Inovatif, Begini Keseruan Wagub Jateng Jajal Vespa Listrik Karya Mahasiswa Polines
Gus Yasin meminta agar inovasi mahasiswa dapat dikenalkan secara luas dan diproduksi massal
Gus Yasin meminta agar inovasi mahasiswa dapat dikenalkan secara luas dan diproduksi massal
Inovatif, Begini Keseruan Wagub Jateng Jajal Vespa Listrik Karya Mahasiswa Polines
Pada Senin (7/8) Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang (Polines) ke-41 di Ruang Serbaguna Polines.
-
Kenapa motor listrik karya mahasiswa UGM dikembangkan? Melalui motor listrik ini, Tim Gasbadra UGM berupaya mengurangi emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar minyak dengan membuat motor listrik.
-
Siapa yang membuat motor listrik karya mahasiswa UGM? Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM. Satu tim terdiri dari 12 orang. Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang P, mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini dilakukan sejak tahun 2022 dan dilakukan di bawah bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Motor listrik mahasiswa UGM apa keunggulannya? Dilansir dari Ugm.ac.id, motor listrik itu dikembangkan dengan penggerak utama berupa motor listrik DC brushless tipe mid drive dengan tegangan 72V dan arus maksimal 40A. Penggunaan komponen tersebut bisa menghasilkan torsi sebesar 45Nm pada 3000rpm dan kecepatan maksimum mencapai 65-70 km per jam dengan max rap 4800.
-
Bagaimana cara motor listrik mahasiswa UGM bekerja? Motor listrik itu memiliki beberapa kecanggihan antara lain battery pack yang sudah dilengkapi battery management system dengan fitur over current, over voltage, dan short circuit protection sebagai fitur keamanan dan safety battery.
-
Kapan motor listrik karya mahasiswa UGM dibuat? Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang P, mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini dilakukan sejak tahun 2022 dan dilakukan di bawah bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN.
Dalam kesempatan itu, ia meninjau beberapa stand yang memamerkan produk-produk inovatif, seperti aplikasi Sipadu (Sistem Layanan Administrasi Desa Dukuh), aplikasi peta digital desa, mesin pemotong tempe, truk pengangkut sawit, dan kendaraan berbahan bakar listrik.
Selain itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut juga menyempatkan diri untuk menjajal Vysatic, modifikasi kendaraan Vespa Super 150. Dia kemudian menjajal kendaraan tersebut. Setelah dimodifikasi, motor vespa yang sebelumnya berbahan bakar minyak kemudian dikonversi menjadi berbahan bakar listrik.
Tak hanya itu, inovasi mahasiswa tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi khusus yang terintegrasi dengan motor. Sehingga pengguna mampu melihat jejak penggunaan motor sebagai upaya pencegahan pencurian kendaraan.
Melihat berbagai inovasi dari mahasiswa Polines, Gus Yasin mendorong para alumni tidak hanya menginginkan bekerja di perusahaan impian, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan. Mereka diharapkan mengenalkan inovasi-inovasi yang diperoleh saat belajar di kampus kepada dunia industri, pemerintah, maupun wirausaha. Sehingga inovasi-inovasi tersebut semakin berkembang dan menyerap tenaga kerja.
Selain itu Gus Yasin juga mendorong para mahasiswa berprestasi atau yang pernah memenangkan lomba inovasi baik di tingkat nasional maupun internasional untuk didorong mengenalkan dan mengembangkan karya inovatifnya pada masyarakat. Pihaknya mendorong pada perguruan tinggi untuk tak henti berkreasi dan berinovasi, karena perguruan tinggi berperan penting dalam mengembangkan dan memproduksi ilmu pengetahuan dan penelitian.
Terlebih pemerintah pusat telah menerapkan kebijakan tentang penggunaan produk dalam negeri di lembaga maupun instansi pemerintah minimal 40 persen. Termasuk di rumah sakit daerah dan kantor-kantor pemerintahan.
“Jadi kalau ada mahasiswa yang punya inovasi baru dan menjadi juara maka harus bisa diproduksi secara massal. Kita tawarkan dan kenalkan. Saya berharap Polines memfasilitasi inovasi para mahasiswanya, jangan hanya disimpan,”
pungkas Gus Yasin dikutip dari Jatengprov.go.id.