Uji Mental dan Fisik di Stasiun Manggarai
Merdeka.com - Jarum jam menunjuk ke angka enam. Matahari masih malu-malu memancarkan sinarnya. Samar terdengar Derap langkah kaki begitu cepat secara bergantian. Terlihat beberapa di antaranya bersetelan kemeja dan celana bahan lengkap dengan tas ransel yang ia dekap di depan dadanya.
"Saya tahan seminggu doang kayak gitu. Naik turun tangganya capek, desak-desakannya. Apalagi, pas pulang kantor. Bau banget. Itu kayak di kerangkeng kan itu kereta benar-benar dempet, enggak ada space sama sekali," cerita Febby, seorang karyawati yang bekerja di Kebon Sirih, Jakarta Pusat saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Perempuan berusia 28 tahun ini rajin menggunakan KRL dari Stasiun Kebayoran menuju Gondangdia pada 2016. Dari Kebayoran, maka Febby harus Transit di Tanah Abang dan Manggarai.
-
Apa yang membuat kursi kereta api menjadi tidak nyaman? Bordes, yaitu area penghubung antar gerbong, sering kali menjadi tempat lalu lintas penumpang. Selain itu, bordes juga dapat menghasilkan kebisingan akibat pintu otomatis atau aktivitas orang yang berlalu-lalang. Situasi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan, terutama jika perjalanan Anda berlangsung dalam waktu lama. Sementara itu, toilet yang berada di ujung gerbong juga dapat menjadi sumber aroma tidak sedap, terutama jika kereta sedang dalam kondisi penuh. Kombinasi kebisingan dan aroma yang tidak menyenangkan tentu dapat mengurangi pengalaman perjalanan.
-
Kenapa kereta api membuat perjalanan tidak nyaman? Selain itu, bordes juga dapat menghasilkan kebisingan akibat pintu otomatis atau aktivitas orang yang berlalu-lalang. Situasi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan, terutama jika perjalanan Anda berlangsung dalam waktu lama. Sementara itu, toilet yang berada di ujung gerbong juga dapat menjadi sumber aroma tidak sedap, terutama jika kereta sedang dalam kondisi penuh. Kombinasi kebisingan dan aroma yang tidak menyenangkan tentu dapat mengurangi pengalaman perjalanan.
-
Apa yang terjadi di gerbong kereta maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Dimana gerbong kereta maut dikurung? Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.
-
Mengapa kereta api tergelincir? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Bagaimana kondisi jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang saat ini? Bekas rel kereta api masih terlihat di kawasan Rangkasbitung hingga Pandeglang. Kondisinya tampak usang dan sebagian besar berkarat. Bahkan ada beberapa rel sudah hampir terkubur hingga tembus ke rumah-rumah warga.
Pemandangan berbanding terbalik jika mata menyapu ke arah lokasi kereta bandara. Aksesnya begitu 'damai' jauh dari berdesakan. Penumpang yang tengah menunggu kedatangan kereta bandara pun bisa duduk manis. Tidak terlihat antrean menumpuk.
Salah satu petugas di Stasiun Manggarai mengaku, jam-jam padat ketika berangkat kerja pukul 05.30-07.30. Kemudian, saat pulang kerja sekitar pukul 17.00-20.00
Menariknya, pada pukul 06.00-07.00, Stasiun Manggarai dipenuhi pekerja dari Bogor ke arah Tanah Abang. Terlihat dari pakaian formal yang dikenakan, tas ransel, dan sepatu tertutup atau kets. Tak hanya itu, ada juga para pedagang yang membawa barang-barangnya.
Di pukul 07.00-08.00, Stasiun Manggarai hampir seluruhnya diisi para pekerja. Bergeser sejam ke depan, mulai nampak orang dengan pakain santai, celana pendek, dan sendal jepit. Tas yang dikenakan pun juga tak sebesar di jam-jam sebelumnya.
Namun, memang Stasiun Manggarai tak pernah sepi. Hingga pukul 10.00, pengunjung selalu ramai berlalu-lalang. Untungnya, dari pukul 08.25 menuju Tanah Abang, pengguna sudah bisa mendapatkan duduk.
©2022 Liputan6.com/Herman ZakhariaDikonfirmasi terpisah, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkapkan, sebanyak 150.000 pengguna yang transit di Manggarai. Jumlah pengguna Stasiun Manggarai sendiri hanya 14.000. Data ini dihitung sampai Januari 2023.
"Total perjalanan commuterline di Manggarai, untuk lintas Bogor 384. Lintas Bekasi/Cikarang 285. Bogor itu sudah pasti ke Jakarta Kota," kata Leza kepada merdeka.com, Jumat (10/1).
Dari pernyataan Leza, sangat wajar jika pengguna membuat sindiran "kayak pepes" bila di dalam kereta Stasiun Manggarai.
©2023 Merdeka.com/Lydia"saya pernah lihat, earphone orang jatuh. Langsung diinjak, injak, hilang. Sama tuh kayak kasih daging ke ikan piranha. Ilang," kata Febby.
Stasiun Manggarai Sekarang
Tahun lalu, kebijakan baru PT KAI Commuter membuat Stasiun Manggarai menjadi tempat transit dari penumpang Stasiun Bogor, Cikarang, dan Tanah Abang.
Akibatnya, penumpang Tanah Abang tak bisa langsung menuju Bogor dan begitu juga sebaliknya. Dari Cikarang, penumpang tidak bisa menuju Jakarta Kota melainkan ke Angke atau Kampung Bandan.
Stasiun Manggarai sendiri terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar atau pertama melayani penumpang ke Tanah Abang dan Cikarang/Bekasi, lantai kedua merupakan concourse atau tempat bertemu. Lantai ketiga merupakan rel layang yang melayani Jakarta Kota dan Bogor.
Stasiun ini juga dilengkapi dengan fasilitas memadai. Misalnya, tersedia musala, toilet, ruang laktasi, dan ruang medis. Tak hanya itu, terdapat juga tiga unit lift dan tiga pasang eskalator. Sayangnya, satu unit lift dan eskalator ditulis sedang dalam perbaikan. Lalu, ada juga charger station atau tempat mengisi daya ponsel pintar para penumpang.
Lebih lanjut, Stasiun Manggarai memiliki 13 jalur rel kereta hingga saat ini. Peron 1 sampai 5 digunakan untuk perjalanan jarak jauh ke luar kota. Di peron 6 dan 7 untuk menuju Tanah Abang, Duri, Angke, dan Kampung Bandan. Peron 8 dan 9 untuk Jatinegara, Bekasi, Cikarang serta Kereta Bandara.
Lalu, Peron 10 dan 11 untuk Cikini dan Jakarta Kota serta Peron 12 dan 13 untuk Depok, Nambo, dan Bogor.
Sayangnya, penumpukan penumpang masih terjadi. Setiap kereta berhenti, pengguna KRL langsung bergegas turun dan berlari. Sebab, mereka ingin sesegera mungkin berpindah peron. Maka dari itu, wajar jika masyarakat menyebut Stasiun Manggarai merupakan simulasi Train to Busan yang bercerita tentang musibah.
Akibat kepadatan 'horor' di Stasiun Manggarai, tidak sedikit penumpang yang memutuskan untuk membawa sepeda motor. Tak kuat menahan desak-desakan baik di stasiun maupun di dalam kereta.
"Akhirnya saya langsung (bayar) DP motor saja. Dua minggu pas motor saya datang, saya mending naik motor sekarang daripada kereta. Selama saya naik kereta, saya enggak bakal bisa dapat duduk. Masuk saja sudah syukur," ucap Febby.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sibuknya aktivitas di Stasiun Manggarai kerap membuat stasiun ini selalu dipenuhi penumpang.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari lalu, KRL Jogja-Solo mengalami gangguan dan mati mesin saat beroperasi. Sempat mati, begini kelanjutan nasib penumpang KRL Jogja-Solo.
Baca SelengkapnyaBangunan itu kini masih utuh, namun banyak cat yang mengelupas dan coret-coret oknum tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPenumpang Menumpuk di Tanah Abang dan Palmerah Imbas Pohon Tumbang
Baca SelengkapnyaSebuah video merekam kejadian eskalator ini tiba-tiba menyala namun berlawanan arah dan membuat beberapa penumpang terpelanting.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi di kawasan stasiun Maggarai.
Baca SelengkapnyaKini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPengguna mengaku harus menunggu sekitar 30 menit dari jadwal yang tersedia akibat adanya gangguan.
Baca SelengkapnyaAkibat dari kejadian itu, commuter line mengalami gangguan keterlamatan sekitar 30 menit.
Baca SelengkapnyaSemua penumpang diturunkan di stasiun Cawang Halte BNN.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaAdapun sejumlah faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman kereta api.
Baca Selengkapnya