Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penghuni Kolong Tol Angke Didominasi Warga Jakarta, 31 KK Asal Tegal hingga Sukabumi

Penghuni Kolong Tol Angke Didominasi Warga Jakarta, 31 KK Asal Tegal hingga Sukabumi Pemukiman Hingga Sekolah di Kolong Tol Jakarta Barat. ©2023 Merdeka.com/Rahmat Baihaqi

Merdeka.com - Pihak Kelurahan Jelambar, Grogol, Jakarta Barat mendata ratusan warga yang menghuni pemukiman ilegal di kolong Tol Angke. Hasil pendataan dilakukan pihak Kelurahan Jelambar, menemukan bahwa ratusan penghuni kolong Tol Angke tersebut didominasi warga ber-KTP DKI Jakarta.

"Sejauh ini kita baru melakukan pendataan aja terhadap warga. Data terakhir ada 83 Kepala Keluarga yang tinggal di sana," kata Lurah Jelambar, Danur Sasono saat dihubungi, Kamis (22/6).

Menurut Danur, 52 Kepala Keluarga memiliki KTP DKI Jakarta. Mereka merupakan warga dari wilayah Jelambar Baru, Angke, Jembatan Besi, Kalideres, dan Tambora. Dari sekian puluhan KK yang tersebar itu, bertempat tidak jauh dari pemukiman ilegal yang ada di kolong tol.

Sementara itu, Danur mengatakan, 31 Kepala Keluarga merupakan warga pendatang dari Ciamis, Tegal, Tangerang, Sukabumi.

Nasib Penghuni Kolong Tol Masih Belum Jelas

Danur melanjutkan, pihak Kelurahan Jelambar saat ini belum menentukan langkah selanjutnya meskipun telah melakukan pendataan terhadap warga yang tinggal di lahan milik Jasa Marga itu. Apalah penghuni kolong Tol Angke itu direlokasi menuju hunian yang lebih layak seperti rumah susun (rusun) atau ada langkah lainnya.

Selain hunian warga juga terdapat sebuah sekolah TK-SD di tengah-tengah hunian warga kolong tol. Sekolah itu satu-satunya tempat mengecam pendidikan bagi warga kolong tol.

Danur juga mengaku belum mengetahui nasib sekolah tersebut yang terancam dibongkar.

"Itu (soal sekolah) juga kita belum tahu, kita ditugaskan untuk melakukan pendataan aja kepada warga yang tinggal di sana," tutup dia.

Sebelumnya, pihak kelurahan telah melakukan pendataan dan ditemukan aa 34 KK tinggal di kolong tersebut.

"Kemarin yang terdata di kolong tol itu kan ada 31. Tadi ada tambahan 3 atau 4 KK lagi karena yang kemarin kan masih ada yang belum terdata tuh jadi masih pendataan aja sih kalau dari kelurahan," kata Lurah Jelambar Baru Danur Sasono ketika dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/6).

Namun Danur mengatakan, KTP yang dimiliki warga sudah usang dan belum berbentuk elektronik atau e-KTP. Pihak Dukcapil masih mengecek apakah Nomor Induk Kependudukan (NIK) puluhan Kepala Keluarga tersebut masih terdata atau tidak.

"Kalau yang di situ, di kolong masih ada (KTP) semua ya tapi kan KTP lama yang belum e-KTP. Masih KTP lama banget itu. Kita juga enggak tahu NIK-nya terdata apa engga gitu kan mungkin nanti teman-teman Dukcapil yang mengecek itu," ucap Danur.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Kolong Tol Angke Bakal Direlokasi, Pemprov DKI Siapkan 52 Unit Rusunawa
Warga Kolong Tol Angke Bakal Direlokasi, Pemprov DKI Siapkan 52 Unit Rusunawa

Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Catat! 35 Ribu Warga KTP Jaksel Tapi Tak Tinggal di Jakarta NIK-nya Segera Dihapus
Catat! 35 Ribu Warga KTP Jaksel Tapi Tak Tinggal di Jakarta NIK-nya Segera Dihapus

Pemprov DKI jamin proses urus pindah domisili bisa selesai dalam waktu sehari

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara

Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2
FOTO: Menyusuri Desa-Desa Terimpit Pembangunan PIK 2

Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda

Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.

Baca Selengkapnya
Warga Kolong Jembatan di Tiga Daerah Ini Bakal Direlokasi ke Rusun pada 30 November 2024
Warga Kolong Jembatan di Tiga Daerah Ini Bakal Direlokasi ke Rusun pada 30 November 2024

Mereka yang nantinya dipindahkan juga akan diberi fasilitas dan pelatihan kerja agar bisa hidup mandiri.

Baca Selengkapnya
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun

Rencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penumpang Jak Lingko Inisiatif Ciptakan Budaya Tertib Mengantre Naik Angkot, Beginilah Penampakannya
FOTO: Penumpang Jak Lingko Inisiatif Ciptakan Budaya Tertib Mengantre Naik Angkot, Beginilah Penampakannya

Budaya antre saat akan menaiki moda transportasi berbasis angkot memang sangat langka.

Baca Selengkapnya
Banjir Rendam 34 TPS di Jakarta, Paling Banyak Kawasan Jakarta Barat
Banjir Rendam 34 TPS di Jakarta, Paling Banyak Kawasan Jakarta Barat

Hujan lebat mengguyur DKI Jakarta menyebabkan puluhan TPS terdampak banjir.

Baca Selengkapnya
Kemiringan Jalannya Disebut Capai 33 Derajat, Ini Fakta Menarik Dusun Tempel Boyolali
Kemiringan Jalannya Disebut Capai 33 Derajat, Ini Fakta Menarik Dusun Tempel Boyolali

Dari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.

Baca Selengkapnya
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta
Dua Dunia Berbeda, PIK 2 dan Desa Kecil di Ujung Jakarta

Warga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.

Baca Selengkapnya