3 Fakta Virus Corona di Iran, Belum Menangguhkan Penerbangan dari China
Merdeka.com - Virus corona atau COVID-19 terus menambah korban terinfeksi setiap harinya. Negara-negara yang terinfeksi virus corona pun juga tidak hanya di sekitar China maupun Asia, namun sudah merebak di beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Kini virus corona sudah menginfeksi 50 negara dengan 80.000 kasus lebih korban infeksi. Beberapa pejabat di Iran, mulai dari wakil Menteri kesehatan Iran, Iraj Harirchi, ketua komisi keamanan dan hubungan luar negeri parlemen Iran, Mojtaba Zonnour hingga Wakil Presiden Iran untuk Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtaker telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Berikut 3 fakta kasus virus corona di Iran yang masih terus berlangsung:
-
Siapa presiden Iran yang baru terpilih? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Apa yang terjadi pada helikopter Presiden Iran? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa yang ditemukan di Iran? Sebuah wadah batu kecil berbentuk tabung yang ditemukan di Iran tampaknya pernah membungkus pigmen merah cerah yang mirip dengan lipstik.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Siapa yang dilantik jadi Staf Ahli Kemnaker? Adapun pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang baru dilantik adalah Darmawansyah, sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, serta Fahrurozi Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional.
Kasus Korban Meninggal Tertinggi di Luar Tiongkok
AFP/Atta Kenare
Sejak pertama kali virus corona menginfeksi Iran pada dua minggu lalu, kini jumlah korban infeksi virus korona di Iran mencapai 245 jiwa dan korban meninggal berjumlah 26 orang. Korban meninggal ini merupakan kasus tertinggi di luar China, disusul oleh Italia dan Korea Selatan.
"Penyakit ini datang tanpa terlihat dan tidak terdeteksi ke Iran, sehingga tingkat infeksi mungkin lebih luas dari apa yang kita lihat," kata Dr. Mike Ryan dari World Organization Program Dilansir dari CNBC pada sebuah konferensi pers di Jenewa.
Diduga penyebaran kasus yang begitu cepat seringkali terjadi karena instansi kesehatan hanya berfokus pada kasus infeksi yang sudah parah, sehingga kasus infeksi ringan terabaikan dan menjadi fatal.
Kasus epidemi ini diduga berasal dari pusat ibadah di Qom, tujuan utama peziarah Syiah.
Iran Belum Menangguhkan Penerbangan dari China
Negara-negara yang bertetangga dengan Iran yaitu Bahrain, Oman, Yordania, Arab Saudi telah menutup lalu lintas penerbangan menuju Iran. Sedangkan Turki, Armenia, Pakistan dan Afghanistan juga telah menutup pintu perbatasan menuju Iran sejak diumumkan penyebaran virus corona dua minggu lalu di Iran.
Dikutip dari CNBC pada Kamis (27/2/2020), Iran tak kunjung menangguhkan penerbangan dari China yang merupakan salah satu mitra perdagangan utamanya, meskipun hampir semua negara di Kawasan Timur Tengah telah melakukannya.
Saeed Namaki, Menteri kesehatan Iran mengatakan pasien pertama yang terinfeksi virus corona telah melakukan perjalanan bisnis dari China. Selain itu, kota Qom, di mana epidemi ini banyak terjadi, terdapat sekitar 700 pelajar ulama yang sedang menempuh pendidikan di sana. Kota suci Syiah ini dikunjungi hampir 22 juta wisatawan setiap tahunnya.
Iran Membatalkan Salat Jumat di Teheran
2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Setelah terjadi lonjakan kasus kematian akibat virus Corona di Iran, Iran memutuskan untuk membatalkan salat Jumat di Teheran dan beberapa tempat lain sebagai respon darurat virus Corona. Iran juga mulai melarang warga China untuk memasuki negara tersebut seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (27/2/2020).
Sebelumnya anggota parlemen dari Qom, Ahmad Amirabadi Farahani dikutip kantor berita ILNA mengatakan adanya kabar korban kematian akibat virus corona yang mencapai 50 orang, namun hal ini segera dibantah oleh Kementerian Kesehatan Iran. Kementerian Kesehatan Iran diwakili oleh Mohammad Tavakoli mengatakan sudah mengarantina 320 orang terduga infeksi virus Corona.
(mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memanjatkan doa yang tulus bagi keluarga dan masyarakat Iran.
Baca SelengkapnyaMeninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dalam insiden helikopter jatuh menimbulkan duka mendalam bagi publik Iran.
Baca SelengkapnyaWarga Iran dilanda kecemasan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang nasib Presiden Ebrahim Raisi.
Baca SelengkapnyaHelikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongan merupakan helikopter BELL 212 buatan AS berusia 45 tahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan konstitusi Iran, wapres yang naik menjadi presiden jika presiden yang sedang menjabat meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMeski Iran secara resmi menyatakan kecelakaan tersebut akibat faktor cuaca, banyak pihak yang berspekulasi Presiden Iran itu dibunuh.
Baca SelengkapnyaBerikut foto-foto Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum wafat kecelakaan helikopter.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi membutuhkan waktu yang cukup lama, karena cuaca buruk dengan kabut tebal
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut jatuh di wilayah pegunungan dan medan yang berat sehingga menyulitkan proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu orang memadati iring-iringan jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi di Kota Tabriz untuk memberikan penghormatan terakhir.
Baca SelengkapnyaDiapit oleh para pejabat tinggi, Ayatollah Khamenei memimpin salat di depan peti jenazah Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter.
Baca SelengkapnyaIran dan Israel telah lama menjadi musuh bebuyutan. Sejak revolusi Iran terjadi pada 1979, Iran telah menjadi musuh nyata bagi Israel dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya