Cara Unik Perajin Rotan Sukoharjo Kenalkan Produk, Gelar Acara Grebeg
Merdeka.com - Di era modern ini, pelaku usaha bisa mengenalkan produk dengan menggunakan media sosial. Berbagai konten kreatif bisa dibuat agar produk mereka mendapat perhatian luas. Namun media sosial pada akhirnya hanya menjadi media penyampai ide atau gagasan. Aksi nyata perlu dilakukan.
Ratusan perajin di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya, mereka berupaya mengenalkan produk dengan membuat sebuah acara bernama Grebeg Penjalin. Ketua panitia Grebeg Penjalin, Slamet Samsuri, mengatakan bahwa acara Grebeg Penjalin akan dilaksanakan selama empat hari.
“Tujuan diadakan acara ini adalah untuk menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat agar gemar pakai produk lokal, termasuk produk dari Trangsan,” ujar Slamet dikutip dari ANTARA pada Rabu (14/6).
-
Apa keunikan dari produk rotan Desa Trangsan? Di tempat kami, tidak hanya memakai rotan. Dan ini keunikannya,' terang Guyub
-
Bagaimana Desa Trangsan meningkatkan kualitas rotan? Soal kualitas, para perajin di Trangsan benar-benar menjaganya. Mereka tak ingin para pembeli kecewa dari kualitas yang serampangan. Pemilihan bahan tak main-main, karena hanya rotan dengan kualitas super cocok dijadikan bahan utama kerajinan.
-
Apa yang dibuat di desa pengrajin genteng? Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
-
Siapa yang membantu para perajin rotan Trangsan dalam hal pemodalan? Terkait pemodalan, tak sedikit pelaku usaha yang memanfaatkan program pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat atau KUR dari Bank BRI.
-
Dimana industri rotan Tegal Wangi berkembang? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Siapa yang membuat Jenang Krasikan di Sragen? Selain di Purworejo, Jenang Krasikan bisa ditemui di daerah lain di Jawa Tengah. Salah satunya ada di Sragen. Mbah Rajak, sudah sejak tahun 1964 memproduksi Jenang Krasikan.
Berikut selengkapnya:
Perajin di Desa Trangsan
©YouTube/Lensa Buana
Slamet mengatakan ada 428 perajin rotan di Desa Trangsan. Dari total jumlah perajin tersebut, ada sebagian yang skalanya produksi rumahan.
Sebagian lain sudah mampu melakukan ekspor secara mandiri. Oleh karena itu acara tersebut digelar agar perajin bisa mengenalkan secara lebih dekat terkait Desa Wisata Trangsan dari sisi produk inovasi.
“Karena kami terus berinovasi untuk memperluas pasar lokal dan mancanegara,” kata Slamet dikutip dari ANTARA.
Ajang Pengenalan Produk
©YouTube/Lensa Buana
Ramadani, seorang perajin Rotan, mengatakan bahwa acara Grebeg Penjalin bisa menjadi ajang baginya untuk mengenalkan produk. Sebelumnya ia hanya bisa mengenalkan produknya lewat gambar yang diposting di berbagai media. Namun dengan adanya grebeg itu, ia bisa memperkenalkan produknya dengan menghadirkannya dalam bentuk nyata.
Selain itu, meski dari sisi pemasaran sudah terfasilitasi, Ramadi merasa produsen terkadang masih kerepotan saat mengirimkan barang ke pembeli.
“Kendala lebih ke logistik. Kerajinan rotan kan barangnya besar-besar. Sedangkan pengiriman ke luar Pulau Jawa kan hitungannya per volume. Jadi kadang ongkos kirim lebih tinggi 2-3 kali lipat dari harga barang. Itu juga yang kadang membuat orang ragu untuk membeli,” kata Ramadani. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha rotan di desa ini tak sedikit yang dijalankan oleh para pemuda. Terjualnya produk sampai ke luar negeri bisa langsung dirasakan manfaatnya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan yang dialami oleh klaster rotan di Desa Trangsan tak lepas dari bantuan oleh BRI.
Baca SelengkapnyaAneka olahan rotan khas Tegal Wangi Cirebon ini bermula dari lamaran seorang pangeran terhadap gadis desa yang ditolak di abad ke-15 silam.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Baca SelengkapnyaPerajin di sekitar waduk telah memanfaatkan eceng gondok yang tumbuh subur dan mengancam ekosistem waduk selama kurun waktu 20 tahun.
Baca SelengkapnyaLoemongga menjelaskan untuk pameran atau expo akan dipenuhi oleh Dekranasda dari berbagai provinsi, kota, maupun kabupaten.
Baca SelengkapnyaDekranas juga sangat ketat memfokuskan kepada hasil kerajinan Indonesia yang menggunakan bahan baku lokal.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaParade Kolosal Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 akan digelar besok, Sabtu 13 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaGrebeg Suro Ponorogo 2023 digelar untuk menyambut bulan Muharam dalam kalender Islam atau awal bulan pertama tahun baru Jawa.
Baca SelengkapnyaAnyaman bambu dari Papring mulai menggeliat seiring dengan keberadaan sekolah Kampung Batara di wilayah tersebut.
Baca Selengkapnya