Mayoritas gubernur DKI malah bukan orang Jakarta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengeluarkan guyonan kasar saat mengunjungi korban kebakaran di Karet, Jakarta Pusat. "Sekarang lo nyolok siapa? kalau nyolok Jokowi mah bangun di Solo aja sono." kata Foke.
Selain ucapan Foke, isu SARA juga mewarnai Pilgub DKI Jakarta. Tag asli Jakarta dan pendatang kerap dilontarkan untuk mengintimidasi salah satu calon. Begitu juga soal agama yang kerap dipakai untuk kampanye hitam.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Bagaimana mekanisme penunjukan Gubernur Jakarta? Mekanisme itu termuat dalam Pasal 10 RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang tengah dibahas DPR.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa yang usulkan gubernur Jakarta ditunjuk presiden? Ketua Badan Musyawarah Suku (Bamus) Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengungkapkan, rencana gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai Ibu Kota berpindah ke Nusantara merupakan usulan Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Melihat sejarah, Jakarta tidak selalu dipimpin oleh orang dengan agama mayoritas. Begitu juga soal suku dan asal usul. Jakarta malah lebih sering dipimpin orang yang bukan asli Jakarta atau lahir di Jakarta.
Gubernur pertama Jakarta Suwiryo (1945-1947) dan (1950-1951) lahir di Wonogiri, Jawa Tengah. Sementara Daan Jahja (1948-1950) lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat. Lalu Syamsulrizal adalah mantan Wali Kota Solo yang kemudian memimpin Jakarta tahun 1951-1953.
Selanjutnya Sudiro yang menjabat tahun 1953-1960 adalah orang Yogyakarta. Penggantinya Soemarno Sosroatmodjo (1960-1964) dan (1965-1966) adalah pria kelahiran Jember, Jawa Timur. Lalu Henk Ngantung (1964) adalah putra Minahasa, Sulawesi Utara.
Ali Sadikin yang akrab dipanggil Bang Ali pun bukan orang Jakarta asli. Ali Sadikin lahir dan besar di Sumedang. Gubernur Jakarta legendaris ini diberi gelar 'Bang Ali' sebagai penghormatan warga Jakarta atas jasa-jasanya. Ali Sadikin menjabat tahun 1966-1977.
Selanjutnya Tjokropranolo atau Bang Nolly adalah putra Temanggung, Jawa Tengah. Bang Nolly merupakan pengawal Jenderal Soedirman saat perang gerilya. Dia menjabat tahun 1977-1982.
Pengganti Bang Nolly adalah R Soeprapto (1982-1987). R Soeprapto adalah putra Surakarta kelahiran 1924. Lalu ada Wiyogo Atmodarminto atau Bang Wi (1987-1992). Bang Wi adalah putra Yogyakarta.
Barulah gubernur selanjutnya, Soerjadi Soedirdja (1992-1997) lahir di Jakarta. Soerjadi lahir tahun 1938, kala itu Jakarta masih bernama Batavia.
Lalu Sutiyoso (1997-2000) dan (2000-2007) adalah putra Semarang, Jawa Tengah. Sutiyoso menghabiskan masa remajanya di Semarang sebelum masuk Akademi Militer.
Sutiyoso digantikan Fauzi Bowo tahun 2007. Fauzi Bowo merupakan putra Jakarta. Keluarganya dikenal sebagai orang terpandang dan kaya di Jakarta. Fauzi Bowo merupakan birokrat karir di Pemprov DKI.
Fakta-fakta ini menunjukkan Jakarta adalah kota dengan pluralisme. Sebagai kota besar dan ibu Kota negara, penduduknya bukan hanya berasal dari satu etnis saja. Maka isu SARA yang tak ada relevansinya harus dihindari.
Pengamat Pilgub Jakarta, Rico Marbun mengkritik calon-calon yang hanya mempermasalahkan asal-usul dan saling seran kepribadian maupun SARA. Dia meminta kubu Foke maupun Jokowi berhenti saling sindir soal SARA dan kepribadian.
"Itu sama sekali tidak substantif. Apa pentingnya hal itu bagi warga Jakarta. Kalau mau saling sindir lebih baik menyoroti kinerja masing-masing," kata Rico saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (9/8). (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding
Baca SelengkapnyaUU DKJ disahkan DPR dalam rapat paripurna ke-14 masa persidangan IV, Kamis (28/3).
Baca Selengkapnya7.649 Pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (KPK) di DKI Jakarta selama Juni 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan gubernur dan wakil gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai tak menjadi ibu kota diatur dalam Rancangan Undang-undang Daerah Kekhususan Jakarta.
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan Gubernur Jakarta tetap dipilih oleh masyarakat
Baca SelengkapnyaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat 7.243 warga pendatang baru yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.
Baca SelengkapnyaWalaupun usulan itu disadarinya akan berbenturan dengan sistem pilkada yang sudah mengharuskan Gubernur dipilih bersama Wakil.
Baca Selengkapnya"Ini benar-benar memberikan kesimpulan yang sangat kuat, bahwa demokrasi mundur dan ini tidak boleh terjadi," kata Hamdan Zoelva.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Tidak Bisa jadi Cawagub di Pilkada Jakarta, Ini Aturannya
Baca Selengkapnya