Polisi pastikan pemeriksaan siswi magang tak dalam tekanan
Merdeka.com - Polisi masih terus mendalami kasus dugaan pencabulan siswi magang oleh PNS di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan untuk dicocokkan dengan pengakuan korban yang diketahui PAR.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Tahan Marpaung, menegaskan selama pemeriksaan berlangsung, PAR tidak ditekan penyidik. Pernyataan ini menjawab tudingan kuasa hukum PAR yang mengaku kliennya ditekan.
"Siapa yang bilang tertekan? Orang sambil makan (saat pemeriksaan). Apa sih yang tertekan? Hasil dari dokter saja bilang tidak ada sperma dan luka baru," kata Tahan saat dikonfirmasi, Jumat (12/8).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Tahan bisa memastikan kondisi pemeriksaan saat itu berjalan santai karena PAR tak sendirian. Melainkan ditemani orangtua dan pengacaranya.
"Jadi gimana bisa dibilang tertekan? Kalau dia tertekan, pengacaranya juga pasti tertekan kan? Diakan bisa protes kalau merasa tertekan. Tapi ini dia enggak protes, berarti kan engga tertekan. Kalau protes baru tertekan," jelasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum PAR, Herbert Aritonang, mengungkapkan kliennya merasa tertekan usai memberikan kesaksian pada Selasa (9/8) kemarin.
"Down, komunikasi dengan korban harus lembut. Kalau ditekan (kesaksian) dengan suara kuat gitu, yang ada kuat bengong," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya