Per 17 Januari: Pasien Sembuh Covid-19 di Jakarta Bertambah 3.771 Orang
Merdeka.com - Pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Minggu (17/1) bertambah 3.771, menyebabkan total pasien sembuh naik dari 198.136 orang menjadi 201.907 orang.
Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, Minggu (17/1), secara persentase pertambahan pasien sembuh dibanding total kasus positif sekitar 88,8 persen (naik dari sebelumnya 88,5 persen).
Jumlah total kasus positif COVID-19 pada hari Minggu ini, sebanyak 227.365 kasus terjadi setelah adanya pertambahan sebanyak 3.395 orang dari jumlah sebelumnya 223.970 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Pertambahan sebanyak 3.395 kasus itu, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Sabtu (16/1) sebanyak 2.559 kasus dan 836 kasus lainnya berasal dari satu RS Swasta dan satu laboratorium swasta lima hari terakhir yang baru dilaporkan.
Pada tes PCR 16 Januari 2021 sendiri, memiliki rincian dilakukan tes pada 16.924 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 14.997 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.559 positif dan 12.438 negatif.
Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 3.395 kasus pada hari Minggu ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada hari Jumat (15/1) sebanyak 2.541 orang, pada hari Kamis (14/1) sebanyak 3.165 orang, pada hari Selasa (12/1) sebanyak 2.669 kasus, pada Senin (11/1) 2.461 kasus, dan pada Minggu (10/1) sebanyak 2.711 kasus.
Namun, penambahan kasus positif harian sebanyak 3.395 kasus pada hari Minggu ini, di bawah penambahan pada hari Rabu (13/1) sebanyak 3.476 kasus, dan pada hari Sabtu (16/1) sebanyak 3.536 orang yang merupakan pertambahan kasus tertinggi selama pandemi.
Pertambahan kasus sebanyak 3.536 kasus pada hari Sabtu (16/1) itu, juga merupakan yang paling tinggi dalam kategori temuan kasus hasil tes harian dengan rincian pertambahan itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat (15/1) sebanyak 3.232 kasus dan 304 kasus lainnya berasal dari satu RS Swasta dan satu laboratorium swasta tiga hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara itu, di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 227.365 kasus hari ini, sebanyak 21.679 orang (turun 410 dari sebelumnya 22.089 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 3.779 orang (bertambah 34 dibanding sebelumnya 3.745 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,7 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Minggu ini, tercatat di angka 18,9 persen (naik dari sebelumnya 18,5 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Minggu ini, adalah sebesar 9,5 persen (naik dari sebelumnya 9,4 persen).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya