Mengenal Akademi Sepak Bola ASTI Kudus, Diperkuat Pelatih Berlisensi Top dan Banyak Lahirkan Pesepakbola Profesional
Di sekolah sepak bola itu, ratusan siswa dari berbagai penjuru tanah air diasah talentanya untuk dipersiapkan menjadi pesepakbola nasional
STI (Akademi Sarana Talenta Indonesia) merupakan sebuah sekolah sepak boa yang bermarkas di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kudus. Walaupun hanya berasal dari kota kecil, namun keberadaannya cukup disegani di Indonesia.
Tercatat akademi sepak bola itu telah melahirkan torehan prestasi baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Tercatat ratusan siswa dari berbagai penjuru tanah air diasah talentanya untuk dipersiapkan menjadi calon-calon bintang muda pesepakbola nasional. Selain itu, ASTI juga diperkuat oleh sejumlah pelatih berlisensi A AFC.
-
Bagaimana cara Kemenpora meningkatkan skill pemain sepak bola? 'Tentunya untuk selanjutnya kita akan bekali lagi dengan semangat dan juga fisik yang lebih prima. Untuk membangun suatu pembinaan yang baik yang tujuannya adalah learning to compete di masa depan,' tutupnya.
-
Siapa pelatih Persib Bandung? 'Kemenangan yang bagus, tiga poin yang bagus dan clean sheet,' ungkap Bojan Hodak setelah pertandingan.
-
Siapa yang jago main bola? Si Farrel Legolas Rompies, anak sulung yang berusia 17 tahun, ternyata jago banget main bola. Bahkan, dia mau banget pakai kacamata khusus buat main bola. Keren banget!
-
Siapa yang mendirikan klub Persik Kediri? Persatuan Sepak bola Indonesia Kediri didirikan pada 9 Mei 1950, oleh Bupati Kediri saat itu Raden Muhammad Machin.
-
Siapa yang PSSI naturalisasi? Saat ini, PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain kelahiran Belanda untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu bek FC Twente, Mees Hilgers dan winger PEC Zwolle, Eliano Reijnders.
-
Siapa yang melatih Timnas Indonesia? Ia mengapresiasi penampilan tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong tersebut.
Lantas seperti apa cerita berdirinya sekolah sepak bola itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Berdirinya ASTI
Dikutip dari Liputan6.com, akademi sepak bola ASTI didirikan oleh Arif Budiyanto pada Desember 2018. Sebelum bergelut di dunia akademi sepak bola, ia sempat bekerja di perusahaan developer properti di Jakarta. Bahkan sebelum merintis ASTI, ia pernah mendirikan perusahaan kontraktor sendiri.
Pada awalnya, ia terinspirasi mendirikan ASTI untuk memfasilitasi warga Kudus yang anak-anaknya ingin menjadi pesepakbola profesional. Pada awalnya, ia tidak terlalu fokus mengelola akademi sepak bola itu dan masih menganggap sebagai usaha sampingan. Namun karena antusiasme masyarakat begitu tinggi untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sepak bola, ia memutuskan untuk mengelola ASTI dengan lebih serius.
Siswanya Berasal dari Seluruh Penjuru Indonesia
Saat pertama kali berdiri, kebanyakan siswanya merupakan anak-anak dari warga lokal Kudus. Namun seiring wakut, banyak prestasi yang berhasil diraih. Banyak orang tua siswa dari berbagai penjuru Indonesia yang tertarik menyekolahkan anak mereka di ASTI.
Mereka berasal dari daerah-daerah seperti Medan, Kalimantan, Bali, Ternate, hingga Papua. Konsep pendidikan yang diterapkan di ASTI adalah Boarding School.
Selain mendapatkan pelatihan sepak bola, mereka juga mendapatkan pendidikan formal dan ilmu agama. Asrama pun dilengkapi kebutuhan lain seperti makan, minum, sarana transportasi, dan laundry.
Banyak Lahirkan Pesepakbola Profesional
Di ASTI, ratusan siswa dari penjuru tanah air diasah talentanya untuk menjadi pesepakbola nasional. Selain itu ASTI juga diperkuat dengan sejumlah pelatih berlisensi A AFC.
Berkat tangan dingin para pelatih, sejumlah siswa ASTI Kudus sukses direkrut klub-klub sepak bola profesional di tanah air. Di antara mereka ada Andreas Benyamin yang terpilih program Garuda Select 4 pada 2021 lalu.
Selain itu, para siswa ASTI Kudus banyak direkrut untuk memperkuat tim bergengsi lainnya seperti Persita Tangerang, Persikaba Blora, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya.
Buka Cabang di Kota Lain
Saat ini, ASTI tidak hanya hadir di Kudus saja. Namun mereka telah membuka cabang di berbagai kota lain seperti Kendal, Tegal, dan Yogyakarta dengan total siswa sebanyak 250 siswa. Selain itu, ASTI juga telah terafiliasi dengan PSSI dan terdaftar di Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah.
Dalam perjalanannya, akademi sepak bola itu telah mengikuti berbagai kejuaraan tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, hingga Internasional antara lain Liga Topskor, Liga Jateng Hebat, Jateng Super League, GEAS, FOSSBI, KONI, FOPSSI, Liga Sentra, DCT Cup, ASC Cup, Junior Premier League, Piala Soeratin, dan kompetisi-kompetisi lainnya.