Kisah Hidup Tino Sidin, Guru Gambar Legendaris Asal Jogja
Merdeka.com - Yogyakarta disebut sebagai kota seni dan budaya. Di kota ini, lahir para seniman dan budayawan hebat dengan karya-karyanya. Sebutlah nama-nama seperti Butet Kertaradjasa, Djaduk Ferianto, Affandi, Djoko Pekik, dan masih banyak lagi merupakan para seniman yang dibesarkan di kota ini.
Namun di balik nama-nama hebat itu, ada seorang guru menggambar yang namanya termasyhur di kalangan para seniman, khususnya seniman seni rupa. Dia adalah Tino Sidin, guru menggambar legendaris asal Jogja.
Tino Sidin lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, pada 25 November 1925. Pada usia 20 tahun, ia memulai kariernya di dunia kesenian dengan menjadi guru gambar di Yogyakarta. Seiring waktu, karier Tino semakin menanjak saat pada era 1980-an dia mengisi program acara TVRI berjudul “Gemar Menggambar”.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas. Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.'Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana,' katanya
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
-
Siapa yang bisa menjadi guru yang hebat? Guru yang hebat adalah guru yang terus belajar.
-
Siapa yang menciptakan murid yang hebat? Guru yang baik menciptakan murid yang hebat.
-
Siapa saja seniman terkenal Kota Batu? Mengutip situs PPID Kota Batu, beberapa seniman terkenal dari Kota Batu yakni Sudjopo Sumarah Purbo (Penari), Agus Triwahyudi (Seniman Reog), Miftah Abdul Hadi (Seniman Seni Rupa), Sukisno (Seniman Ludruk), Sindhunata (Satrawan dan Budayawan), dan lain sebagainya.
Dalam acara ini, dia mengajarkan pada anak-anak bahwa menggambar itu mudah. Di akhir acara, dia biasanya menunjukkan gambar-gambar kiriman pemirsa dan memberikan satu patah kata komentar yang sangat terkenal, ”Bagus!”.
Tak hanya menjadi guru, Tino Sidin juga melahirkan banyak karya lukis. Karya-karyanya dapat dinikmati di bekas rumahnya yang kini diubah menjadi museum bernama Taman Tino Sidin. Lalu bagaimana kisah hidup Tino Sidin? Dan apa kesan-kesan para murid terhadap sosoknya? Berikut selengkapnya:
Cara Mengajar Ala Tino Sidin
©Tamantinosidin.com
Di kalangan para muridnya, Tino Sidin merupakan sosok guru legendaris. (Alm) Djaduk Ferianto, seorang seniman yang pernah berguru dengan Tino Sidin mengatakan, cara mengajar gurunya itu persis seperti gaya mengajar ala Perguruan Taman Siswa. Djaduk mengungkapkan, dengan melakukan pendampingan pada anak, Tino mendorong mereka untuk menemukan kebebasan dalam berimajinasi dan berekspresi.
Sementara itu, Mikke Susanto, dosen Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, mengatakan bahwa Tino Sidin mengajar anak menggambar dengan menekankan pada garis, bukan warna atau tekstur. Setidaknya, ada dua jenis garis yang dikenalkan Tino Sidin saat mengajar, yaitu garis lurus dan garis lengkung.
“Pada intinya dia mengajarkan anak-anak untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk. Karena itu dipilahkan secara sederhana “garis lengkung” dan “garis lurus” untuk mengubahnya menjadi bentuk yang diinginkan. Saya kira itu merupakan metode Pak Tino untuk memudahkan imajinasi sekaligus keterampilan anak,” kata Purwadmadi, seorang wartawan seni, dikutip dari kanal YouTube LIPI.
Guru Gambar Legendaris
©Kratonpedia.com
Menurut asistennya, Sudarwoto, Tino Sidin mengajar gambar untuk anak-anak bukan bertujuan agar mereka menjadi seniman, melainkan dididik untuk mencintai kesenian. Hal ini pulalah yang diungkapkan oleh Andi Noer Arief, CEO Dagadu yang pernah menjadi murid Tino Sidin. Baginya, Tino Sidin memacu anak-anak untuk memiliki keberanian dan menghilangkan keragu-raguan dalam menggambar.
Inilah yang kemudian membuat Tino kemudian mengeluarkan kata-kata komentar yang sangat terkenal saat mengisi program acara di TVRI yaitu, ”Bagus!”. Bagi Andi, kata-kata itu diucapkan Tino Sidin dengan sepenuh hati guna mendorong anak untuk terus menggambar. Hal ini pulalah yang diyakini oleh Djaduk Ferianto.
“Kata ‘bagus’ yang diucapkan oleh Pak Tino itu punya multi intepretasi yang luar biasa. Beliau mengatakan itu tidak sekedar ingin menyenangkan orang, tapi di dalam kesenian itu kan tidak ada yang benar dan salah. Yang ada adalah keberanian untuk berkarya,” kata Djaduk dikutip dari kanal YouTube LIPI.
Cita-Cita Tino Sidin
©Pramborsfm.com
Tino Sidin meninggal dunia pada tanggal 29 Desember 1995. Namun sebelum meninggal dunia, ada satu cita-citanya yang belum terwujud, yaitu membangun sebuah sanggar seni yang akan dinamakan “Taman Tino Sidin”.
Setelah 20 tahun lebih berlalu,akhirnya anak-anak Tino Sidin berinisiatif untuk mewujudkan cita-cita ayah mereka. Dilandaskan rasa sayang pada orang tua, mereka mengumpulkan arsip-arsip dan karya-karya Tino Sidin dan menyusunnya dalam sebuah museum.
“Saat kami mengumpulkannya, ternyata semua arsip sudah disiapkan bapak. Kita baru tahu ternyata bapak telah menyusun rapi file-file nya. Jadi, dengan berdirinya museum ini harapan kami sangat sederhana. Pertama, kita ingin mengingatkan kembali atas apa yang pernah dikerjakan Pak Tino. Kedua, semoga itu menjadi inspirasi terutama bagi generasi muda agar semangat Pak Tino Sidin di dunia pendidikan terlahir kembali,” ujar Panca Takaryati, anak bungsu Tino Sidin.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Baca SelengkapnyaTokoh seniman kondang ini adalah orang pertama yang mengenalkan modernitas seni rupa Indonesia dalam konteks kondisi nyata bangsa Indonesia saat itu.
Baca SelengkapnyaAlih-alih berbahagia, wajah dari sang siswi pun nampak ketakutan.
Baca SelengkapnyaTitim bisa memainkan berbagai macam variasi suara, menyanyikan banyak lagu dengan rupa cengkok, serta mampu menghadirkan seni visual panggung yang memikat.
Baca SelengkapnyaIa banyak terinspirasi dari objek kehidupan sehari-hari dan banyak belajar dari pelukis-pelukis besar lainnya.
Baca SelengkapnyaSewaktu muda ia hidup dalam keadaan susah. Baginya, mengenyam pendidikan adalah salah satu hal yang sangat mustahil.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.
Baca SelengkapnyaTanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional
Baca SelengkapnyaMeski masih duduk di bangku sekolah dasar, siapa sangka goresan tangan Tiara sudah seperti animator profesional.
Baca SelengkapnyaKaryanya bisa dilihat di banyak toko buku besar se-Indonesia.
Baca Selengkapnya