Unik, Ketua RW di Tambora Jakbar Buka Sayembara Tangkap Maling Berhadiah Rp1 Juta
Warga sekitar yang skeptis justru memandang Nurdin dan pemangku wilayah tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
Aksi ketua RW di kawasan Tambora, Jakarta Barat satu ini patut diacungi jempol. Bagiamana tidak, dia membuka sayembara tangkap maling berhadiah.
Dia adalah ketua RW 01 Jembatan Besi bernama Nurdin (55). Bukan hanya sayembara biasa, tentunya dia juga memberikan apresiasi kepada warganya yang berhasil membekuk maling yang beraksi di lingkungannya.
Ide itu bukan muncul bukan tanpa sebab tentunya. Nurdin menceritakan gagasan tersebut semula muncul dari keluhan warganya yang kerap kali menjadi sasaran empuk maling.
Banyak laporan kasus pencurian yang dilaporkan kepadanya. Tentu Nurdin tidak tinggal diam saja mendengar ada warganya yang menjadi korban pencurian.
Namun di satu sisi, warga sekitar yang skeptis justru memandang Nurdin dan pemangku wilayah tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
"1 bulan itu ada 4 kejadian motor. Jadi pusing laporan ke kita kan. Kita berpikir di situ. Selama 2 hari bikin konsep, terus komunikasi danramil, Camat, lurah, kapolsek, ya dengan kanit, oke banget nih pak, mainkan saja, kata mereka begitu," kata Nurdin kepada wartawan, Jumat (26/7).
Memang, kawasan tersebut terbilang padat penduduk. Warga sekitar juga terbilang tidak sepenuhnya tidak selalu awas dengan harta bendanya, sehingga mempermudah maling melancarkan aksinya.
"Motor kan berjejer di luar, daerah padat gak bisa masukin motor ke rumah yang akhirnya taruh motor di luar," ungkap Nurdin.
Sudah berulang kali upaya dilakukan dengan berdiskusi dengan pihak tokoh setempat, camat, kepolisian dan TNI sekitar bagaimana caranya kasus pencuri tidak lagi merebak.
Hingga akhirnya, ide untuk tangkap maling berhadiah muncul dalam benaknya dan dibawa ke dalam forum. Saking loyal kepada warganya sendiri, dia rela merogoh kantongnya sendiri tanpa ada bantuan sepeserpun bagi warga yang berhasil menangkap maling
"Kalau di sini saya rembukan mereka tanya ini siapa yang bayar, ya saya bilang saya yang bayar, enggak urunan. Saya yang adain program saya yang bayar," tegasnya.
Gagasan itu akhirnya terealisasi pada tahun 2021 dimana dia membagikan banner ke 13 RT diwilayahnya.
Di spanduk tersebut tertera hadiah yang bervariasi menangkap maling mulai dari kendaraan bermotor atau mobil, jambret, juga kotak amal. Tentunya Nurdin tidak serta merta memberikan hadiah ke warganya yang berhasil menangkap maling khususnya di waktu malam hari dengan nominal uang yang lebih besar.
"Yang saya minta, di situ ada korban, ada pelaku, ada saksi, ada barang bukti, 4 kriteria itu harus dihadirkan. Baru 1 juta tanpa negosiasi saya siap bayar. Syarat pelaku itu jangan sampai bonyok, jangan main hakim sendiri. Kalau nampol-nampol dikit wajar lah ya melampiaskan emosi. Intinya tidak menganjurkan main hakim sendiri," ujar ketua RW 01 Jembatan Besi itu.
Ucapannya itu kemudian terbukti, pada tahun 2022 salah seorang warganya berhasil memergoki maling motor amal di wilayahnya saat malam hari. Syarat yang dijanjikan sebelumnya juga terpenuhi oleh warga yang menangkapnya.
"Saat yang ronda tidak ada, dia beraksi. keadaan kosong dan dia ngebobol. Enggak jauh masih ada anak muda yang jaga. Sehingga malam itu ketangkap semuanya. Ada barang bukti segala macam lengkap yaudah saya bayar cash (Rp1 juta) langsung," ucap Nurdin yang membukanya idenya.
Pasca kejadian tersebut, di tahun 2023 kasus pencurian di lingkungan Nurdin menurun hingga sampai saat ini.
Progam tangkap maling berhadiah yang terbukti lantas disambut positif warga sekitar khususnya anak-anak muda. "Yang penting semua RT kerahkan anak muda daripada nongkrong enggak jelas," tutup Nurdin.