Mendengar Harapan Warga Kebon Pala Korban Banjir dari Balik Pengungsian
Merdeka.com - Banjir yang melanda wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, memaksa sebagian warga mengungsi. Terhitung sudah tiga hari mereka mendiami SDN 01 Kebon Pala yang dialihfungsikan sebagai tempat bernaung sementara korban banjir.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (27/4), ada sekitar lima kelas yang digunakan pengungsi untuk tempat beristirahat. Mereka saling berbagi tempat sambil menunggu air surut.
Mulai dari para ibu, anak-anak hingga balita berbaur di lokasi pengungsian. Tidak jauh dari situ, ada puskesmas yang sedia melayani keluhan kesehatan masyarakat sekitar.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa orang memilih rumah bekas di Jakarta? Jika Anda menginginkan lokasi yang benar-benar sentral, Anda mungkin perlu membeli rumah bekas.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa pindah rumah di Indonesia unik? Percaya Nggak Percaya Pindah rumah di Indonesia nggak bisa dilakukan dengan sembarangan karena banyak hal unik yang masih dijalankan. Tujuannya adalah buat mendatangkan keberuntungan dan hal baik untuk si pemilik rumah selama menempati rumah baru tersebut.
-
Bagaimana kelomang berganti rumah? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Kenapa Angbeen butuh rumah baru? Rumah baru yang lebih luas dan lega akan digunakan Angbeen untuk mengembangkan usaha makanan miliknya. Angbeen Kitchen yang kini sangat laris memerlukan tempat produksi yang lebih besar.
Salah seorang warga, Nurlailah menyampaikan, sesuai dengan usianya sekarang artinya sudah 41 tahun dirinya tinggal di pinggir Sungai Ciliwung.
"Rumah saya lima kali nganyut," tutur Nurlailah saat berbincang dengan Liputan6.com di SDN 01 Kebon Pala.
©2019 Liputan6.comRata-rata mereka yang masih berada di pengungsian adalah warga yang tinggal di pinggir kali. Sementara yang lainnya sudah mulai berbenah membersihkan rumahnya dari endapan lumpur dan sampah bawaan banjir.
"Ada kebijakan dari sekolah mau menampung pengungsi, Setiap tahun begitu. Ini banjir lima tahunan, Tapi mulai dari 2017 hitungannya jadi setahun sekali banjir," jelas Nurlailah.
Warga lainnya, Engkip (65) menambahkan, soal kebijakan relokasi sebenarnya sudah dipikirkan warga. Meski ada pro dan kontra, sebagian masyarakat menyatakan tak masalah direlokasi ke rusun-rusun ketimbang harus terkena banjir.
"Ya mau-mau saja (relokasi). Ke rusun gitu enggak apa-apa. Tapi ada juga yang enggak mau, sudah rumah sendiri, betah, kalau pun diganti ya maunya diganti sesuai. Ada yang bilang dipindah ke rusun tapi tetap di suruh bayar. Kita ini orang kecil," ujar Engkip.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaAnies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaJika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaWarga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.
Baca Selengkapnya