Mengenal Wayang Potehi, Pertunjukan Boneka Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa
Merdeka.com - Keberadaan masyarakat Tionghoa telah dikenal sejak dahulu kala di Indonesia. Bahkan kebudayaan yang mereka bawa dari negeri asal telah membaur dengan kebudayaan asli tanah air.
Begitu pula dengan kebudayaan wayang yang asli tanah air telah berakulturasi dengan budaya Tionghoa, salah satu bentuknya adalah Wayang Potehi.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Wayang Potehi adalah sebuah pertunjukan boneka semacam wayang golek yang dimainkan di atas panggung. Cerita pada wayang ini lebih banyak mengangkat kisah klasik China.
-
Siapa yang biasanya memainkan wayang? Umumnya, orang yang memainkannya dikenal dengan sebutan dalang.
-
Bagaimana Wayang Ringkang dipertunjukkan? Penonton akan disuguhkan pertunjukan boneka tradisional khas orang Sunda itu dengan konsep teater kolosal yang megah.
-
Di mana wayang golek Betawi dipertunjukkan? Wayang golek lenong Betawi jadi salah satu kekayaan budaya yang bisa disaksikan ketika berkunjung ke Jakarta.
-
Siapa yang mementaskan wayang di Gunung Wayang? Konon di masa silam, lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat pementasan wayang golek. Tokoh yang mementaskannya adalah seorang dalang bernama Mbah Dalem Dharmawayang dan sinden Nyimas Kencering.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
-
Siapa yang mengenalkan wayang golek Betawi? Wayang golek Betawi sebelumnya dikenalkan oleh seniman Tizar Muhammad Purbaya, yang sudah lama menetap di Jakarta jadi penyuka barang antik.
Kini pertunjukan Wayang Potehi sering dimainkan pada saat acara-acara kebudayaan, seperti yang ditampilkan pada saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta pada Sabtu (4/2) lalu.
Sejarah Kemunculan Wayang Potehi
©Instagram/@pekanbudayationghoayogyakarta
Dilansir dari laman Indonesiakaya.com, Wayang Potehi pada awalnya diciptakan oleh lima terpidana mati yang sedang menunggu hari eksekusi. Demi menghilangkan kesedihan, mereka membuat boneka dari kain dan memainkannya dengan iringan musik seadanya.
Keberadaan pertunjukan ini sampai ke telinga raja. Mereka diundang raja untuk mementaskan pertunjukan wayang boneka itu di hadapannya. Karena sukses menghibur raja, mereka dibebaskan dari hukuman mati.
Kesenian wayang ini kemudian dibawa oleh imigran Tiongkok ke Nusantara pada abad ke-16 dan menyebar di berbagai kota di Pulau Jawa. Kesenian ini pun berkembang di sekitar kelenteng, terutama kelenteng-kelenteng yang berada di pesisir utara Pulau Jawa pada waktu itu.
Populer di Semarang
©Instagram/@pekanbudayationghoayogyakarta
Wayang Potehi pernah berjaya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Walaupun bukan asli Semarang, namun keberadaan wayang itu pernah mengukir sejarah seni pertunjukan di kota itu.
Pada waktu itu, Wayang Potehi dimainkan oleh satu tim yang terdiri dari lima orang dengan rincian tiga pemain musik, satu orang dalang, dan satu asisten.
Dua orang pemain musik memainkan alat musik tradisional seperti gembreng, kecer, simbal, rebab, terompet, chen puah, tambur, dan piak kou. Lakon yang dibawakan pada awalnya mengambil dari kisah klasik dari Negeri Tiongkok. Namun semakin ke sini lakonnya juga diambil dari cerita populer seperti novel Se Yu dengan tokoh Kera Sakti.
Namun kejayaan wayang ini sirna karena dilarang oleh pemerintah Orde Baru. Kini, jenis wayang itu perlahan-lahan kembali muncul dan dipentaskan dalam beberapa acara budaya Tionghoa.
Dimainkan di Pekan Budaya Tionghoa
©Instagram/@pekanbudayationghoayogyakarta
Keberadaan Wayang Potehi kembali bergeliat seiring keruntuhan Orde Baru dan perkembangan Era Reformasi. Salah satu grup Wayang Potehi asal Jombang, Jawa Timur, turut memeriahkan acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta pada Sabtu (4/2) kemarin.
Sebelumnya, pementasan Wayang Potehi juga dilakukan di Malang pada Kamis (26/1) lalu. Saat itu, Dalang Widodo Santoso membawakan lakon Sie Jin Kwie di Klenteng Eng An Kiong. Sie Jin Kwie sendiri merupakan prajurit Tiongkok yang hidup di era Dinasti Tang di abad ke-7 Masehi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
Baca SelengkapnyaWayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.
Baca SelengkapnyaTopeng Jawa memiliki berbagai makna dan fungsi tergantung pada jenisnya.
Baca SelengkapnyaJenis wayang kulit di Indonesia tersebar di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMenyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.
Baca SelengkapnyaBudaya China telah berakulturasi dengan budaya Nusantara di berbagai daerah. Salah satu akulturasi itu berada di Bali.
Baca SelengkapnyaDisebut sebagai seni pertunjukan awal masuknya islam, wayang Krucil berkembang di kalangan petani dan masyarakat pegunungan, khususnya di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaDi museum ini pengunjung akan mengetahui berbagai jenis wayang di Indonesia dan mancanegara
Baca SelengkapnyaPenampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.
Baca SelengkapnyaKonon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Baca Selengkapnya