Bukan Sekadar Seremonial, Ini Makna di Balik Perayaan Waisak di Borobudur
Merdeka.com - Pada tanggal 16 Mei kemarin, umat Buddha sedunia merayakan Hari Raya Waisak. Umat Buddha di Indonesia juga merayakan hari raya itu. Mereka berbondong-bondong menuju vihara untuk merayakan Waisak bersama-sama.
Perayaan Hari Raya Waisak secara meriah digelar di depan altar Halaman Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam perayaan itu, setidaknya ada 1.200 umat Buddha yang hadir. Di tengah terik matahari, para umat Buddha dengan dipimpin oleh para Biksu melakukan detik-detik Tri Suci Waisak 2566 Buddhist Era (BE) pada pukul 11.13 WIB.
Bagi umat Buddha, perayaan Hari Waisak tidak hanya seremonial, namun ada makna di balik perayaan hari suci itu. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), S. Hartati Murdaya dalam sambutannya menjelang detik-detik Waisak. Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Hari Raya Waisak penting bagi umat Buddha? Hari Raya Waisak juga dianggap penting bagi umat Buddha karena menjadi peringatan perjalanan hidup Buddha Gautama dalam menyebarkan agama Buddha ke seluruh dunia.
-
Apa makna Waisak bagi umat Buddha? Waisak sendiri tak lain merupakan hari raya dari umat Buddha yang begitu memiliki makna mendalam. Bagi umat agama Buddha, Waisak menjadi momentum yang tepat untuk merenungi perbuatan selama menjalani kehidupan. Tak lain, tujuannya adalah untuk kembali pada ajaran Sang Buddha dan cinta kasihnya.
-
Kenapa Waisak penting bagi umat Buddha? Hari Raya Waisak dianggap penting bagi umat Buddha karena menjadi peringatan perjalanan hidup Buddha Gautama dalam menyebarkan agama Buddha ke seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Waisak? Hari Raya Waisak adalah salah satu perayaan paling sakral bagi umat Buddha.
-
Apa itu Waisak? Hari Raya Waisak atau sering disebut Tri Suci Waisak merupakan hari besar keagamaan bagi umat Buddha seluruh dunia. Dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tri Suci Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk merayakan tiga peristiwa penting.
-
Siapa yang merayakan Hari Waisak? Perayaan di Bulan Vaisakha Mengutip untar.ac.id, perayaan Waisak bertepatan pada bulan purnama di Bulan Vaisakha. Bukan hanya merayakan saja, tetapi pada hari ini juga menekankan ajaran-ajaran tentang cinta kasih, kedamaian, dan pengertian.
Makna Waisak
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Hartati menjelaskan, tema Waisak 2566 BE ini adalah “Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati”. Maksudnya adalah kehidupan yang dipenuhi oleh pandangan keliru dengan mengutamakan ego dapat menjebak manusia dalam pertengkaran.
“Manusia perlu merasakan nikmatnya hidup penuh kesabaran dan memperoleh kekuatan kebijaksanaan menjadi kekuatan untuk memperoleh pencerahan damai. Jika pencerahan telah berkembang mencapai tingkat sempurna maka semua manusia akan menjadi Buddha,” kata Hartati dikutip dari ANTARA pada Senin (16/5).
Momen Perenungan
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Prof. Philip K. Widjaja mengatakan, perayaan Waisak tahun ini terasa spesial karena diadakan setelah vakum selama masa pandemi COVID-19 yang panjang.
Untuk itu ia mengaku Walubi bersama Permabudhi telah bekerja keras untuk bisa mewujudkan keceriaan Waisak di tahun ini. Tapi yang lebih penting lagi adalah momentum Waisak ini menjadi momen perenungan bersama sudah sejauh mana umat Buddha menerapkan ajaran Sang Buddha Gautama.
“Menerapkan ajaran-ajaran itu ke dalam sikap, tutur kata, dan kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya sekedar menghafalkan atau mengetahui ajaran agama Buddha kemudian sudah menjalankan ritual dianggap cukup. Semoga Waisak tahun ini bisa membawa kebersamaan,” kata Philip.
Bukan Sebatas Seremonial
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adip menyampaikan bahwa peringatan detik-detik Tri Suci Waisak yang dilaksanakan tiap tahun bukan sebatas acara seremonial semata. Namun merupakan salah satu wujud keyakinan dan bakti umat Buddha kepada Buddha Gautama.
“Peringatan Tri Suci Waisak diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat bagi umat Buddha di seluruh dunia untuk mengingat kembali pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan Sang Buddha,” kata Zainut.
Baginya, keteladanan dari Sang Buddha dalam hal praktik meta dan cinta yang merupakan nilai-nilai universal dapat diaktualisasikan dalam kehidupan agar terwujud kehidupan beragama yang lebih moderat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada hari ini, Kamis (23/5) dan menjadi perayaan yang dinantikan oleh seluruh umat Buddha
Baca SelengkapnyaMenag mengatakan, Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerukunan.
Baca SelengkapnyaHari Raya Waisak adalah salah satu perayaan paling sakral bagi umat Buddha.
Baca SelengkapnyaSebelum melepas lampion para umat Buddha melakukan sesi meditasi terlebih dahulu dibimbing oleh biksu sangha.
Baca SelengkapnyaBerikut ucapan Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bisa jadi referensi caption media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut pengertian dari Waisak beserta sejarah dan makna pentingnya bagi umat Buddha.
Baca SelengkapnyaPuncak Hari Raya Waisak terdapat festival lampion yang berlangsung di Candi Borobudur. Acara ini bisa diikuti oleh masyarakat umum dengan tiket terbatas.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 43 Bhiksu Thudong yang hadir. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIbadah puja bakti Waisak di Vihara Sakyamuni, Banda Aceh, ini mengusung tema 'Keharmonisan'.
Baca SelengkapnyaRangkaian Hari Raya Waisak akan dilaksanakan pada 18-24 Bulan Mei 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca Selengkapnya