Mendagri tak lihat perseteruan Ahok dan Rustam, cuma ketidakcocokan

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Rustam Efendi secara resmi sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Surat pengunduran diri diserahkan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, kemarin.

Effendi memilih mengundurkan diri karena dinilai kinerjanya belum maksimal. Beberapa hari sebelum pengunduran diri Rustam, dia jadi bulan-bulanan kemarahan Ahok karena banjir yang merendam Jakarta. Belum lagi Ahok menudingnya berada di kubu Yusril Ihza Mahendra soal penggusuran warga Luar Batang.

Terkait pengunduran diri Effendi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak melihat adanya perseteruan antara wali kota tersebut dengan sang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia mengingatkan, dalam tata kelola pemerintahan harus ada kecocokan antara atasan dan bawahan.

Orang lain juga bertanya?

"Saya tidak melihat ada perseteruan. Mungkin ketidakcocokan antara atasan dan bawahan. Atasan dan bawahan kan harus cocok," kata Tjahjo usai Seminar Nasional Institut Otonomi Daerah, di Jakarta, Selasa (26/4).

Tjahjo mengatakan, Ahok memiliki hak prerogatif memilih dan memberhentikan wali kota. Proses pemilihan wali kota di DKI berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Di DKI, wali kota ditunjuk langsung oleh gubernur tanpa melalui pemilihan kepala daerah.

"Hanya karena DKI itu khusus, yang berhak mengganti, melantik kepala daerah, baik di wilayah Jakarta sampai kepulauan seribu yaitu hak gubernur," jelasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi akhirnya memilih mundur dari jabatannya. Rustam mengaku mengikuti perkembangan belakangan ini pasca-dirinya dituding Ahok mendukung Yusril Ihza Mahendra. Menurutnya, langkah yang diambil adalah yang terbaik ketimbang harus terus berseteru.

"Intinya menurut saya apa yang disampaikan oleh pak gubernur itu bahwa pak gubernur menilai kinerja saya masih kurang, nah kalau sebagai bawahan dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir ya sudah saya mengundurkan diri saja," jelas Rustam di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (26/4). (mdk/noe)