Antisipasi Erupsi Merapi, Ini Persiapan Mitigasi Bencana Pemkab Sleman
Merdeka.com - Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Menyadari kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman memperkuat kapasitas mitigasi pemerintah dan masyarakat. Kepala BPBD Sleman, Makwan, mengatakan bahwa upaya penguatan kapasitas mitigasi itu menyasar tujuh kelurahan di tiga kecamatan yang paling dekat dengan lereng Merapi.
Kelurahan yang menjadi sasaran penguatan kapasitas mitigasi itu meliputi Kepuharjo, Umbulharjo, dan Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan, Kelurahan Hargobinangun dan Purwobinangun di Kecamatan Pakem, serta Kelurahan Girikerto dan Wonokerto di Kecamatan Turi.
“Tujuh kelurahan tersebut juga termasuk dalam wilayah yang berada di dalam Kawasan Rawan Bencana III Gunung Merapi,” kata Makwan dikutip dari ANTARA pada Selasa (28/3).
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana Dusun Tempel menghadapi erupsi Gunung Merapi? Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi. 'Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,' kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
Berikut selengkapnya:
Pentingnya Penguatan Kapasitas Mitigasi
©2023 AFP/Devi Rahman
Makwan mengatakan bahwa kelurahan tangguh bencana sudah dibentuk di wilayah-wilayah tersebut. Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan kelompok-kelompok relawan mandiri juga telah ada di kelurahan-kelurahan tersebut.
Ia menjelaskan, penguatan kapasitas mitigasi dilakukan untuk memantabkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat di tujuh kelurahan di lereng Merapi guna menghadapi peningkatan aktivitas gunung tersebut. Kewaspadaan itu pula yang diingatkan oleh Bupati Sleman.
“Kami tidak bisa menyepelekan alam. Meskipun saat ini sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman di wilayah selatan lima kilometer dan barat tujuh kilometer, tapi jika statusnya meningkat, kami siapkan skenarionya,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Skenario Terburuk
©2023 AFP/Devi Rahman
Kustini mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan skenario kalau-kalau Gunung Merapi mengalami erupsi dalam skala besar. Bila skenario terburuk itu terjadi, pemerintah daerah akan memprioritaskan untuk mengevakuasi warga dalam kelompok rentan seperti anak-anak, orang dengan lanjut usia, difabel, dan perempuan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Dalam peta kebencanaan, KRB III meliputi Kelurahan Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.
Selain itu BPBD Sleman dan instansi terkait juga sudah mengecek kesiapan kendaraan untuk mendukung evakuasi warga dari wilayah-wilayah tersebut jika aktivitas Merapi meningkat.
“Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pikap, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua, semua sudah stand by,” ujar Kustini. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaSesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca Selengkapnya