Mengenal Penyakit 'Ain dalam Islam, Ketahui Penyebab dan Pencegahannya
Merdeka.com - Seperti diketahui, kondisi mental atau pikiran seseorang dapat memberikan pengaruh pada kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Di mana orang yang bisa menjaga kesehatan pikiran dari gangguan stres dan kecemasan tentu akan memiliki tubuh yang lebih sehat. Sebaliknya, orang yang tidak dapat mengelola kondisi stres bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit fisik yang dapat mengancam kesehatan.
Dalam hal ini, setiap orang perlu mengontrol segala informasi yang masuk ke dalam otak. Jika hal ini diabaikan tentu banyaknya informasi yang diterima dan diproses otak bisa memicu kondisi stres. Selain itu, juga perlu menjaga pandangan dari hal-hal tertentu yang bisa menimbulkan perasaan negatif di dalam tubuh. Hal ini juga disebut dengan penyakit ‘ain.
Bagi sebagian umat Muslim pasti sudah tidak asing dengan istilah penyakit ‘ain. Penyakit ‘ain ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Di mana apa yang dilihat bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi kesehatan. Lebih lanjut kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit fisik yang berbahaya hingga mengancam nyawa.
-
Mengapa Ruqyah dianggap pengobatan? Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa salah satu manfaat Al-Qur’an bagi manusia adalah obat bagi orang-orang yang beriman.
-
Apa yang diajarkan Islam tentang orang sakit? Islam juga mengajarkan agar mendoakan orang yang sedang sakit.
-
Apa zikir pertama untuk penyembuh penyakit? 3 zikir penyembuh segala penyakit yang pertama adalah ayat yang terdapat di dalam Al-Qur'an, yaitu ayat pada surat Al Anbiya ayat 83 yang bunyinya:Robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa angta ar-hamur-roohimiin.
-
Bagaimana cara ruqyah dilakukan? Proses ruqyah biasanya dilakukan oleh orang yang disebut sebagai raaqi atau terapis ruqyah. Raaqi ini memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam membaca ayat-ayat suci Al-Qur 'an dan mengajukan doa-doa yang tepat untuk mengusir gangguan spiritual.
-
Untuk apa ruqyah dilakukan? Ruqyah adalah metode pengobatan dalam Islam dengan bacaan ayat-ayat Al Quran yang bisa menjadi media untuk menyembuhkan penyakit media hingga non medis.
-
Kapan Nabi Ayub mendapatkan penyakit? Penyakit yang diderita Nabi Ayub pada masa itu dikenal dengan penyakit judzam atau kusta. Penyakit ini memiliki beberapa gejala yang sangat menyakitkan dan mengganggu kehidupannya.
Penyakit ‘ain ini pun telah dikenal sejak zaman Nabi. Di mana rasulullah pernah menyarankan seseorang agar diruqyah untuk menyembuhkan penyakit ‘ain. Meskipun tidak dapat dapat diterima oleh akal secara langsung, namun penyakit ‘ain dikatakan benar adanya. Untuk itu setiap masyarakat perlu mewaspadai bahaya penyakit ini.
Bagi Anda yang masih asing dengan hal ini, bisa menyimak beberapa penjelasan berikut. Melansir dari situs Muslim.or.id, berikut kami merangkum pengertian penyakit ‘ain, penyebab dan cara pencegahannya yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Penyakit Ain
©Shutterstock.com/Minerva Studio
Seperti yang telah sedikit dijelaskan sebelumnya, bahwa penyakit ‘ain merupakan pernyakit yang disebabkan oleh pandangan. Dalam hal ini, pernah dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah, bahwa penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata.
Di sini, pandangan mata yang menimbulkan kekaguman orang ketika melihat sesuatu akan diikuti oleh respon jiwa negatif. Kemudian jiwa tersebut akan menggunakan pandangan mata sebagai media untuk menyebarkan racunnya kepada hal yang dipandang tersebut. Gangguan ‘ain ini dapat berupa penyakit, kerusakan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda : “Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).Selain itu, dalam hadist lain Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam juga pernah bersabda :
“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ‘ain.“ (HR. Al Bazaar dalam Kasyul Astar 3/404, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ No.2195)
Penyebab Penyakit Ain
Setelah mengetahui pengertian penyakit ‘ain, berikutnya perlu diketahui hal apa yang menjadi penyebab penyakit ‘ain. Dikatakan, penyakit ‘ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki hasad kepada orang lain, akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian. Hal inilah yang bisa menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Dalam hal ini, Allah pun telah memerintahkan seluruh umatnya untuk menghindari bahaya dan dampak buruk dari sifat hasad. Hal ini seperti yang tercantum dalam QS Al Falaq ayat 5 : “… dan dari keburukan orang yang hasad.”
Bukan sifat hasad yang berupa kebencian, pandangan kagum yang cenderung khawatir pun bisa menyebabkan penyakit ‘ain pada orang lain yang dilihatnya bahkan pada benda mati. Dengan begitu, sebisa mungkin setipa umat manusia harus mencegah keburukan tersebut agar tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri.
Cara Mencegah Penyakit Ain
© thebodyisnotanapology.com
Setelah mengetahui pengertian dan penyebab penyakit ‘ain, berikutnya Anda perlu mengetahui bagaimana cara agar pandangan tidak menimbulkan penyakit ‘ain. Menurut berbagai hadist, cara terbaik untuk mencegah pandangan yang menimbulkan penyakit ‘ain adalah dengan mendoakan keberkahan baginya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengucapkan “baarakallau fiik” (semoga Allah memberkahimu) atau “baarakallahu laka (semoga Allah memberkahimu).”
Dalam hal ini, Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda : “Jika seorang dari kalian melihat pada diri saudaranya suatu hal yang menakjubkan maka doakanlah keberkahan baginya, karena ‘ain itu benar adanya.” (QS. An Nasa-i No.10872 dishahihkan Al Albani dalam Shahih An-Nasa-i).
Selain itu, hal penting yang perlu dilakukan untuk menghindari pandangan penyakit ‘ain dengan menghilangkan perasaan hasad. Jika tidak, perasaan hasad yang dipupuk terus menerus berarti tidak ikhlas kepada keputusan Allah dan pembagian rezeki oleh Allah kepada orang lain. Hal ini pun tercantum dalam QS An Nisa’ ayat 32 yang berbunyi :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. An Nisa’: 32). (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ain berkaitan dengan rasa iri dengki, yang berawal dari pandangan mata.
Baca SelengkapnyaPenyakit ain dapat terjadi siapa saja, sehingga perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaNabi Muhammad SAW bersabda sepertiga dari penghuni kubur matinya karena mata.
Baca SelengkapnyaAngin duduk sering kali ditandai dengan rasa nyeri di dada akibat kurangnya pasokan darah ke jantung.
Baca SelengkapnyaRuqiah adalah praktik penyembuhan yang diperbolehkan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaDoa terhindar dari penyakit berbahaya ini bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaRihul ahmar atau penyakit angin duduk ternyata bisa disembuhkan lewat doa yang diajarkan Rasulullah SAW ini.
Baca SelengkapnyaDzikir memohon kesembuhan bisa menjadi salah satu bentuk ikhtiar dan berserah diri pada Allah SWT atas penyakit yang diderita.
Baca SelengkapnyaSakit dianggap sebagai salah satu ujian yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya.
Baca SelengkapnyaDi dalam doa penyembuh segala penyakit ini, seseorang mohon kepada Allah agar menghilangkan penyakit dan memberikan kesembuhan yang sempurna.
Baca SelengkapnyaDoa akasyah sendiri adalah doa taubat yang mengandung banyak manfaat dan keutamaan.
Baca SelengkapnyaRuqyah tidak selalu mengandalkan praktisi tetapi bisa juga dilakukan mandiri.
Baca Selengkapnya