Tidak ada pengungsi, alasan Djarot sebut Jakarta bebas banjir
Merdeka.com - Curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa daerah di Ibu Kota kembali dilanda banjir. Meski tidak separah tahun sebelumnya, beberapa warga tetap harus mengungsi karena tempat tinggalnya terendam. Kondisi ini tentu berbeda dari pernyataan Pemerintah Provinsi DKI yang menyebut Jakarta sudah tidak banjir lagi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membela diri. Dia berkilah bahwa Jakarta tidak dilanda banjir, melainkan hanya genangan yang surut dalam hitungan jam. Buktinya, kata Djarot, tidak ada konsentrasi warga yang mengungsi karena banjir.
"Saya kira genangan. Kalau banjir ada pengungsian dan genangan lama sehingga mereka harus mengungsi. Genangan itu di bawah 4 jam bahkan di bawah 2 jam sudah surut sehingga tidak membuat mereka mengungsi. Kalau banjir selalu identik dengan adanya pengungsi. Hingga saat ini Belum ada pengungsi," jelas Djarot dalam acara rangkaian silaturahmi, di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Senin (13/2).
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Meski begitu, Djarot tak keberatan jika musibah tersebut disebut banjir. Namun ia memastikan bahwa titik banjir di Jakarta sudah berhasil dikurangi. Program yang dijalankan Pemprov DKI berupa normalisasi sungai, pembersihan sampah, dan lain-lain, terbukti efektif mengurangi potensi banjir yang kerap menghantui warga.
"Kalau anda bilang itu banjir silakan. Tetapi lokasi banjir atau genangan air sudah berkurang di Jakarta," tegasnya.
Mantan Walikota Blitar ini membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana selalu banjir manakala hujan deras selama beberapa hari.
"Tahun kemarin itu luar biasa (banjir) di Petamburan luar biasa di Sawah Besar juga terjadi. Sekarang sudah tidak ada. Masyarakat sudah merasakan berubah," terang Djarot.
Meski begitu Djarot tetap meminta semua pihak termasuk masyarakat untuk selalu waspada mengingat hujan deras yang semakin sering mengguyur Jakarta.
"Tetapi saya bilang bahwa janganlah kita kemudian menjadi tidak waspada. Ini hujan sangat tinggi terus menerus maka harus dipastikan bahwa pompa-pompa air kita harus berjalan maksimal. Salah satunya pompa air kita di Cideng. Pastikan betul itu berjalan maksimal," kata Djarot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mengklaim tindak kejahatan di Jakarta dan sekitarnya terpantau sepi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaKehadiran Gibran sebagai Wali Kota hanya turut mengecek proyek penanganan banjir Kali Semongol
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca Selengkapnya