3 Fakta Virus Corona di Iran, Belum Menangguhkan Penerbangan dari China
Merdeka.com - Virus corona atau COVID-19 terus menambah korban terinfeksi setiap harinya. Negara-negara yang terinfeksi virus corona pun juga tidak hanya di sekitar China maupun Asia, namun sudah merebak di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Kini virus corona sudah menginfeksi 50 negara dengan 80.000 kasus lebih korban infeksi. Beberapa pejabat di Iran, mulai dari wakil Menteri kesehatan Iran, Iraj Harirchi, ketua komisi keamanan dan hubungan luar negeri parlemen Iran, Mojtaba Zonnour hingga Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtaker telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Berikut 3 fakta kasus virus corona di Iran yang masih terus berlangsung:
-
Siapa presiden baru Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Mengapa Iran menangkap pejabat? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkap puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini. Di antara mereka yang ditangkap termasuk pegawai yang bertugas di wisma tamu tempat Haniyeh menginap.
-
Apa virus mematikan yang menjangkiti warga Israel? Virus yang bisa berefek mematikan, West Mile, menjangkiti 100 warga Israel.
-
Siapa yang terdampak wabah ini? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada helikopter Presiden Iran? Detik-Detik Jatuhnya Helikpoter Presiden Iran, Tergelincir dari Atas Gunung yang Curam Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
Kasus Korban Meninggal Tertinggi di Luar Tiongkok
AFP/Atta Kenare
Sejak pertama kali virus corona menginfeksi Iran pada dua minggu lalu, kini jumlah korban infeksi virus korona di Iran mencapai 245 jiwa dan korban meninggal berjumlah 26 orang. Korban meninggal ini merupakan kasus tertinggi di luar China, disusul oleh Italia dan Korea Selatan.
"Penyakit ini datang tanpa terlihat dan tidak terdeteksi ke Iran, sehingga tingkat infeksi mungkin lebih luas dari apa yang kita lihat," kata Dr. Mike Ryan dari World Organization Program Dilansir dari CNBC pada sebuah konferensi pers di Jenewa.
Diduga penyebaran kasus yang begitu cepat seringkali terjadi karena instansi kesehatan hanya berfokus pada kasus infeksi yang sudah parah, sehingga kasus infeksi ringan terabaikan dan menjadi fatal.
Kasus epidemi ini diduga berasal dari pusat ibadah di Qom, tujuan utama peziarah Syiah.
Iran Belum Menangguhkan Penerbangan dari China
Negara-negara yang bertetangga dengan Iran yaitu Bahrain, Oman, Yordania, Arab Saudi telah menutup lalu lintas penerbangan menuju Iran. Sedangkan Turki, Armenia, Pakistan dan Afghanistan juga telah menutup pintu perbatasan menuju Iran sejak diumumkan penyebaran virus corona dua minggu lalu di Iran.
Dikutip dari CNBC pada Kamis (27/2/2020), Iran tak kunjung menangguhkan penerbangan dari China yang merupakan salah satu mitra perdagangan utamanya, meskipun hampir semua negara di Kawasan Timur Tengah telah melakukannya.
Saeed Namaki, Menteri kesehatan Iran mengatakan pasien pertama yang terinfeksi virus corona telah melakukan perjalanan bisnis dari China. Selain itu, kota Qom, di mana epidemi ini banyak terjadi, terdapat sekitar 700 pelajar ulama yang sedang menempuh pendidikan di sana. Kota suci Syiah ini dikunjungi hampir 22 juta wisatawan setiap tahunnya.
Iran Membatalkan Salat Jumat di Teheran
2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Setelah terjadi lonjakan kasus kematian akibat virus Corona di Iran, Iran memutuskan untuk membatalkan salat Jumat di Teheran dan beberapa tempat lain sebagai respon darurat virus Corona. Iran juga mulai melarang warga China untuk memasuki negara tersebut seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (27/2/2020).
Sebelumnya anggota parlemen dari Qom, Ahmad Amirabadi Farahani dikutip kantor berita ILNA mengatakan adanya kabar korban kematian akibat virus corona yang mencapai 50 orang, namun hal ini segera dibantah oleh Kementerian Kesehatan Iran. Kementerian Kesehatan Iran diwakili oleh Mohammad Tavakoli mengatakan sudah mengarantina 320 orang terduga infeksi virus Corona.
(mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaAda beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut, seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belum tersedia vaksin untuk manusia yang terjangkit virus ini.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaIsrael Dilanda Wabah Virus West Nile, 440 Tertular dan 32 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPuan meminta Pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Afrika.
Baca SelengkapnyaIni kondisi kemungkinan yang akan terjadi pada bendera AS yang konon pernah ditancapkan di Bulan.
Baca Selengkapnya