Langgar ganjil genap, sopir mobil boks mengaku dijebak petugas

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Penerapan sistem ganjil genap resmi berlaku hari ini. Sejumlah wilayah yang masuk dalam kawasan penertiban mulai dijaga personel kepolisian, salah satunya di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Namun tidak semua pengguna jalan mengetahui adanya kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut. Bahkan ada pengendara yang merasa dijebak oleh petugas.

"Loh saya tadi di depan sana (Patung Kuda) kok diizinin masuk sama anggota. Kalau enggak boleh, ya bilang dong dari sana. Di sana bilang boleh masuk, pas di sini disetop. Ini bagaimana," kata Cecep (46) pengemudi mobil barang yang kena razia ganjil genap di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengaku sering melewati Jalan MH Thamrin untuk mengantarkan barang ke salah satu perusahaan di wilayah Blok M, Jakarta Selatan.

"Sering lewat sini. Mau ke Blok M," katanya singkat.

Sempat terjadi perdebatan antara petugas dengan Cecep lantaran kedua pihak merasa sudah benar. Namun akhirnya pengemudi mobil mobil boks itu mengalah untuk diberikan saksi surat tilang.

"Ya gimana lagi. Saya udah jelasin, tapi petugas tetap ngasih surat tilang," tandasnya.

Di tempat yang sama, salah satu anggota Dishub yang enggan mau disebutkan namanya ikut merazia pelanggar ganjil genap menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalankan aturan sesuai perintah.

"Kita jalankan aturan ini sesuai perintah. Kalau ada penggendara yang protes ya di pengadilan, sudah dikasih surat tilang nanti kan disidang," jelas

Perihal adanya petugas yang membolehkan kendaraan ganjil masuk ke jalan MH Thamrin, dia mengatakan hal itu akal-akalan sang sopir yang tidak mau ditilang.

"Itu lagu lama, mereka bilang begitu kan cari-cari alasan biar lolos dari razia," tegasnya.

Sebelumnya, sosialisasi kebijakan ganjil genap telah dilakukan 28 Juni sampai 26 Juli 2016, sedangkan masa uji cobanya dilakukan pada 27 Juli sampai 26 Agustus 2016. Pengendalian lalu lintas dengan pelat nomor ganjil genap merupakan kebijakan transisi sebelum implementasi sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). (mdk/cob)