Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Sejarah Laskar Putri, Pasukan Pejuang Wanita dari Kota Solo

5 Fakta Sejarah Laskar Putri, Pasukan Pejuang Wanita dari Kota Solo Laskar Putri. ©YouTube/BNPB DIY

Merdeka.com - Pada masa pergolakan Kemerdekaan, semua kalangan masyarakat ikut berjuang melawan Belanda. Tak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan juga ikut berjuang.

Di Solo, ada sebuah kelompok pejuang perempuan yang bernama Laskar Putri. Kelompok itu didirikan pada 30 Oktober 1945. Syarat untuk masuk kelompok pergerakan itu cukup mudah, yaitu gadis berusia di atas 16 tahun dan berani berjuang untuk kemerdekaan bangsa.

Sejak saat itu, satu per satu perempuan pemberani datang untuk mendaftar. Setelah dinilai cukup, mereka dikumpulkan dalam satu asrama dan diajarkan bagaimana cara membongkar senjata, menembak, dan berperang. Walaupun beranggotakan perempuan, namun mereka dididik secara militer.

Lalu bagaimana kisah para anggota Laskar Putri itu dalam berjuang membela bangsa dan negara? Berikut selengkapnya.

Berjuang Tanpa Pamrih

laskar putri

©YouTube/BNPB DIY

Sri Temoe Soegioto, salah satu anggota Laskar Putri, mengatakan dulunya ia masuk kelompok gerakan perempuan itu karena ingin berjuang tanpa pamrih. Bahkan Sri mengaku sudah merelakan nyawa untuk membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Waktu zaman dulu itu pilihannya cuma ada dua, merdeka atau mati. Tidak ada pamrih apa-apa. Jadi kalau harus kehilangan nyawa dan jiwa untuk negara, ya nggak apa-apa,” kata Sri mengutip dari kanal YouTube BNPB DIY.

Suka Duka di Asrama

laskar putri

©YouTube/BNPB DIY

Sebelum terjun ke medan pertempuran, Sri harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan militer di asrama. Selama di asrama ini, Sri mengalami penderitaan karena latihan yang keras. Terlebih lagi kalau harus mengikuti latihan perang.

“Itu kalau sarapan pagi kita makan ketela empat. Masing-masing ketela kira-kira sebesar ibu jari kaki. Terus kalau makan siang kita dikasih nasi jagung yang sudah bau. Sebenarnya sudah tidak layak dimakan manusia. Tapi ya tetap kita makan. Karena adanya ya hanya itu,” kata Sri.

Pengalaman Ikut Perang Melawan Belanda

laskar putri

©YouTube/BNPB DIY

Sri bercerita, dulu dia sempat mengikuti pelarian saat mendapat kabar pasukan Belanda akan menyerang markas dia dan teman-temannya. Akhirnya dia dan teman-temannya kabur dengan truk dan di sepanjang perjalanan dia dan anggota pasukannya yang lain terus diberondong tembakan oleh tentara Belanda.

Tak hanya itu, saat mau ikut perang di Yogyakarta, dia sempat dikira mata-mata Belanda oleh anggota tentara Indonesia sendiri. Apalagi waktu itu Sri dan para anggota pejuang Laskar Putri yang lain tidak menggunakan pakaian perang. Akhirnya, Sri harus menghadap penjaga perbatasan itu dan terlibat dalam negosiasi yang alot.

“Saya bilang sama dia, silakan buktikan kalau memang kami mata-mata Belanda. Akhirnya saya dilepas dan semua anggota kami boleh ikut bertempur di Jogja,” kata Sri mengutip kanal YouTube BNPB DIY.

Masih Sering Kumpul-Kumpul

laskar putri

©YouTube/BNPB DIY

Walaupun kebanyakan sudah berusia tua, namun saat ini para anggota Laskar Putri masih rutin mengadakan kumpul-kumpul pada salah satu restoran di Kota Solo. Di sanalah Sri sering kali memberikan semangat pada para anggota Laskar Putri lain yang masih hidup.

“Saya sampai sekarang tidak akan mundur dari perjuangan saya saat tahun 1945. Sama seperti dulu, sekarang saya tidak takut mati, tidak takut sakit, dan tidak takut bahaya apapun demi kemerdekaan Indonesia,” kata Sunari Marsilah, Ketua Laskar Putri.

Nasihat Laskar Putri bagi Generasi Muda

laskar putri

©YouTube/BNPB DIY

Bagi Sri, setiap anak muda di Indonesia harus mau berkorban bagi bangsanya. Oleh karena itu, mereka harus tetap semangat dalam memperjuangkan hidupnya.

“Padahal anak-anak sekarang tinggal mengisi kemerdekaan yang telah kita perjuangkan dengan jiwa dan raga ini tapi malah kurang semangatnya. Jadi saya pernah bilang sama anak saya, jangan pernah sampai melupakan sejarah, karena ini yang akan menjadi pendorongmu untuk mengisi kemerdekaan ini,” kata Sri dikutip Merdeka.com dari kanal YouTube BNPB DIY pada Kamis (17/6). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laskar Perempuan Pengokang Senjata dan Sapta Srikandi
Laskar Perempuan Pengokang Senjata dan Sapta Srikandi

Sejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.

Baca Selengkapnya
Kartini Hermanus, Jenderal TNI AD Wanita Pertama di Indonesia dengan Garis Keturunan Ningrat
Kartini Hermanus, Jenderal TNI AD Wanita Pertama di Indonesia dengan Garis Keturunan Ningrat

Kartini Hermanus, jenderal wanita pertama di TNI AD. Ternyata, keturunan bangsawan.

Baca Selengkapnya
40 Ucapan Hari Polwan 2024 Singkat, Rayakan 76 Tahun Mengukir Prestasi
40 Ucapan Hari Polwan 2024 Singkat, Rayakan 76 Tahun Mengukir Prestasi

Tanggal 1 September menjadi perayaan Hari Polisi Wanita (Polwan) Nasional. Pada 2024 ini, menjadi HUT Polwan ke-76 tahun.

Baca Selengkapnya
Tiga Mojang Bandung Ini Disegani Pejuang Kemerdekaan, Dikenal sebagai Tukang Jagal Tentara NICA
Tiga Mojang Bandung Ini Disegani Pejuang Kemerdekaan, Dikenal sebagai Tukang Jagal Tentara NICA

Mojang-mojang ini bak harimau betina yang mengamuk saat menjagal tentara NICA.

Baca Selengkapnya
Sejarah Polwan di Indonesia, Berawal dari 6 Perempuan dari Bukittinggi
Sejarah Polwan di Indonesia, Berawal dari 6 Perempuan dari Bukittinggi

Sejarah polwan di Indonesia bermula dari 6 sosok wanita yang menjadi murid pertama di sekolah polisi di Bukittinggi.

Baca Selengkapnya
Cara Menjadi Polwan, Berikut Syarat dan Tahapannya yang Wajib Diketahui
Cara Menjadi Polwan, Berikut Syarat dan Tahapannya yang Wajib Diketahui

Raih cita-cita Anda menjadi polwan dengan syarat dan cara berikut ini.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Tradisi buat Polwan Baru, yang Tak Kuat Bisa Tumbang
Ternyata Begini Tradisi buat Polwan Baru, yang Tak Kuat Bisa Tumbang

Begini tradisi bagi polwan baru yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
1 September Diperingati Jadi Hari Polwan, Ini 6 Orang Polisi Wanita Pertama di Indonesia
1 September Diperingati Jadi Hari Polwan, Ini 6 Orang Polisi Wanita Pertama di Indonesia

Sejarah organisasi polisi wanita di Indonesia beserta enam anggota pertamanya.

Baca Selengkapnya
Tapak Tilas Inong Balee, Bukti Sejarah Benteng Laksamana Wanita Pertama di Dunia
Tapak Tilas Inong Balee, Bukti Sejarah Benteng Laksamana Wanita Pertama di Dunia

Tapak tilas Benteng Inong Balee, saksi sejarah kekuatan kemaritiman Indonesia dan terbentuknya prajurit wanita janda di Aceh.

Baca Selengkapnya
Kisah SMP N 16 Cirebon yang Bangunannya Bergaya Kerajaan Belanda, Dulu Jadi Sekolah Perempuan Pertama di Kota Udang
Kisah SMP N 16 Cirebon yang Bangunannya Bergaya Kerajaan Belanda, Dulu Jadi Sekolah Perempuan Pertama di Kota Udang

Bangunan SMP N 16 Kota Cirebon saat ini sudah berusia 108 tahun.

Baca Selengkapnya
10 Puisi Hari Kartini Singkat, Sebarkan Semangat yang Menginspirasi
10 Puisi Hari Kartini Singkat, Sebarkan Semangat yang Menginspirasi

Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Gegerit, Simbol Spirit Perjuangan Perempuan Lahat dalam Melawan Penjajahan
Mengenal Tari Gegerit, Simbol Spirit Perjuangan Perempuan Lahat dalam Melawan Penjajahan

Kesenian tradisional dari Sumatera Selatan ini mengisahkan tentang perjuangan kaum perempuan dalam melawan penjajahan.

Baca Selengkapnya