Presiden buruh sebut gaya pemerintahan Ahok mirip zaman orde baru
Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin ibu kota mirip dengan pemerintahan Presiden RI Soeharto.
Menurut Said Iqbal, kebijakan Ahok mirip Soeharto seperti maraknya penggunaan dana non-budgeter dalam menjalankan roda pemerintahan DKI. Dia menilai kebijakan itu menyerupai cara-cara orde baru yang lebih berpihak pada korporasi dan pengusaha.
"Apa bedanya dengan Soeharto yang selalu dikritik aktivis buruh dengan nama (penggunaan dana) non-budgeter. Dulu Soeharto memainkan politik ini untuk membarternya sehingga terjadi mega skandal BLBI," kata Iqbal dalam konferensi pers KSPI sekaligus deklarasi dukungan kepada mantan Menko Maritim Rizal Ramli, untuk maju sebagai cagub di Pilkada DKI 2017 di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Iqbal menegaskan, kasus dana CSR Agung Podomoro yang dibarter kepada Pemprov DKI dengan biaya penggusuran dan reklamasi, merupakan salah satu bentuk penggunaan dana non-budgeter seperti yang marak terjadi di era orde baru.
Untuk itu, Iqbal menegaskan jika KSPI dan segenap elemen buruh di ibu kota, menolak tipe pemimpin DKI yang sama sekali jauh dari kepentingan-kepentingan rakyat serta kaum pekerja.
"Nah kalau sekarang, CSR yang dibarter dengan penggusuran dan reklamasi itu sama saja non-budgeter. Apa bedanya Pemprov DKI saat ini dengan orde baru?" kata Iqbal.
"Dan kaum buruh bersikap, bahwa negara tidak boleh kalah dengan korporasi dan siapapun agen mereka di pemerintahan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaNusron melanjutkan, salah satu ciri orde baru lainnya adalah intelijen negara dipakai untuk menakut-nakuti orang.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud ungkap praktik korupsi di era orde baru dan reformasi.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Nusron Wahid menyinggung anak-anak Presiden RI-I Soekarno yang dinilai tidak punya prestasi saat masih muda.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca Selengkapnya