Makam Mbah Priuk jadi cagar budaya dianggap politis, ini kata Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama tidak habis pikir dengan pihak yang menganggap penetapan Makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya merupakan kegiatan politik. Karena pada dasarnya dia hanya menindaklanjuti permintaan yang diajukan oleh pihak Yayasan Mbah Priuk.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini bahkan sempat tertawa kecil sebelum memberikan penjelasan atas tudingan tersebut. Sebab permintaan dirinya untuk datang ke Makam Mbah Priuk bukan atas inisiatifnya sendiri, melainkan diundang oleh pihak yayasan.
"Saya tanya, bermuatan politik itu saya yang datang ke mereka atau mereka datangin saya. Kalau bermuatan politik berarti saya berusaha mendekati Mbah Priuk," katanya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3).
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dan Puput berlibur? Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi tengah menikmati waktu liburnya.
-
Siapa pemilik makam kuno? Berdasarkan artefak yang ditemukan, arkeolog menduga makam ini adalah makam dari seorang bangsawan yang memiliki kekuasaan.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Bagaimana Ahok dan Puput berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak akan datang ke Makam Mbah Priuk jika memang tak diundang. Alasannya karena sebelumnya Pemprov DKI Jakarta sempat bersitegang dengan jemaah Makam Mbah Priuk hingga menyebabkan korban jiwa.
"Berani gak saya datang? Gak berani. Orang Satpol PP yang meninggal saja tiga kok. Perang besar begitu," ujarnya.
Ahok mengakui, penetapan satu kawasan sebagai cagar budaya memang merupakan hal yang mudah. Namun, langkah yang saat ini telah diambilnya merupakan awal sebelum nantinya pemerintah melakukan penilaian hingga akhirnya menetapkan kawasan Makam Mbah Priuk menjadi cagar budaya.
"Saya tulis apa tahu? Dilindungi dan diberlakukan seperti cagar budaya. Seperti cagar budaya dan diberlakukan cagar budaya beda tidak?" terangnya.
Mantan politisi Gerindra ini mengungkapkan, sebenarnya kawasan Makam Mbah Priuk memiliki luas 5,4 hektar. Namun, karena ada pembangunan kawasan pelabuhan sehingga mereka memberikan 2 hektar, dan kini luas area makam hanya tersisa 3,4 hektar.
"Saya tidak mau berdebat itu benar atau tidak, tapi penziarah ada berapa puluh ribu penziarah tiap minggu. Bagi saya, saya punya kepentingan menjadikan tempat destinasi wisata. Dan tanah 3,4 hektar ditelantarkan, itu haknya mbah priuk. Kita ingin kasih balik," tutupnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan Pramono disambut dan diterima oleh kerabat Habib Luar Batang
Baca SelengkapnyaMakam Pangeran Diponegoro terlihat sederhana karena letaknya yang berada di tengah kota.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaZiarah ini adalah bentuk penghormatan kepada para alim ulama yang telah berjasa menyebarkan agama islam di Desa Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Makassar ke Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDijelaskan Gus Ipul, Kota Pasuruan memiliki wisata religi dan heritage.
Baca Selengkapnya