Ganjar Pranowo Temui Warga Kontra Penambang Wadas, Sampaikan Ini
Merdeka.com - Pada Minggu (13/2), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali berkunjung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Kali ini dia menemui para warga yang kontra terhadap penambangan tersebut.
Hari itu, Ganjar datang sendiri tanpa pengawalan aparat kepolisian. Dia disambut hangat oleh masyarakat yang sudah menunggu di Masjid Nurul Huda. Tak ada ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu.
Diskusi antara Ganjar dan warga pun digelar usai salat zuhur. Dia mengawali sambutan dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).
-
Dimana Ganjar bertemu dengan petani? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengangkat bawang merah saat bertemu dengan para petani di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024).
-
Dimana Ganjar berkunjung di Karawang? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Indramayu? Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan pengakuan mengejutkan saat berdialog dengan dari nelayan Indramayu.
-
Kenapa Ganjar kunjungi ponpes? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Siapa yang ditemu Ganjar di Jakarta? Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemani istrinya, Atikoh menemui anak-anak muda di Tim Pemenangan Muda Creative Hub, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mengunjungi rumah Tuginem dan Windarti? Ganjar hendak menuju rumah Tuginem dan Windarti, dua warga yang mendapatkan bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
“Saya minta maaf atas peristiwa yang terjadi, makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ingin mendengarkan langsung dari masyarakat mengenai persoalan yang ada. Saya juga ingin takziah karena mendengar ada sesepuh Desa Wadas yang meninggal,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Senin (14/2).
Lantas apa saja yang didiskusikan Ganjar Pranowo dengan para warga Desa Wadas? Berikut selengkapnya:
Warga Desa Wadas Trauma
©Instagram/@ganjar_pranowo
Dalam kesempatan itu, Ganjar mendengarkan uneg-uneg yang disampaikan warga Desa Wadas. Banyak dari mereka yang mengaku trauma atas pengepungan dan penangkapan terhadap warga yang dilakukan aparat kepolisian.
“Kami takut, Pak. Suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak,” kata Waliyah, salah seorang warga.
Warga lainnya, Ana, juga mengaku trauma saat dia dan suaminya ditangkap aparat kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat dalam perjalanan menuju Purworejo. Sedangkan dia ditangkap saat sedang berada di desa.
“Kasihan anak saya, Pak. Masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi. Kami warga masih trauma,” ujar Ana.
Pernyataan Ganjar Pranowo
©Instagram/@ganjar_pranowo
Usai mendengar keluhan warga, Ganjar mengaku akan menindaklanjuti dan berdialog dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Disinggung terkait tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas, dia mengaku bahwa hal tersebut akan dibicarakan secara teknis.
“Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan,” kata Ganjar.
Oleh-oleh dari Warga Desa Wadas
©Instagram/@ganjar_pranowo
Sebelum pulang meninggalkan Desa Wadas, Ganjar Pranowo diberi oleh-oleh oleh warga setempat. Oleh-oleh itu berupa durian yang merupakan hasil alam dari desa tersebut. Menurut warga setempat, durian mereka merupakan yang paling enak se-dunia.
“Ini hasil alam desa kita, sebagian kecil saja kenang-kenangan dari kami,” kata seorang warga yang memberikan durian itu langsung pada Ganjar, dikutip dari Instagram pribadi Ganjar Pranowo.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku sering menjadi kambing hitam dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku senang bisa bertemu masyarakat yang dominan berasal atau keturunan dari Tanah Jawa.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, jika kasus Wadas sudah selesai.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku diajak bercerita banyak hal saat menginap di rumah warga
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mendatangi para petani di Blora Jawa Tengah. Di depan para petani, Ganjar bercerita tentang mahalnya harga beras dan pupuk.
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca SelengkapnyaGanjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku rutin tidur di rumah warga.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pupuk subsidi tepat sasaran juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaHalaman Kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak dipenuhi warga yang datang untuk mengucapkan salam perpisahan
Baca Selengkapnya