Mengintip pasar antik di Jalan Surabaya yang mulai ditinggal turis mancanegara
Merdeka.com - Nama Jalan Surabaya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mungkin tidak asing lagi. Jalan Surabaya memang sudah tenar sejak lama. Ketenarannya adalah menjadi tempat penjualan barang-barang antik. Namun, kini popularitas Jalan Surabaya kian meredup. Namanya juga mungkin termakan oleh waktu.
Berdasarkan salah satu mantan pedagang yang kini menjadi koordinator pedagang di Jalan Surabaya, Ujang, saat ini memang mulai sudah mulai sepi.
Ujang mengaku sudah berdagang di Jalan Surabaya sejak 1970 silam. Saat masih berjualan barang antik, dagangannya laris manis. Para pembeli dari luar kota ataupun luar negeri berdatangan.
-
Apa yang menarik dari tempat wisata Surabaya? Surabaya memiliki pesona wisata yang kaya akan sejarah dan budaya, menawarkan beragam pengalaman bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keunikan kota ini.
-
Kenapa Pasar Lama Tangerang menarik? Di lokasi ini, para pengunjung dapat memilih berbagai kios makanan dengan sajian yang begitu menggugah selera.
-
Dimana pasar batu akik kuno ini ditemukan? Sebuah struktur kuno yang diyakini pernah digunakan sebagai istana atau kuil berasal dari abad ke-13 SM ditemukan di Gundukan Tepecik, distrik Cine, Provinsi Aydin, Turki.
-
Apa ragam wisata di Surabaya? Surabaya yang terkenal sebagai Kota Pahlawan dengan sejarahnya yang kaya, juga menyimpan pesona lain yang tak kalah menarik: keindahan dan keragaman tempat wisata.
-
Siapa yang bisa menikmati Pasar Lama Tangerang? Di sini, Anda dapat berburu kuliner yang begitu beragam dan lezat. Di samping itu, Anda juga dapat berfoto dengan latar belakang Kelenteng Boen Tek Bio.
-
Dimana tempat wisata di Surabaya yang identik dengan monumen sejarah? Memiliki julukan kota Pahlawan, sudah pasti tempat wisata di Surabaya yang populer identik dengan monumen-monumen bersejarah yang akan mengingatkan Anda pada masa penjajahan.
"Dulu ramai banget lagi zaman Pak Harto (mantan Presiden). Jadi pengunjung itu luar dalam (negeri), sama orang kita," kata Ujang, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jalan Surabaya, Jumat (27/7).
Kala itu, menurut Ujang, sekali datang pengunjung bisa empat sampai lima bus. Tetapi kini, sudah tidak seperti itu lagi. Pernah ada yang datang banyak, tapi itu juga hanya menggunakan minibus.
Di kios seluas lebar 2 meter dan panjang 2,5 sampai 3 meter, para pedagang barang antik tetap setia berjualan. Mereka tidak membayar sewa lagi karena rata-rata langsung membeli kios masing-masing. Menurut Ujang, harga kios zaman dahulu itu hanya Rp 70 ribu saja.
"Dulu tahun 70 udah ramai, cuma belum kaya gini (bentuk kios), masih pakai peti-peti jualannya, naro (barang dagangan) enggak di kios, di perumahan dulu. Bangunannya udah milik pribadi, udah dibayarin dari dulu. Tapi itu bangunannya aja, kalau tanahnya enggak, hak DKI," ujar dia.
Ujang menyayangkan sepinya pembeli di tempat barang antik Jalan Surabaya. Dia mengaku rindu karena pernah mengantarkan barang pesanan ke para pelanggannya, seperti ke hotel-hotel.
Dia bercerita, pembeli di Jalan Surabaya, mulai sepi sejak kejadian bom di Hotel JW Marriot pada 2003 lalu. Ditambah lagi serangkaian peristiwa bom Bali pada 2002 dan 2005. Kemudian terakhir bom Thamrin 2016 yang semakin membuat sepi para turis datang ke Jalan Surabaya.
Meski begitu, tetap saja ada peminat barang antik yang datang. Walau tak seramai dulu, Ujang bersyukur masih ada pembeli yang datang mencari barang antik di Jalan Surabaya.
Beragam barang antik
Ujang menunjukkan beberapa barang antik yang ada di kios dekatnya. Ada cangkir, sendok, teko, lampu-lampu dinding, hingga pajangan-pajangan antik.
Harganya pun bervariasi. Ujang mencontohkan yang termurah adalah sendok antik dibanderol dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu satuannya.
Sedangkan barang-barang lain, harganya bervariasi. Mulai dari ratusan, hingga bahkan puluhan juta Rupiah.
"Barang termahal kalau yang udah kuno benar. (Yang mahal) misalnya lampu-lampu besar dua, tiga tingkat," kata Ujang.
Reporter: Devira Prastiwi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jawa Timur ini emang unik
Baca SelengkapnyaNama Pasar Loak Kebayoran Lama menjadi surga bagi para pecinta barang-barang jadul.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaDari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca SelengkapnyaAda gedung termegah pada masanya hingga replika mobil Jenderal Mallaby
Baca SelengkapnyaSimak rekomendasi wisata di Surabaya berikut ini sebelum berkunjung ke sana.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.
Baca SelengkapnyaPasar yang buka dari pagi hingga malam ini sering jadi tujuan wisatawan untuk berburu aneka kuliner
Baca SelengkapnyaBeberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, Surabaya menawarkan wisata yang menarik dan beragam.
Baca SelengkapnyaSurabaya memiliki daya tarik wisata yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam.
Baca Selengkapnya