5 Fakta Pohon Tengsek, Tumbuhan Langka Gunung Merapi yang Bisa Hidup Ratusan Tahun
Merdeka.com - Gunung Merapi lebih dikenal masayarakat sebagai gunung yang berbahaya karena bisa erupsi setiap saat. Namun di lereng gunungnya hidup berbagai flora dan fauna yang langka. Bila kita mengenal Burung Elang Jawa sebagai fauna langka yang tinggal di lereng Merapi, ada pula Pohon Tengsek yang menjadi tumbuhan endemik gunung itu.
Dilansir dari Jatengprov.go.id, pohon yang memiliki nama latin Rhynchocarpa Monophylla Backer itu keberadaannya semakin langka di habitat asalnya di lereng Merapi sana. Budidayanya pun sulit dilakukan karena harus menunggu bertahun-tahun agar pohon ini tumbuh besar. Padahal, pohon ini memiliki banyak sekali khasiat salah satunya adalah untuk menyembuhkan kanker.
Tanaman Langka
-
Apa manfaat utama pohon ketapang kencana? Salah satu manfaat utama pohon ketapang kencana adalah kemampuannya untuk menyerap polusi udara.
-
Kenapa pohon ini hampir punah? Mereka terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan oleh kebakaran hutan yang merajalela yang sesekali mengamuk di wilayah New South Wales ini.
-
Dimana Pohon Teureup tumbuh? Pohon Teureup biasa ditemukan di wilayah Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Wilayah ini juga terintegrasi dengan perkampungan adat Baduy di Desa Kanekes.
-
Kenapa pohon tanjung bermanfaat bagi lingkungan? Kemampuan pohon tanjung dalam menyerap karbondioksida membuatnya menjadi salah satu pohon yang sangat bernilai dalam upaya pelestarian lingkungan.
-
Bagaimana pohon ini ditemukan? 'Fosil tumbuhan jarang ditemukan dalam sejarah bumi. Bahkan lebih jarang lagi kita dapat menemukan fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Kita dapat menghitung jumlah kemunculan fosil tumbuhan pada Paleozoikum Akhir dengan satu tangan, di mana batang pohon diawetkan dengan daun tajuk yang menempel. Dan pohon kecil yang kami temukan hanyalah satu dari segelintir fosil pohon yang daunnya masih menempel pada batangnya.'
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
©jatengprov.go.id
Pohon Tengsek merupakan tanaman yang langka. Di habitat aslinya, keberadaan tanaman ini semakin jarang dijumpai mengingat kondisi Gunung Merapi yang sering mengalami erupsi.
Padahal, tanaman itu disebut sebagai pohon bertuah karena memiliki banyak manfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Selain itu, kayu dari pohon tersebut juga kerap dipakai sebagai gagang keris dan bahan pembuatan tasbih.
Ciri Pohon Tengsek
@YouTube/Kementerian LHK.
Dikutip dari Rumahpengetahuan.web.id, Pohon Tengsek memiliki ciri yaitu batangnya yang keras, berwarna hitam, namun memiliki bunga yang cantik. Bunga pada pohon itu mengalami tiga kali perubahan warna mulai dari warna hijau, merah keunguan, dan di akhir berubah menjadi coklat.
Tak hanya itu, tanaman ini juga memiliki fungsi yaitu sebagai penyimpan air tanah. Di habitat aslinya di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), tumbuhan ini banyak ditemukan di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Karena pertumbuhannya sangat lambat, sangat jarang ada orang yang mau membudidayakan tanaman ini.
Usaha Budidaya
Karena keberadaannya semakin langka di habitat aslinya sana, beberapa orang berusaha melakukan budidaya agar tanaman ini tidak punah. Salah satunya Sulistyo Wadi yang memulai mengembangkan pelestarian pohon itu pada tahun 2017.
Pada waktu itu, dia memulai budidaya tanaman Tengsek atas rekomendasi dari Jatmiko, ketua forum Merapi Merbabu karena keberadaannya yang semakin langka. Selain itu di Oman, pohon ini mulai dibudidayakan sehingga ia optimis bisa membudidayakan pohon ini karena dekat dengan habitat asal.
“Masak kita yang memiliki pohon asli lereng Merapi ini tidak mengembangkan. Karena itu saya tergerak untuk membudidayakannya,” ungkap Sulistyo dikutip dari Jatengprov.go.id.
Bukan Hal Mudah
©jatengprov.go.id
Menurut Sulistyo, bukan hal mudah untuk mencari keberadaan bibit Tengsek yang akan ditanam di lahannya. Untuk mencari keberadaan pohonnya saja ia harus masuk ke hutan di lereng gunung. Setelah pohonnya ketemu, ia harus naik ke pohon untuk mengambil biji yang mirip biji selasih itu.
Karena tak memiliki ilmu bagaimana cara membudidayakan pohon, Sulistyo pun harus belajar secara otodidak baik lewat buku maupun internet. Setelah sembilan bulan, barulah ia berhasil membudidayakan pohon tersebut.
Setelah budidayanya berhasil, 30 persen dari tanaman itu ia sumbangkan untuk dilestarikan di berbagai gunung seperti Merbabu, Andong, Sumbing, Gunung Sari, dan Muria. Sementara itu 70 persen di antaranya ia jual.
Bisa Hidup Ratusan Tahun
Menurut Sulistyo, pohon Tengsek ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Namun butuh waktu lama agar pohon itu bisa tumbuh besar. Salah satu kelebihan lain dari pohon itu adalah pohon itu bisa ditanam di mana saja.
Untuk memperluas pemasaran, bibit Tengsek yang dibudidayakan Sulistyo ia jual secara online. Banyak orang yang sudah membelinya karena khasiatnya beragam. Di negara Arab, Australia, dan juga India, Tengsek banyak digunakan sebagai obat herbal dengan cara direbus daunnya terlebih dahulu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pohon Andalas menjadi bagian dari identitas Sumatera Barat sejak tahun 1990.
Baca SelengkapnyaPohon dengan nama ilmiah Oncosperma tigillarium ini memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan manusia serta memiliki keistimewaan lain.
Baca SelengkapnyaSudah Punah 2 Juta Tahun Lalu, Pohon Ini Kembali Ditemukan Masih Hidup
Baca SelengkapnyaDiteliti sebagai obat anti-kanker, kayu bajakah juga menyimpan beberapa efek samping yang patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaTumbuhan yang satu ini dipercaya orang Batak memiliki khasiat tinggi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Raja Ampat masih banyak memiliki surga-surga tersembunyi, salah satunya Pulau Batanta
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaPernahkan anda terpikir mengapa ada banyak pohon raksasa di bumi ini hingga berusia ribuan tahun? Ternyata ada alasan unik di baliknya.
Baca SelengkapnyaGeopark Meratus disebut menyimpan banyak keajaiban alam.
Baca SelengkapnyaTumbuhan merambat yang hidup di hutan tropis ini telah dibudidaya oleh masyarakat Orang Rimba sebagai salah satu sumber pendapatan mereka.
Baca SelengkapnyaGunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Baca SelengkapnyaAnggrek ini hanya hidup dan tumbuh di daerah tertentu dan kini sudah menjadi flora endemik Sumatra Utara.
Baca Selengkapnya