon perseorangan/independen di daerah yang memiliki penduduk 6-12 juta adalah 7,5 persen.

Namun pasal ini dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam putusannya pada 29 September lalu, MK mengatur bahwa syarat dukungan calon perseorangan harus menggunakan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya, bukan jumlah keseluruhan masyarakat di suatu daerah.

Nah, DPT terakhir pada Pilkada 2012 adalah 7 juta. Maka, jumlah KTP yang harus dikumpulkan Ahok adalah 7 juta dikali 7,5 persen. Jadi kira-kira KTP yang dibutuhkan Ahok sekitar 525 ribu lembar.

Barangkali 525 ribu KTP sudah di tangah Ahok. Namun, politikus PDIP yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mengingatkan Ahok mesti berhati-hati karena calon independen sangat rawan untuk dijegal baik belum hingga setelah Pilgub.

"Saya harus sampaikan pada Pak Ahok. Hati-hati loh. Jalur independen, rawan untuk digagalkan. Sangat rawan. Hati-hati loh," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, kemarin.

Tantangan berat lainnya, kata Djarot, bila Ahok memang menang di Pilgub DKI 2017 nanti. Sebab, pemenang dari jalur independen tidak bisa berjalan sendiri dan pasti membutuhkan bantuan lembaga lain, termasuk partai politik guna dukungan terhadap pemerintah.

"Ketika pun misalnya menang jalur independen, kan bukan hanya sekadar menang. Pasti selalu berhubungan dengan lembaga yang lain. tidak bisa sendiri," katanya.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta

Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP

Kader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.

Baca Selengkapnya
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?

Anies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan angka golput di Pilkada Jakarta 2024 naik pasca dirinya gagal mencalonkan.

Baca Selengkapnya
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Anies Buka Opsi Bikin Ormas Atau Parpol Usai Antiklimaks di Pilkada 2024
Anies Buka Opsi Bikin Ormas Atau Parpol Usai Antiklimaks di Pilkada 2024

Menurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Baca Selengkapnya
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan

Walaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Teka-Teki Empat Hari Jejak Politik Anies Hingga Direcoki Kekuatan 'Mulyono & Geng'
VIDEO: Teka-Teki Empat Hari Jejak Politik Anies Hingga Direcoki Kekuatan 'Mulyono & Geng'

Jalan Anies Baswedan menuju Pilkada 2024 akhirnya kandas.

Baca Selengkapnya
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada

Baca Selengkapnya
Anies dalam Tiga Hari: Antiklimaks di Jakarta dan Jabar usai Terombang Ambing di Kandang Banteng
Anies dalam Tiga Hari: Antiklimaks di Jakarta dan Jabar usai Terombang Ambing di Kandang Banteng

Jalan Anies Baswedan 'berlayar' menuju Pilkada 2024 dipastikan kandas. Setelah 3 hari terakhir Anies terombang ambing mencari tiket maju Pilkada dari PDIP.

Baca Selengkapnya