Kisah Mbah Mangli, Ceramahnya Bisa Terdengar Ribuan Jemaah Tanpa Pengeras Suara
Merdeka.com - 17 Agustus 1945 tak hanya menjadi tanggal bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Namun tanggal itu juga menjadi hari bersejarah bagi dunia dakwah tanah air. Pada hari itu, lahirlah seorang ulama yang kelak memiliki banyak karomah. Dia bernama KH Hasan Asy’ari atau lebih dikenal dengan nama Mbah Mangli.
Memiliki nama kecil Muhammad Bahri, Mbah Mangli merupakan kiai yang bersahaja dan kaya raya. Namun dia lebih memilih hidup sederhana dan senantiasa menggunakan hari-harinya untuk kepentingan agama.
Ulama legendaris ini juga dikenal memiliki banyak karomah, salah satunya adalah mengisi pengajian tanpa pengeras suara walau yang menghadiri pengajiannya sampai ribuan orang.Lalu seperti apa sosok Mbah Mangli? Berikut selengkapnya:
-
Siapa yang sering menghadiri majelis pengajian? Kerap Hadiri Majelis Febry ternyata sering menghadiri majelis pengajian, menunjukkan tekadnya untuk terus meningkatkan diri meskipun sudah memiliki jabatan tinggi.
-
Siapa yang mengisi pengajian di acara tersebut? Acara tasyakuran kehamilan Erina dihadiri oleh keluarga dan kolega. Ustaz Maulana mengisi pengajian.
-
Siapa yang mengajarkan doa lancar berbicara di depan umum? Selain dengan latihan yang sering, berbicara di depan umum juga dapat dilakukan dengan senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT. Niatkan diri agar Allah SWT dapat melimpahkan ridho, rahmat, dan kebaikannya saat kita berbicara di depan umum.
-
Siapa yang hadir di pengajian? Reza Artamevia, yang merupakan ibu kandung Aaliyah, juga hadir dalam pengajian tersebut.
-
Bagaimana cara Syekh Khalid Abdul Kafi melantunkan Al Quran? Mengutip Youtube Naqshbandi Tariqa, sosok Syekh Dr. Khalid Abdul Kafi juga memiliki keunikan dalam melantunkan bacaan surah dalam Al Quran. Ia memiliki suara yang berat, namun tetap merdu.
-
Bagaimana cara Mindar menyampaikan khotbah? Ini digunakan untuk menyampaikan khotbah Sutra Hati sepanjang 25 menit tentang filosofi Buddha disertai dengan pertunjukan lampu dan suara.
Perjalanan Dakwah Mbah Mangli
©YouTube/Penerus Para Nabi
Dilansir dari Laduni.id, Mbah Mangli kecil dididik keras oleh ayahnya dalam belajar agama Islam. Pada tahun 1959, ia mendirikan pesantren salafiyah namun tidak diberi nama resmi. Lambat laun pondok pesantren itu diberi nama Pondok Pesantren Mangli dan sosok Hasan Asy’ari dikenal masyarakat dengan nama Mbah Mangli.
Selain mendidik umat lewat pesantren, Mbah Mangli juga aktif melakukan dakwah dan syiar Islam ke berbagai wilayah. Di Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Magelang, Mbah Mangli secara khusus menggelar pengajian rutin yang bertempat tinggal di sebuah langgar atau surau yang dikenal dengan nama Langgar Linggan.
Ceramah Tanpa Pengeras Suara
©YouTube/Penerus Para Nabi
Dilansir dari kanal YouTube Penerus Para Nabi, jemaah pengajian Mbah Mangli datang dari berbagai daerah di Jateng, DIY, bahkan ada yang dari Jatim dan Jabar. Sehingga sering kali jemaah pengajiannya mencapai ribuan orang.
Walau begitu, Mbah Mangli mampu berbicara tanpa pengeras suara di depan ribuan jemaahnya. Mereka rela berdesak-desakan demi mendengarkan ceramah sang kiai. Walaupun para jemaah mendengar ceramah Mbah Mangli dari tempat yang paling jauh, mereka mengaku tetap mendengar suara kiai itu dengan jelas. Mereka rela mendengarkan ceramah itu hingga pengajian selesai.
Berani Bicara Soal Politik
©YouTube/Penerus Para Nabi
Mbah Mangli merupakan sosok kiai yang kritis dan berani menyerukan perlawanan terhadap apa yang tak sesuai bagi dirinya. Selain bicara soal agama, dalam pengajiannya Mbah Mangli tak segan bicara soal politik. Padahal waktu itu masalah politik tabu dibicarakan. Pada zaman itu, Mbah Mangli dengan lantang menyerukan ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat. Dia bicara dengan lantang dan jelas, seakan tidak peduli dengan intelijen penguasa.
Wafatnya Mbah Mangli
©YouTube/Penerus Para Nabi
Mbah Mangli wafat pada akhir tahun 2007. Saat sang kiai wafat, ribuan orang pelayat datang dari penjuru kota hanya untuk memberikan penghormatan terakhir. Mbah Mangli dimakamkan di Dusun Mangli, Ngablak, Kabupaten Magelang.
Dilansir dari kanal YouTube Penerus Para Nabi, kemampuan melihat sesuatu yang belum terjadi seakan menjadi karomah yang membuat Mbah Mangli terkenal. Faktor-faktor supranatural yang dimiliki sang kiai membuat para pengikutnya mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan Mbah Mangli dengan penuh keikhlasan dan kekaguman. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kiai muda ini sangat digemari jemaahnya karena ceramah yang ia sampaikan.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Iqdam sedang ramai disorot beberapa waktu terakhir karena kerap viral di sosial media. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaUlama dari tanah Jawa Barat ini dulunya merupakan salah satu wali yang mensyiarkan Agama Islam di pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMeskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian.
Baca SelengkapnyaSosoknya mulai menjadi sorotan usai tetangganya mengabadikan tindakan terpuji sekaligus profesi mulianya ini.
Baca SelengkapnyaGus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan
Baca SelengkapnyaSaat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk
Baca SelengkapnyaBukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaBukan penyanyi dan pelawan biasa, Cak Diqin dikenal punya hubungan baik dengan banyak kiai.
Baca SelengkapnyaBanyak orang berziarah ke makam Syekh Mudzakir yang terapung di kawasan Pantai Sayung, Demak.
Baca SelengkapnyaSosoknya disegani oleh warga Bekasi hingga saat ini
Baca SelengkapnyaPemilik akun @mukhlis_142 menceritakan kisah seorang bapak penderita stroke yang ia temui secara random.
Baca Selengkapnya