Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon
Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Uniknya Tas Koja, Oleh-oleh Khas Baduy yang Terbuat dari Kulit Pohon
Saat berkunjung ke kampung adat Baduy di Kabupaten Lebak, terdapat sebuah tas kecil berwarna cokelat yang selalu dibawa oleh warga setempat.
-
Apa yang khas dari kain tenun Baduy? Kain tenun Baduy telah lama menjadi identitas dari masyarakat adat setempat. Biasanya kain itu digunakan saat acara tertentu, maupun aktivitas sehari-hari.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Apa itu Pohon Batik Kukun? Motif Alami di Kayu Menurut sang penjual di kanal Youtube Dale Philip itu, motif yang tercipta merupakan alami dari tumbuhan tersebut. Sepintas, pohonnya mirip dengan pinus karena memiliki tekstur kasar mirip sisik.Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun, dan dibuat oleh manusia. Diketahui pohon berasal dari kawasan Ciater.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari Pohon Batik Kukun? Agar motif indahnya terlihat, batang dari pohon kukun itu harus dikupas menggunakan pisau besar atau golok. Motif berwarna cokelat kehitaman langsung terlihat, di atas kayu bagian dalam yang berwarna putih.Batangnya berukuran cukup besar, dengan diameter luas sekitar 5 sampai 7 sentimeter. Pengupasan cukup menggunakan tenaga, karena ketebalan kulit batang dan tekstur yang cukup keras.Untuk panjangnya juga beragam, dan akan menyesuaikan dengan produk yang ingin dijual kepada pelanggan.
-
Mengapa Kudok digemari sebagai oleh-oleh? Kudok juga kerap menjadi oleh-oleh atau buah tangan yang cukup digemari oleh wisatawan yang datang ke sana.
-
Di mana kain tenun Baduy dijual? Dijual langsung di rumah maupun di media sosial Sementara itu para perempuan Baduy memanfaatkan berbagai platform penjualan, mulai dari dijual di tempat maupun melalui marketplace.
Tas tersebut berbentuk slempang panjang, dan ditempatkan di bagian depan tubuh si penggunanya.
Usut punya usut, benda tersebut bernama tas Koja yang selama ini menjadi andalan warga Baduy saat beraktivitas.
Ternyata tas ini terbuat dari kulit pohon yang dirajut, dengan kemampuan menahan beban yang cukup berat.
Tas koja jadi oleh-oleh ikonik khas desa adat Baduy
Selama ini, baju kampret menjadi oleh-oleh yang selalu diburu, namun tas koja ternyata tak kalah unik.
Tas tersebut memiliki bobot yang ringan, dan ringkas sehingga mudah dibawa ke mana-mana, termasuk membawa aneka barang.
Mengutip laman Direktori Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI, Kamis (31/8), tas ini biasa menjadi oleh-oleh khas dari perkampungan adat Baduy.
Terbuat dari kulit pohon terap.
Tas koja sendiri dibuat dari kulit pohon khusus yakni Pohon Teureup. Pemilihan jenis tumbuhan ini karena strukturnya yang kokoh namun tetap lentur.
Pohon Teureup sendiri merupakan jenis nangka-nangkaan, dengan tampilan pohon yang tinggi menjulang.
Pohon Teureup biasa ditemukan di wilayah Pegunungan Kendeng, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Wilayah ini juga terintegrasi dengan perkampungan adat Baduy di Desa Kanekes.
Bentuknya rapat dan tahan rayap.
Walau dibuat dari kulit pohon yang tidak begitu tebal, namun tas Koja memiliki kontur yang rapat di setiap rajutannya.
Unsur benangnya sendiri harus tebal dan merupakan gabungan dari banyak kulit pohon.
Uniknya, tas ini juga tahan terhadap rayap sehingga aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Cara pembuatan tas Koja
Untuk membuat tas Koja, mula-mula perajin harus memilih kulit Pohon Teureup yang kuat.
Setelah terkumpul, kulit yang sudah dipilih direndam air, agar serat dengan lapisan kulit pohon terpisah. Setelahnya bahan dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa jam.
Kemudian kulit kayu dipilin-pilih seperti membuat benang, kemudian disambung menyerupai tali. Benang tersebut lantas dianyam.
Keunikan lain dari Tas Koja adalah kulit kayu pohon tereup yang digunakan membuat Tas Koja dikenal memiliki ketahanan terhadap rayap sehingga tas tersebut bisa awet saat digunakan.
Namun perlu diwaspadoi, ada kemungkinan tas Koja bisa membusuk sendiri karena pelapukan jika lama tidak digunakan dan dirawat.
Mengutip kanal YouTube Pedesaan Banten, ukuran tas Koja bervariasi, mulai dari kecil,sedang sampai besar. Harganya sendiri akan menyesuaikan dengan ukurannya yakni mulai dari Rp30 ribu sampai Rp150 ribu.
“Kalau yang kecil Rp30 ribu, yang tanggung Rp60 ribu dan yang besar Rp150 ribu,” kata seorang penjual souvenir di Baduy Luar, Silvi.