7 Fakta Penyakit Pes yang Telan Ribuan Nyawa di Jawa, Tak Kalah Ngeri dari Corona
Merdeka.com - Melalui pidatonya pada Senin (2/3), Presiden Jokowi mengumumkan sudah ada dua WNI yang positif terkena Virus Corona, dan sudah menjalani perawatan.Hingga hari ini, Kamis (5/3), Virus Corona telah menelan lebih dari 3.000 jiwa di seluruh belahan dunia. WHO menyebut ada 2.984 kasus kematian di China, dan 214 di luar China.
Wabah pandemi ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Hampir setiap negara memperketat keamanannya, terutama di pintu keluar masuk antar negara. Sebelumnya, ada wabah MERS, flu burung juga pernah meresahkan dunia.
Jauh sebelum wabah-wabah itu, pada awal abad ke-20 di Pulau Jawa, pernah terserang wabah mengerikan yang menelan ratusan ribu jiwa. Wabah itu bernama Pes. Berikut 6 fakta wabah Pes yang tak kalah ngeri dari Virus Corona.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
Impor Beras dari Burma
2020 liputan6.com
Pada Tahun 1910, krisis pangan melanda Jawa. Waktu itu, persediaan beras berkurang drastis. Oleh karena itu, pemerintah Hindia Belanda mengimpor beras dari Burma. Namun saat itu Burma sedang dilanda wabah Pes yang mematikan.
Wabah Pes pada umumnya menyerang tikus. Namun wabah itu juga bisa menular ke manusia. Dikutip dari Historia.id, lewat beras-beras impor itu wabah Pes dibawa dari Burma ke Jawa. Namun saat itu petugas kapal tidak curiga banyak tikus-tikus mati di kapal.
Menular Lewat Gigitan Kutu Tikus
2020 liputan6.com
Pes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis. Walaupun pada umumnya menjangkit hewan, namun bakteri itu juga dapat menular ke manusia. Salah satu penularannya adalah lewat gigitan kutu tikus atau melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi Pes.
Dikutip dari Liputan6.com, selain kutu pada tikus, wabah pes juga dapat menular melalui hewan lain seperti anjing, kucing, bajing, marmut, dan kelinci. bakteri itu juga dapat masuk melalui luka terbuka pada manusia yang terpapar darah binatang yang terinfeksi.
Kutu Tikus Berkembang Biak di Gudang Beras
2020 liputan6.com
Ketika sampai di Indonesia, kutu-kutu tikus yang terkena wabah Pes kemudian berkembang biak di gudang beras di Malang. Udara Malang yang lembab membuat perkembang biakan kutu-kutu itu berlangsung lebih cepat. Namun tak ada kecurigaan saat ditemukan banyak tikus mati.
Historia.id menyebut, kecurigaan itu baru muncul saat 17 orang di Desa Turen meninggal setelah kena demam selama beberapa hari. Mulai saat itulah Pes mulai mewabah di Jawa.
Membunuh Ribuan Nyawa
2020 liputan6.com
Pada Maret 1911, wabah Pes kemudian menjalar ke kota-kota lain di sekitar Malang seperti Blitar, Kediri, Tulungagung dan Madiun. Pada akhir tahun tersebut, tercatat 2.000 orang meninggal akibat Pes.
Lima tahun kemudian, Pes mewabah di Kota Semarang. Tikus-tikus berkutu yang terkena Pes turun di kota itu melalui kapal dagang dari Surabaya. Di kota itu, penyakit Pes menyerang perkampungan yang kotor dan lembab. Tercatat antara Oktober 1916 sampai Desember 1917, ratusan orang meninggal karena Pes di Semarang.
Warga Diisolasi
2020 liputan6.com
Untuk mencegah penularan Pes semakin parah, BGD, Dinas Kesehatan Publik Hindia Belanda mendatangkan dokter dari Eropa dan memberikan vaksin. Selain itu, BGD mengeluarkan aturan apabila ada satu anggotanya yang terkena Pes, maka seluruh anggota keluarga harus tinggal di barak isolasi selama 15 hari.
Dalam praktiknya, apabila ada satu orang terkena Pes, tidak hanya seluruh anggota keluarganya yang diisolasi, namun seluruh warga desa. Akibatnya, banyak orang yang menolak untuk diisolasi.
Rumah Dibakar
2019 Merdeka.com/Bram Salam
Selain dengan isolasi, salah satu cara membasmi wabah Pes adalah dengan membakar rumah orang yang terinfeksi wabah itu. Di Malang, warga dipaksa untuk membakar rumahnya sendiri yang diduga jadi sarang tikus.
Dilansir dari website Kemendikbud, bahkan pada 1910 ada seorang anak yang terkena wabah Pes ikut dibakar hidup-hidup bersama rumahnya yang dianggap sarang tikus.
Jasa Dr. Tjipto Mangunkusumo
2020 liputan6.com
Saat wabah Pes melanda Malang di tahun 1910, banyak dokter Belanda yang tidak mau mengobati warga yang terkena Pes. Geram karena hal itu, Dr. Tjipto Mangunkusumo pergi ke Malang dengan mendaftarkan diri menjadi dokter dinas agar bisa mengobati penduduk yang terkena Pes. Tanpa memakai masker, ia tanpa rasa takut masuk ke pedalaman-pedalaman Malang untuk membasmi wabah itu.
Dilansir dari Kemendikbud.go.id, atas keberaniannya melawan Pes, pada tahun 1912 Dr. Tjipto mendapatkan penghargaan Ridder in De Orde van Oranje Nassaudari Ratu Wilhelmina. Namun penghargaan itu kemudian dikembalikannya lagi karena ia tidak diizinkan menangani wabah Pes di Solo. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Eropa dan pribumi banyak yang menjadi korban keganasan nyamuk malaria.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaPenjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInfeksi bakteri misterius mematikan bernama Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS) sedang melanda Jepang.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca Selengkapnya